Chapter 14 (Kejutan)

1.1K 111 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

Yim bekerja seperti biasa, dan Nunew sesekali membantunya, dia orang baru dan masih tahap belajar, bekerja diperusahan besar bukanlah hal yang mudah

“ku dengar kita punya pimpinan baru!”

“dia tampan aslinya lebih tampan dari yang aku lihat dimedia sosial”

“jadi kita akan punya dua pimpinan yang tampan? Baru kali ini aku bahagia bekerja walaupun setiap hari!”

“bukan pimpinan, dia punya perusahaan keluarga sendiri, entah mengapa dia investasi dan membeli saham disini bahkan sampai setegahnya, dia sangat berani”

“itu wajar saja untuk orang-orang pembisnis sepertinya”

“sayangnya, walau punya dua orang tampan disini tapi kita akan jarang melihatnya, mana mungkin petinggi seperti mereka akan sering berada di divisi  desain seperti kita”

Yim tak peduli dan sibuk bekerja, dia memilih fokus dibandingkan ikut membicarakan hal-hal yang tak penting untuknya, sampai akhirnya pintu utama divisinya terbuka dan semua tiba-tiba saja menjadi hening

“Astaga!” Nunew refleks menutup mulutnya, melihat siapa yang datang memasuki divisi mereka, Nunew dengan cepat menarik Yim agar berdiri sopan seperti karyawan lainnya, dan betapa terkejutnya Yim melihat bahwa itu Tutor yang langsung mengenali dan menatapnya

kenapa dia bisa disini?’ batin Yim, perasaannya mulai tak enak

“aku akan memilih ruangan disalah satu divisi ini menjadi kantorku” santai Tutor pada karyawan disebelahnya agar karyawan tersebut mengurus ruangannya

“santai saja, kembalilah bekerja, aku yakin kalian sudah mendengar tentangku” santai Tutor melihat semua karyawan dalam divisi itu menatapnya bingung, masalahnya siapa yang akan menyangka pimpinan perusahaan Limnoi akan memilih divisi sederhana? Bukannya masih banyak ruangan yang jauh lebih mewah untuk petinggi sepertinya, memilih divisi mereka sama saja menurunkan levelnya

“oh iya, mulai sekarang, semua pekerjaan yang ada didivisi ini dibawah pimpinanku juga, apapun yang terjadi adalah tanggung jawabku, jadi bekerjalah dengan baik dan ikuti aturanku” senyum Tutor sambil menatap Yim, Yim mengerutkan dahinya, ia jadi kesal sendiri dengan senyuman pria itu, dia mestinya sudah menyadari bahwa Tutor adalah orang yang bisa melakukan apapun demi tujuannya, dan ia tak akan dilepaskan begitu saja, semua karyawan mengiayakan dan menghormatinya kecuali Yim yang malah berdiri mematung, ia tak akan sudi menunduk padanya lagi

Tutor berjalan, dan ia sengaja berjalan untuk melewati Yim yang berdiri disebelah Nunew, saat Tutor melihat Nunew ia sedikit terkejut walau ia kembali berekspresi tenang, ia hanya terkejut karena ia mengenal Nunew dan ia bingung mengapa istri konglomerat sepertinya malah bekerja ditempat itu, namun Tutor langsung memahami bahwa Nunew menyembunyikan jati dirinya disana dan tak ada yang tau faktanya, lagian ia lebih terfokus pada Yim yang masih menatapnya kesal, Tutor tau Yim pasti kesal sekarang namun ia tak peduli, ia yakin suatu saat nanti ia bisa mendapatkan Yimnya kembali

Tutor memasuki ruangan yang sdah disediakan oleh karyawan yang ia perintahkan tadi, dan ia sangat suka tempat itu karena berdinding kaca, ia bisa melihat semua karyawan dalam divisi termasuk melihat langsung kearah Yim, semua karyawan kembali duduk ditempat mereka masing-masing dan Yim juga lebih memilih melanjutkan pekerjaannya, ia berusaha mengabaikan Tutor yang terus menatapnya dari dalam sana.

.

.

Net keluar dari lift, ia mengepalkan tangannya dengan kesal, ia baru saja mengetahui bahwa Tutor memilih divisi dimana Yim bekerja, walau ia tau tujuan awal Tutor tapi ia tak menyangka Tutor akan sejauh ini

“belakangan ini divisi kita banyak kejutan” gumam Nunew melihat Net memasuki divisi mereka dengan ekpresi kesal, bahkan mengabaikan karyawannya yang memberi salam, Yim menghela nafas, ia jadi pusing dadakan, bukan pusing karena kerjaan, namun ia pusing akan hidupnya yang tak pernah tenang

Net memasuki ruangan Tutor dengan membuka pintu kaca itu dengan kasar, Tutor hanya duduk sambil menatapnya tenang seolah-olah tak peduli akan rasa kesal Net

“kenapa kau ada disini? Disini bukan tempatmu” ucap Net

“kenapa kau marah-marah pada orang yang sekarang membantu bisnismu? kau  seperti bukan seorang pimpinan saja” ejek Tutor

‘kau punya perusahaan sendiri, harusnya kau berfokus pada perusahaanmu”

“perusahaanku itu urusanku kau tak usah khawatir, dan aku juga berhak disini, aku juga memiliki saham, kau tak berhak mengaturku, harusnya kau berterima kasih karena orang sepertiku membantu perusahaan ini dan berinvestasi besar-besaran” santai Tutor, hingga Net terus mengepal tangannya, ia harus mengontrol emosinya dan mengendalikan dirinya, ia tau benar karakter Tutor yang bisa menyerang emosi seseorang dengan ketenangan yang ia punya

“divisi ini adalah divisi sederhana untuk orang sepertimu, kau sampai menurunkan levelmu sendiri demi tujuanmu?” tanya Net dengan suaranya yang mulai tenang

“apa maksudmu tuan SIraphop?” pertanyaan Tutor membuat Net tertawa pelan, Tutor benar-benar mengejeknya sekarang

“kau melakukan ini semua karena Yim ada didivisi inikan?”

“aku hanya bekerja, aku suka saja pada ruangan ini”

“oh ya? Kalau begitu aku akan memindahkan Yim kedivisi lain” tantang Net membuat ketenangan Tutor nyaris hilang hingga menatap tajam Net

“kau benar-benar ingin mengajakku bertarung sekarang? kau tau aku kan? Aku selalu bisa bertarung sampai kau atapun aku benar-benar hancur, jangan coba-coba menganggu jalanku” ucap Tutor dengan nada suara datar dan penuh ancaman, Net melirik Yim diluar sana, ia bisa melihat ekpresi khawartir Yim padanya, Yim tidak akan senang bila terjadi pertempuran dan ini bukan tentang pertempuran fisik namun bisnis, keluarga, dan juga perusahaan mereka

“aku selalu melakukan apapun demi Yim, jadi aku tak akan melakukan apapun yang membuatnya sedih, aku tak akan membuatnya menangis seperti yang selalu kau lakukan padanya, lakukan apapun yang kau mau, aku akan selalu melindunginya darimu” ucap Net menatap Tutor dengan serius lalu keluar dari sana mengabaikan Tutor yang kini menahan rasa kesalnya

.
.
.

Tbc

Tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dad, Do You Hate Me? (TutorYim) Where stories live. Discover now