Chapter 3 (Yim)

1.1K 101 9
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


.
.

“apa kau sungguh tidak ingin bekerja diperusahaanku Yim, disana lebih baik” bujuk Net yang kini sampai ditempat kerja Yim, baginya Yim bekerja diperusahaan yang sangat kecil, ia ingin hidup Yim jauh lebih baik

“tidak phi Net, tidak apa-apa” balas Yim, Net adalah seniornya dulu dikampus dan ia bertemu dengannya bulan lalu saat tanpa sengaja bekerja untuk mendesain salah satu hotel miliknya

“demi masa depan Teetee, aku janji akan membantumu”

“phi Net terima kasih, aku akan memikirnya oke? Tapi untuk saat ini aku menyelasaikan proyek yang ada disini” jawab Yim

“aku menunggu persetujuanmu, aku akan kembali lagi mengunjungimu nanti” senyum Net melihat jam tangannya, ia ada pertemuan dengan rekan bisnisnya siang ini

“iya phi” mendengar jawaban Yim, Net keluar dari ruangan namun saat menutup pintu itu kembali ia berpapasan dengan sosok pria yang tak asing tetapi ia tak punya waktu karena punya janji bisnis.

Yim menghela nafas berat, bukannya tak ingin menolak ajakan Net tapi ia harus memikirkan setiap langkah dan keputusan yang harus ia ambil. Yim melihat pintu ruang kerjanya saat seseorang masuk, namun ia mengerutkan dahinya saat menyadari yang memasuki ruangannya adalah pria yang pernah hadir dimasa lalunya, Tutor Limnoi. Yim berusaha tenang, toh mereka bukan apa-apa lagi, dia harus professional dalam bekerja. Pria itu duduk didepan sambil menatapnya

“ada apa? Anda ingin menyewa jasa desain?” tanya Yim sewajarnya ia bekerja, dan Tutor malah tertawa kecil akan tingkah Yim yang seolah tak mengenalnya

“ada yang lucu tuan?” heran Yim

“apa kau pura-pura amnesia atau apa, tapi aktingmu luar biasa” balas Tutor, Yim meletakkan buku contoh warna desain dimeja dan menatap tak suka pada pria itu

“jadi, sebenarnya apa tujuanmu kesini? Aku disini untuk bekerja”

“bagaimana bisa kau seperti ini?”

“apanya?”

“bagaimana bisa sekarang kau bicara padaku sambil menatap mataku?” tanya Tutor menangkap dan menarik tangan kanan Yim.

Entalah, Tutor tiba-tiba kesal saat Yim melihatnya seperti orang asing, dulu Yim selalu malu padanya dan teripu sampai tak akan bisa menatap matanya

“apa-apaan?! Lepaskan tanganku, kau sangat tidak sopan”

“tidak sopan? hanya memegang tangankan? Aku dulu memegang semuanya” ucap Tutor dan setelahnya ia merasakan air yang Yim siram kewajahnya, Yim refleks saja menyiram Tutor dengan air minum yang tesedia dimeja karena ucapan Tutor yang sudah sangat kelewatan padanya. Yim menarik tangan kanannya dengan kasar dari genggaman Tutor

“kalau kau datang disini bukan untuk urusan pekerjaan maka pergi saja, benar-benar kurang ajar. Kau masih sama, brengseknya” kesal Yim berdiri dari duduknya, moodnya hari ini benar rusak dan merasa sangat sial. Tutor melihat jasnya sekarang basah, namun itu bukan masalah. Masalahnya saat ini adalah Yim sudah tidak sama seperti dulu lagi.

Dad, Do You Hate Me? (TutorYim) Where stories live. Discover now