Session 2

22 3 12
                                    

"Hiduplah dengan baik, Nana

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Hiduplah dengan baik, Nana."

Rei menyodorkan tangannya tepat setelah palu hakim berdentum. Mereka dinyatakan resmi bercerai. Meski sejatinya ini merupakan proses panjang yang menyakitkan bagi keduanya. Rei tetap berharap dapat menjalin hubungan baik. Namun, tampaknya tak mudah bila melihat sikap Nana yang langsung melengos tanpa menerima ajakannya untuk berjabat tangan.

Bersama pengacaranya, Nana pun berjalan meninggalkan Rei di ruang persidangan.

"Nana mungkin butuh waktu untuk tenang." Kazami yang merupakan asisten Rei pun menyahut.

Rei menghela napas. "Sisanya aku serahkan padamu."

"Untuk pengalihan aset sebenarnya masih membutuhkan ikut serta kalian berdua, tapi Nana bilang dia akan segera ke luar negeri dan menyerahkan semuanya kepada pengacara."

"Kalau begitu lakukan saja yang menurutmu terbaik. Wanita keras kepala itu tak lagi bisa berkompromi." Sambil melonggarkan dasinya Rei pun berjalan pergi.










******











Melihat Nana teler di meja bar membuat Minzy hanya menggelengkan wajah lelah. Sebagai teman dia tentu tahu kondisi Nana. Perempuan itu sangat frustasi dan tertekan oleh perceraiannya.

"Kau jadi begini gara-gara wanita tidak tahu malu itu. Baiklah, habiskan saja masa frustasimu lalu bangkit untuk balas dendam."

Perlahan Nana pun mengangkat wajahnya setengah sadar. "Mereka akan segera menikah. Rei Furuya pasti sedang berada di puncak kemenangan. Dia selalu ingin memiliki istri yang sempurna serta anak yang lucu. Aku tak bisa memberinya hal itu."

"Kalau saja dia bukan atasan Hideo, sudah ku tampar dia saat di persidangan tadi."

Minzy sampe menggertakan giginya emosi.

"Dia harus bertanggung jawab pada perbuatannya jadi biarkan saja." Nana kembali menempelkan wajahnya di meja. "Aku harus melanjutkan hidup juga."

"Hei, jangan tidur dulu. Haduuh nanti bagaimana aku membawamu pulang!"

Saat minzy tengah kelimpungan tiba-tiba pria bernama Loid Forger datang.

"Aku akan mengantar Nana pulang." Loid segera mengangkat tubuh Nana dan membopongnya keluar dari bar.

Minzy pun mengikuti mereka dari belakang. Membantu Loid membukakan pintu mobil.

"Aku sungguh berterima kasih padamu karena telah membantu Nana." Minzy memberi hormat.

Loid tersenyum. "Ini sudah sepatutnya aku lakukan. Aku benar-benar merasa bersalah jadi hanya ini yang aku bisa."

"Kalau begitu hati-hati." Lambaian tangan Minzy mengiringi saat Loid berlalu mengendarai mobilnya.















*****












🌻🌻🌻


Note :

Dari Preview ini, apa harapan kalian?

The Stranger From Hell ✔️ Место, где живут истории. Откройте их для себя