Bab 26 Permaisuri Menyerah!

153 6 0
                                    


"Kamu... beraninya kamu melakukan apa pun pada Naga Langit..."

Permaisuri tertegun selama beberapa menit sebelum dia sadar kembali, suaranya bergetar.

"Pertama-tama, tidak ada yang tahu kalau aku menangkap ketiga babi bodoh ini!"

"Kedua, meskipun mereka mengetahuinya, saya tidak takut, karena apakah itu pemerintah dunia, atau angkatan laut, atau keturunan dewa yang mirip babi ini... tidak ada yang perlu ditakutkan sama sekali!"

Lin Xiao berkata dengan aura penuh.

"ah……"

Daerah halus ratu langsung terkejut, matanya silau, sosoknya goyah seolah-olah dia bisa jatuh kapan saja.

Di dunia ini,

Ada orang yang tidak takut dengan pemerintah dunia dan Naga Langit...

Perbudakan masa kecil adalah sumber ketakutan Permaisuri terhadap Naga Langit.

ingin memberantas,

Maka hanya Naga Langit yang bisa melakukannya.

"Aku tahu apa yang kamu takuti!"

"Tidak apa-apa, mulai sekarang, Negeri Putri akan berada di bawah perlindunganku, dan tidak ada yang bisa memaksamu melakukan apa pun yang tidak ingin kamu lakukan!"

Begitu Lin Xiao mengatakan ini, Permaisuri tertegun di tempatnya.

Setelah beberapa detik,

Baru pada saat itulah pipi pucat itu kembali kemerahan dan malu seperti sebelumnya.

Kecantikannya bagaikan batu giok, matanya bagaikan air, dan senyumannya memikat.

Kecemerlangan yang belum pernah terjadi sebelumnya muncul di wajah permaisuri.

saat ini,

Iblis dalam dirinya telah sepenuhnya dilenyapkan.

Dan Lin Xiao,

Lalu dia menjadi dewa di hatinya!

...

...

malam.

Perjamuan yang sangat mewah diadakan di Kota Sembilan Ular.

Lin Xiao adalah protagonis perjamuan itu,

Dia diundang ke kursi paling tengah oleh permaisuri.

Awalnya adalah tempat di mana hanya raja yang bisa duduk.

Artinya sudah jelas dengan sendirinya.

Selama periode tersebut, Lin Xiao bertanya tentang situasi keuangan Pulau Putri saat ini.

Bagaimanapun, dia di sini demi uang.

Permaisuri tersipu,

Dia mengungkapkan semua latar belakang keluarganya tanpa menyembunyikan apapun.

Tapi dibandingkan dengan negara adidaya seperti Alabasta,

Pulau Putri di Calm Belt cukup miskin.

Hanya sekitar 1,8 miliar Berry jika terisi penuh.

Jumlah uang ini jauh dari yang diharapkan Lin Xiao.

Tapi Anda bisa memahaminya jika Anda memikirkannya.

Lagipula, Pulau Putri perlu membeli banyak perlengkapan hidup untuk waktu yang lama,

Oleh karena itu, harta rampasan seringkali digunakan untuk pengadaan.

One Piece: SAYA! Perang Puncak, Di Balik Layar!Where stories live. Discover now