Part 8

21 2 0
                                    

Seminggu berlalu sejak mereka pindah ke rumah baru itu, mereka menikmati kehidupan masing-masing, selama seminggu itu juga Mika sudah bersekolah seperti biasa, menikmati perannya sebagai seorang pelajar dan menikmati masa-masa sekolah yang indah bersama teman-temannya, Mika sangat menikmati perannya sebagai seorang pelajar kala di sekolah.

Namun ia juga tidak lupa dengan perannya sebagai seorang istri kala di rumah, seperti biasa Mika menyiapkan sarapan di pagi hari dan makan malam di malam tiba, tentu saja Mika yang berbelanja dan Mika juga yang membayar belanjaan itu, selama seminggu lebih, Mika sudah banyak menghabiskan uang tabungannya, Gala tidak memberi uang sedikitpun selama itu.

Mika sadar kalau Gala masih belum bisa menerimanya, maka dari itu Mika harus bersabar menerima semua perlakuan suaminya itu, walau pun begitu, tapi kalau soal nafkah bhatin, Mika selalu melayani Gala dengan baik, hanya saja ia tidak pernah merasa di perlakukan dengan istimewa kala sedang bercinta, Mika ingin suaminya itu lebih lembut dan peka terhadap perasaannya.

Sebagai seorang perempuan, Mika hanya ingin menikah satu kali, Mika tidak ingin gagal dalam berumah tangga, pemikiran itu bisa di bilang sangat dewasa bagi perempuan seumuran Mika, namun itu bukan hanya angan-angan semata, karna pada dasarnya Mika tulus menjalani perannya sebagai seorang istri, namun kalau takdir sudah berkata lain, Mika bisa apa, mau sekuat apa pun berusaha kalau sudah takdirnya, Mika tidak bisa berkutik.

Cinta bisa datang karna terbiasa, dan itu juga berlaku bagi mereka berdua, mungkin saat ini mereka tidak saling mencintai, tapi karna kebersamaan itu, bisa saja suatu hari nanti, keduanya saling jatuh cinta dan bisa hidup bersama selamanya, tapi untuk saat ini, Mika hanya bisa melakukan tugasnya sebagai seorang istri, melayani suaminya.

Pagi hari di sabtu ini, Mika melayani suaminya seperti biasa, menyiapkan sarapan untuk suaminya, Mika masak beberapa jenis makanan, ada juga makanan ringan sampai makanan berat penuh karbohidrat, itu terserah Gala nanti mau makanan ringan atau berat, Mika hanya menyiapkannya saja, karna Mika belum terlalu tau makanan kesukaan sang suami.

"Mas! Sarapan sudah siap!" teriak Mika dari arah dapur.

Mika memanggil Gala dengan suara nyaring, tentu saja itu membuat Gala yang memang awalnya sudah bangun langsung keluar dari dalam kamar, namun kala Gala keluar penampilannya langsung membiat Mika mengernyit heran, Gala keluar kamar sambil mengenakan jaket kulit, sepatu dan pelindung tubuh yang di tambah pelindung siku dan lutut, Gala juga membawa tas yang di gendong di punggungnya, tidak lupa juga membawa helm kesayangannya.

Gala berpenampilan layaknya anak motor pada umunya, tentu saja itu sangat keren, Gala sudah mempunyai perlengkapan itu sejak SMA, apa lagi notabenya Gala adalah anak motor yang suka touring bersama teman-temannya, menikmati setiap perjalanan yang mereka lalui.

"Mas mau kemana? Kok kayak pembalap gini?" tanya Mika penasaran.

"Gue mau touring, lo gosah ngalangin gue," balas Gala ketus.

"Touring kemana? Sama siapa?"

"Gosah banyak nanya deh, gue gedeg dengernya."

"Ya kan Mika sebagai istri ingin tau mas pergi kemana terus sama siapa?!"

"Gue mau ke Anyer sama teman-teman gue, puas lo?"

"Emangnya mas punya motor?"

"Astaga! Nih bocah banyak nanya! Minggir, gue mau pergi!"

"Makan dulu mas!"

"Gosah. Nanti gue makan disana sama yang lain."

"Setidaknya sarapan dulu mas! Mika udah siapin makanan banyak buat kita."

"Lo makan aja sendiri."

"Tapi mas! Pleass!"

Emang dasarnya masih bocah, kelakuan sama sikapnya menyebalkan, Gala yang tadinya ingin langsung pergi akhirnya menyerah tatkala Mika memasang puppy eyes nya, Gala memang sempat merasa jijik dengan tatapan itu, tapi lama kelamaan kok jadi kasihan juga, Gala menghela napas pelan lalu mengangguk tanda setuju.

MY 'BOCIL' WIFEWhere stories live. Discover now