Part 1

885 77 2
                                    

Jangan lupa untuk vote & komen.

.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Banyak siswa-siswi yang berhamburan untuk segera pulang ke rumahnya. Kalian tau sendiri, sekolah adalah sebuah kewajiban yang sangat melelahkan.

Sampai pada akhirnya, suasana parkiran sekolah sudah mulai terlihat sepi. Namun, ada pemuda manis yang sedang menunggu seseorang. Ia berdiri di samping motor gede yang berwarna hitam itu sambil celingak-celinguk. Tentunya motor itu bukan miliknya, karna badan pemuda manis itu terlalu kecil untuk menaiki motor yang terlalu gede untuknya.

Tak terasa sudah hampir satu jam ia menunggunya, dan sang pemilik motor hitam itu belum terlihat batang hidungnya.

"Apa dia masih rapat OSIS, ya?" Gumamnya.

Pemuda manis itu menghela nafas kasar, ia sungguh lelah untuk menunggunya. Termasuk mengejarnya selama dua tahun yang membuatnya kadang merasa ingin menyerah. Tapi, pemuda manis itu tidak ingin menyia-nyiakan perasaannya. Ia rela menunggunya bahkan sampai satu abad pun.

Tak lama, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang dengan wajah datarnya. Pemuda bertubuh jangkung itu menghampiri motornya.

"Minggir." Ujar dengan suara datarnya.

"Enggak. Gue akan pulang bareng, Lo." Pemuda manis itu memegang tangan besar milik pemuda bertubuh jangkung itu.

Pemuda bertubuh jangkung itu menatapnya dengan tajam. "RAKA MAHENDRA!" Bentaknya sambil menyebut nama Raka.

Pemuda manis itu bernama Raka Mahendra, berumur 18 tahun dan memiliki wajah yang manis. Kalau ditanya apa yang Raka suka, pastinya ia akan menjawab Argan.

"Apa Argan?" Tapi, Raka seolah tak takut dengan bentakan itu. Ia malah menjawabnya dengan santai.

Argantara Tresna, pemuda bertubuh jangkung yang memiliki paras yang tampan dan berumur 18 tahun sama seperti dengan Raka. Argan adalah seorang ketua OSIS di sekolahnya, dan sebentar lagi ia akan melepaskan jabatannya.

Argan kemudian menghempas tangan Raka dengan kasar. "Gue bilang minggir!" Argan mendorong tubuh Raka.

"Gak mau, gue mau pulang bareng Lo!" Raka yang tak mau pergi, ia pun naik ke atas boncengan motor gede milik Argan dengan susah payah.

Sedangkan Argan mulai jengkel, ia mendekat pada Raka lalu ia mendorong tubuh kecil Raka hingga terjatuh dari motor Argan.

Brugh!

"Aduhh~ Hiks! Hiks! Hiks!" Pantat Raka sangat sakit dan di siku tangannya terluka.

"Gue gak akan segan-segan berbuat kasar sama Lo!!"

Raka kemudian mencoba bangkit, lalu berdiri di hadapan Argan sambil menangis. "Hiks! Hiks! Hiks! Argan, kenapa Lo gak bisa suka sama gue? Ha?" Tanya Raka sambil sesenggukan menangis.

"Karna gue gak suka sama Lo, goblok!!" Jawab Argan.

"Tapi, kenapa Lo bisa suka sama Azka? Ha?!" Tanya Raka pada Argan.

"Karna Lo bukan Azka!! Gue sukanya sama Azka! Bukan Lo!!" Jawab Argan.

Argan kemudian mendorong bahu Raka, lalu naik ke atas motornya. "Minggir!!" Bentak Argan pada Raka.

Raka pun kemudian minggir, lalu Argan menancapkan gasnya pergi dari hadapan Raka.

Raka menangis tersedu-sedu, rasanya sakit bila orang yang ia suka malah suka kepada orang lain. Meskipun dua tahun bukanlah waktu yang lama, entah kenapa Raka terkadang merasa lelah dan ingin berhenti untuk mengejarnya.

RAKA MAHENDRA [MPREG] || ON GOINGWhere stories live. Discover now