Chapter 2 (Tee)

1.9K 141 4
                                    

(15 Years Latter)

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

(15 Years Latter)

"woaaa keren banget!!" Kongjiro tepuk tangan saat Thomas berhasil memasukan bola kering basket

"kau benar-benar menyukainya?" tanya Teetee melirik Kongjiro

"dia tampan! Siapa juga yang tidak menyukai phi Thomas" komentar Kongjiro dan Teetee hanya tersenyum saja, saat ini kedua siswa kelas 1 SMA itu, duduk dipinggir lapangan sehabis jam pelajaran olahraga

"sial!!" umpat Teetee saat merasakan air dingin menyiram kepalanya

"ow maaf tidak sengaja" ejek Fristone yang memang sengaja menumpahkan air dingin itu

"kau lagi" kesal Kongjiro, Fristone selalu saja menjadi siswa usil disekolah karena merasa paling unggul dengan kepopuleran kekayaan keluarganya

"kenapa? Kan sekalian air dariku membersihkannya ups..diakan berdebu, g.e.m.b.e.l" balas Fristone

"gembel apanya? Apa kau lihat dia seperti itu? Dia bukan gembel, dasar bodoh" balas Kongjiro, ia tak terima temannya diperlakukan seperti itu

"kenapa sih kau berteman dengannya? Merusak aura saja, orang miskin sepertinya hanya memanfaatkan orang-orang seperti kita" heran Fristone

"lama-lama, kurobek mul..."

"sudah Kongjiro, tidak penting juga, lagian kita juga harus ganti baju, jam olahraga sudah selesai" lerai Teetee, ia tak mau Kongjiro dalam masalah karenanya

"tuh dia juga sadar" santai Fristone, sebenarnya Teetee tidak mengerti, Fristone suka sekali menindas orang lain seperti kebahagian baginya, dan ia juga tak tau sasarannya selalu saja dia, mungkin karena ia tidak sekaya mereka semua yang ada disekolah bagus ini, ia sudah meminta agar ibunya memasukannya disekolah biasa saja, tapi ibunya tetap ngotot menyekolahkannya ditempat yang bagus seperti ini

"ayo kita pergi" Teetee menarik pelan Kongjiro agar pergi dari sana walau Kongjiro masih saja kesal pada Fristone.

.
.

Teetee menunggu hujan redah, saat mau pulang sekolah malah hujan deras jadi ia harus menunggu agar redah

"Serius? Ayahmu yan menjemputmu? Bukannya dia sangat sibuk? Wah aku hanya biasa melihat ayahmu ditelevisi bahkan di artikel" tanya salah satu teman Fristone yang juga menunggu disebelahnya, semua juga tau bahwa ayah Fristone pemilik perusahaan besar dan sangat terkenal, jadi sangat jarang punya waktu namun kali ini benar-benar meluangkan waktu untuk anaknya

"tentu saja" senang Fristone

Teetee tidak menghiraukannya lagian bukan hal penting untuknya, ia hanya menatap hujan yang mulai pelan sepertinya akan segera redah, beberapa saat kemudian mobil hitam mewah memasuki halaman sekolah bertepan dengan berhentinya hujan

"papa!!" senang Fristone, saat pria tinggi itu keluar dari mobilnya, teman-teman yang masih ada disana menatap kagum betapa tampannya pria itu, karena kebisingan Teetee refleks menatapnya. Pantas saja Fristone bisa menyombongkan diri, Teetee rasa itu wajar hidup Fristone memang nyaris sempurna. Teetee mengalihkan tatapannya saat ayah Fristone refleks melihatnya juga

Dad, Do You Hate Me? (TutorYim) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin