12

122 19 3
                                    

Suara langkah kaki yang menghampiri seseorang terdengar dan berhenti ketika sudah sampai untuk menghampiri orang itu.

Iris biru permata indah menatap punggung tegak milik orang itu.

"Pak tua, saatnya untuk pergi ke dunia lain. Kita harus cepat cepat pergi dari sini dulu, supaya paman tidak mencurigai kita " ucap seorang gadis yang senantiasa menatap punggung lelaki itu yang juga menatap kedepan, dimana ada sebuah dua lukisan yang sangat indah dilihat.

"Kau masih saja melihat kedua lukisan itu papa" ujar gadis itu lagi yang berhasil membuat lelaki itu menoleh kearahnya.

Senyuman tipis terpatri dibibir lelaki yang bersurai pirang keemasan tersebut.

"Bagaimanapun juga, salah satu lukisan yang kau buat sayanglah indah daripada lukisan yang dilukis dari tukang pelukis" ucap lelaki itu -claude- sambil tersenyum tipis, sangat tipis ya bund tapi berdameg nya jelas bet.

(Name), mata gadis itu bergilir kearah lukisan yang ia lukis dari kemarin dan baru saja selesai, menatap lukisannya dengan intens.

Lukisannya itu terdapat satu orang yang terlukis didalam sana. Merah muda bagaikan delima, rambut pirang keemasan yang bergelombang, rupawan yang sangat cantik tanpa terbatas dan memakai gaun yang sangat indah dengan warna biru langit malam itu membuat nya semakin rindu kepada sosok itu.

Sosok itu tak lain adalah ibu nya, sosok itulah yang merelakan nyawa nya untuk melahirkan nya serta adiknya.

Diana de alger obelia, wanita yang statusnya seorang ibu baginya serta adiknya itu.. Akan ia kenang selamanya dan hatinya akan selalu merindukan sosoknya.

"Aku akui itu tapi dua-duanya sama saja, sama sama bagus dan cantik" ucap (name) sembari tersenyum teduh nan indah dengan menatap kedua lukisan itu.

Claude beralih menoleh kedepan dan menatap kedua lukisan itu dengan intens. Setelah itu, ia pun membalikkan badannya kebelakang dan berjalan melewati (name).

"Sudahlah. Ayo kita pergi, athi pasti sudah lama menunggu kita "

(Name) mengangguk paham tapi ia sejenak menatap kedua lukisan itu.

Iris nya yang tadinya biru permata itu tiba-tiba saja mengalami pergantian warna, warna merah muda permata bagaikan delima kristal secara sekilas dan kembali ke biru.

(Name) mulai menyusul ayahnya dan meninggalkan lukisan lukisan itu di ruangan disana.

Ia yakin bahwa tidak ada yang berani menghancurkan nya karna ruangan disana adalah ruangan nya, apalagi ruangan nya itu memiliki pelindung yang sangat kuat dan tidak bisa ditembus atau masuk kedalam sana.

       ✧༺✦✮✦༻∞👑∞༺✦✮✦༻✧
          
       𝐄𝐋𝐄𝐂𝐄𝐄𝐃 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 𝐎𝐁𝐄𝐋𝐈𝐀'𝐒

       ✧༺✦✮✦༻∞👑∞༺✦✮✦༻✧

Kini (name) berkumpul di taman, bersama claude, athi, felix, lucas, dan juga nana. Mereka bertiga akan pergi ke dunia eleceed dan sisa nya cuman melihat kepergian mereka.

"Papa, athi. Kalian sudah siap? " tanya (name) yang sudah berbincang dengan lucas maupun nana.

Claude dan athi mengangguk singkat, bahwa mereka sudah siap.

Melihat itu (name) mulai membuka portal menuju ke dunia eleceed.

"Lucas dan nana, aku mempercayai kalian ya. Felix, aku serahkan setengahnya padamu dan tolong jangan beritahukan kepada lily ok? Aku akan menjelaskan semuanya saat semuanya telah selesai" ujar (name) yang menatap mereka secara bergantian dan mereka mengangguk mantap.

putri mahkota [Eleceedxreader] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora