19. Azof Sakit Dan Tangan Nakal Aiko

3.1K 349 26
                                    

Cerita ini mau update setiap hari?

"Argh! Gue nyesel nawarin diri buat anter lo cegil!" tunjuknya pada Aiko dengan gemas kesal.

Roni mengacak rambutnya dengan jengkel. Bawel dan mengajaknya debat selalu. Astaga, Aiko sungguh keras kepala.

"Orang lagunya Armada bukan Ariel Noah," dumelnya.

Roni menatap datar Aiko. "Google ga mungkin salah, Aiko!" ujarnya penuh penekanan menahan kesal.

"Pokoknya Armada!" walau salah, Aiko tidak peduli. Tidak mau disalahkan, apalagi kalah jika dengan Roni.

"Ergh! Terserah deh!"

"Nah gitu dong," Aiko cengengesan usil.

Roni mendatarkan wajahnya. Sungguh ingin mempites Aiko. Hal kecil sampai hal besar selalu saja jadi bahan debat.

"Itu andong,"

"Delman juga bisa, mirip ada 4 roda, beda daerah mungkin beda nama,"

"Beda lagi, itu andong!"

"Astaga! Ada aja lagi yang bisa di bikin debat, gue tua selama perjalanan ini!" serunya penuh protes.

Sopir yang mengantar menuju apartemen Azof hanya tersenyum asyik mendengarkan dua manusia yang masih muda itu berdebat.

Jika menikah bahaya. Tidak cocok.

Aiko tertawa renyah mendengar celetukan Roni.

"Ketawa lagi!" 

***

Azof menghela nafas panjang melihat gelas yang pecah di lantai kamarnya. Begini amat hidup sendirian. Anak korban broken home.

Azof mencoba sabar menahan peningnya. Dia harus bisa sembuh sendiri, mencari arti hidup sendirian tanpa bimbingan.

Sungguh sial terlahir dari orang tua yang sangat egois. Mereka lupa bagaimana dulu saling mencintai.

"Ai," gumamnya dengan dalam hati berjanji. Jika kelak dia berjodoh, jika pun ada fase cinta itu memudar. Dia akan mencari cara untuk kembali mencintainya lagi, bukan mencari dari orang lain.

Azof akan membuat anaknya tidak merasakan apa yang dia rasakan.

Azof terduduk menyerah. Kepala peningnya tidak bisa tertahankan. Dia terisak pelan. Sakit tentang keluarganya kembali menyapa.

Azof rindu saat mereka berkumpul. Kenapa orang ketiga harus hadir?

Ponselnya berbunyi membuat Azof berhenti meratapi nasibnya. Dia menjadi cengeng karena mungkin sedang sakit.

"Ya, Ai?" Azof mencoba menyeka jejak di matanya. "Apa?" mendadak dia memiliki tenaga untuk membuka pintu.

Katanya Aiko ada di depan bersama Roni.

***

"Gue cuma bisa anter, gue ga nginep, langsung ke rumah sodara gue," jelas Roni.

"Bagus deh,"

Roni mendengus. "Dasar ga tahu terima kasih," sindirnya. "Pokoknya, Zof.. Gue usahain dateng kok ke acara yang lo adain nanti," lalu tersenyum.

"Acara apa?" Aiko mengernyit tak tahu.

"Masih rahasia, nanti bicarain,"

"Haha, ga diajakan lo," ledeknya.

Aiko menekuk wajahnya, mendelik kesal.

"Gue cabut ya, yang anterin tadi masih nunggu di bawah, selamat honeymoon sama Azof yang sakit," ledek Roni.

Ai, Love You (HiatusNungguMood)Where stories live. Discover now