Mereka yang melihat tatapan mata alea yang hanya berubah dalam sekejap pun lantas terkejut.

"Tidak usah basa-basi nenek tua." ucapan datar alea membuat nenek tua tersebut naik darah, apa apaan ini? Bukannya alea ini sangat mudah terintimidasi tapi, kenapa sekarang terlihat sangat berbeda?

"Jangan ngomong asal alea, kamu sudah berani bicara seperti itu dengan nenek mu ini?"

"Didikan mu memang tidak becus Pratama!" Tajamnya, senyum yang tadi menghiasi bibir keriput nya itu telah hilang entah kemana.

"Bukan didikan ayah saya yang tidak becus tapi, anda lah nenek tua yang selalu mencari masalah dengan keluarga kami!" Tajam nan dingin bara, dirinya tak terima jika ayah tengil nya itu dihina.

"Jangan lupa albara, bahwa nenek mu ini juga bagian dari keluarga mu."

Fadran pun menampilkan senyuman remehnya." Keluarga dari mananya nenek tua?" Tanya nya dengan memandang nenek tua tersebut remeh.

"Keluarga kita bukan, keluarga dari iblis iya," tambah fadren sambil tersenyum puas melihat ekspresi dari nenek tua tersebut.

Nenek tua tersebut sudah sangat emosi! Bahkan wajahnya memerah saking menahan amarah nya yang akan meledak.

"Jangan macam-macam dengan saya anak muda!"

"Emang, kita muda. Bukan Anda yang tua, nenek iblis. Mending anda segera tobat, dosa anda sudah banyak, nanti kasian sama malaikat jadi bingung, bukan pahala yang banyak tapi dosa iya." ucap tenang ezel sambil menatap nenek tua itu lembut tapi, tatapan tersebut sangatlah mematikan.

"Hm, benar yang dikatakan adik saya. Kalau anda tobat saya akan kasih hadiah yang spesial," ucap alea sambil menatap nenek tua itu. Mereka semua hanya menunggu apa yang akan selanjutnya diucapkan oleh alea." Tanah 2, 5 meter buat anda nenek tua bau tanah!" Pedas, ucapan tersebut membuat Pratama serta anak anaknya terkejut. Selain tatapan yang bisa berubah dalam sekejap tapi, perkataan pedas itu tiba-tiba muncul di waktu yang tepat.

Jika kalian berpikir, alea tidak sopan?

Bukan tidak sopan tapi, tubuh nya lah yang bereaksi seperti itu.

Nenek tua tesebut yang sudah sangat emosi pun mengangkat tangannya seakan ingin menampar pipi alea dengan tangan keriput nya. Tapi, hal itu tidak terjadi karena Pratama sudah menahannya dan menghempaskan nya dengan kasar.

ibu jangan sakiti aku,

anak tidak tau diuntung, anak haram.

AAAA, SAKIT IBU,

Dasar jalang, mengikuti jejak ibu mu itu hm?

rensa lebih baik daripada kamu yana!

cepat bersihkan rumah yana! Ingat harus bersih!

SAKITT IBUUU.... BERHENTI TOLONG!

Huh, ingatan itu seakan berputar kembali di kepalanya. Pada saat dirinya dan yana menjalin hubungan, dirinya baru tahu bahwa kekasihnya itu diperlakukan buruk oleh ibu tirinya.

Dan itu adalah salah satu alasan mangapa pratama menikah dengan yana pada umurnya terbilang sangat muda. Ia ingin melindungi yana dari kelakuan buruk ibu tirinya itu. Jika mereka tidak segera menikah dan hanya menjadi sepasang kekasih, dirinya tidak bisa melindungi yana dengan sepenuh nya.

Untuk para anak nya, memang mereka semua tahu bahwa nenek tua itu sangatlah jahat, karena mereka pernah merasakan kejahatan dari nenek tua bau tanah itu.

"Jangan sentuh anak saya dengan tangan haram mu itu!" Ucapan pratama dingin dan datar tersebut membuat mereka merinding seketika.

"Ta-tap——

"Jangan ganggu ketenangan kami, jika tidak, anda tau akibat nya!" ucap Pratama sambil tersenyum miring.

Tanpa menunggu lama, nenek tua tersebut langsung pergi dari restoran tersebut dengan amarah membuncah.

"Sudah, duduk kembali." ucap Pratama, mereka mengangguk lalu duduk di kursi nya masing masing.

"Dad," panggil alea pelan membuat mereka semua menengok ke arah alea yang menundukkan kepalanya.

"Aku minta maaf dad.. Udah keterlaluan dengan nenek itu." ucap alea merasa bersalah, mereka bukannya memarahi malah tersenyum tipis memliki arti.

"Gapapa, kembangkan bakat mu princess,"

Loh, loh? Double up??

Aku sebenarnya tuh merasa bersalah guys Sama kalian karena aku udah beberapa hari gak up jadi sebagai gantinya double up deh.

+++

Jangan lupa voment nya guys

WARNING: Cerita dari hasil pemikiran sendiri and plagiat jauh jauh.

Thanks yang udah baca

Precious like a diamond (Possesive Family)Where stories live. Discover now