bab 06: adam

912 46 0
                                    

"mas yakin ga punya kerabat jauh?"

"Ga punya,gw sebatang kara"ucap Andrian sedih,ia kembali teringat pada tragedi tragedi yang menimpanya tak lama ini, rasanya ia tak kuat berdiri,tapi ia tak mau terlihat lemah di hadapan pria ini.

"Masnya ikut aja sama saya, nanti saya minta izin ke pak kyai karena membawa masuk orang luar, insyaallah pak kyai memperbolehkan, karena masnya yatim piatu" jelas pria itu,Andrian tentu terkejut atas penawaran pria itu,betapa baiknya ia sampai sampai ingin membawa masuk Andrian, karena Andrian tau kesempatan tak datang dua kali,ia langsung menyetujui nya tanpa drama drama club

"Serius? Makasih ya!" Pria itu memberi isyarat agar Andrian mengikuti nya,Andrian mengikuti masuk pria itu dari belakang.

Bangunan yang sangat indah menurut Andrian, bangunan itu seperti sekolah di mata Andrian,tapi berbeda....pondok itu seperti terawat dengan benar, buktinya tak ada coretan di tembok,temboknya yang berwarna hijau menyejukkan pandangan Andrian, begitu pun dengan bagian depan pondok seperti taman,indah....banyak bunga dan tanaman,dan di tengah tengah ada air mancur yang menambah kesan indah pondok ini.

Pria itu berjalan cukup jauh dari kalangan bangunan bangunan yang isinya kamar santri,pria itu berhenti tepat di depan rumah kayu yang cukup besar.

"Assalammualaikum" salam pria itu,Andrian terdiam sebelum di kejutkan dengan keluar nya seorang gadis cantik

"Waalaikumsalam,kang Adam ternyata,cari siapa kang?" Ucap gadis itu pada pria yang bersama Andrian dan ternyata nama pria itu Adam? Kang Adam?.

"Abinya ada?" Tanya pria itu lembut,gadis itu tampak mengerutkan dahi nya sebelum berkata

"Maaf kang,Abi sedang tak ada dirumah,jika ada sesuatu biar saya aja" dengan senyum manisnya,gadis itu memandang Andrian sejenak lalu mengalihkan pandangannya kembali ke arah pria yang ia panggil kang adam.

"Nanti sampaikan pada Abi kalo saya bawa orang luar ke pondok" pinta pria itu dengan senyumnya juga,tapi sayangnya Andrian tak memperhatikan senyum pria itu,jika ia melihat nya mungkin Andrian akan di buat belok karena senyum pria itu yang begitu manis,tampak jelas lesung pipi yang sempurna itu.

"Kalo boleh tau,buat apa ya kang?" Tanya gadis itu penasaran.

"Buat tinggal sementara,dia udah ga punya siapa siapa buat pulang, sebagai sesama manusia kan harus saling membantu" gadis itu langsung mengerti dan menganggukkan kepalanya.

"Jangan lupa di sampai kan yah,saya permisi dulu, assalammualaikum"

"Waalaikumsalam"

Pria itu berbalik dan pergi,Andrian mengikuti nya dari belakang, terjadi keheningan berkepanjangan,selama mereka berdua berjalan,tak ada yang berani untuk membuka suara,meski tau pasti banyak pertanyaan yang terlintas di benak mereka masing masing tapi mengapa mereka tak mau saling bertanya?

Tak lama mereka berjalan pria itu berhenti pada kamar yang terlihat begitu luas, apakah itu kamar untuk Andrian?

"Ayok masuk" ucap pria itu Andrian mengangguk dan mengikutinya masuk

Terlihat ruangan itu memang cukup luas untuk sekedar kamar,ada satu ranjang,satu sofa di depan ranjang,ada meja di samping ranjang,ada satu lemari di sebelah kiri ranjang,ada rak buku yang disini beberapa buku tebal dan  buku yang tak terlalu tebal,tak ada tv ataupun AC hanya ada kipas disana.

Andrian melihat ada jaket disofa yang menandakan kamar itu sudah ada yang memiliki,trus kenapa Andrian di bawa kesana?

"Ini kamar siapa?" Pertanyaan pertama saat ini yang bisa Andrian tanyakan,ia hanya memastikan bahwa ia tak akan tidur dengan siapa siapa atau berbagai kamar.

"Saya" singkat pria itu,ia melihat ke Andrian yang seperti nya syok karena harus berbagi kamar,Andrian ingin bertanya mengapa ia harus berbagi kamar, sebelum bertanya pria itu sudah mengetahui nya dulu

"Tak ada kamar yang tersisa di pondok ini,jadi saya bawa masnya ke kamar saya, kebetulan hanya saya yang tidur sendirian, tenang saja saya tak akan berbuat yang tak senonoh dengan mas" ucap pria itu tiba tiba,Andrian terkejut karena pria itu sudah tau apa yang akan Andrian tanyakan,tapi ia menghela nafas lega ntah apa yang ia khawatir kan sampai menghela nafas lega seperti itu.

"Oh ya,gw belum tau nama lu,btw nama lu siapa?" Tanya Andrian.

"Nama saya lalu Muhammad Adam,masnya panggil saya Adam saja" ucap pria itu sambil  tersenyum Andrian mengangguk
(Kalian pikir Andrian akan belok karena senyumnya Adam? Belum ya)

"Dan lu jangan panggil gw mas,gw belum setua itu, nama gw Andrian Saputra, panggil aja Andrian" Andrian memperkenalkan dirinya dengan senyumnya juga.
.
.
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 02:00 Andrian di bangunkan oleh Adam yang memanggil namanya Beberapa kali.

"Ma- eh Andrian,mari sholat malam, bangun dulu yuk" ajak Adam membangunkan Andrian,Andrian yang merasa terusik sontak berkata

"Buat apa sih sholat malam segala" ucap Andrian risih,Adam menggelengkan kepalanya,ia sekarang tak hanya memanggil manggil andrian,ia sekarang menggoyang kan tubuh Andrian ke kiri dan kekanan beberapa kali

"Buat mendekatkan diri kepada Allah SWT,dan kita juga mendapatkan pahala" ucap Adam lembut,Andrian mendengar nama Tuhannya disebut ia jadi teringat betapa benci nya ia kepada Tuhannya karena berani mengambil keluarga nya

"Tuhan itu jahat anjing" ucap Andrian kesal,Adam yang mendengar makian itu terkejut tak percaya.

"Astagfirullahalazim...kamu ga boleh ngomong begitu Andrian, Allah itu baik,kamu ga boleh seenak jidat ngomong begitu" Andrian yang mendapat ceramah dari adam,ia sontak berdiri dari tidurnya, menghadap langsung ke Adam,adam hanya diam mengerutkan dahi nya.

"Kalo tuhan itu baik, kenapa dia ngambil keluarga gw hah? Dia bikin truma gw sampai beberapa kali tau ga?! Kakak,nenek gw mati di hadapan gw!!" Mata Andrian berkaca kaca.

"Allah hanya menguji kamu Andrian,dia tahu kamu kuat makanya dia menguji kamu!" Adam sedih karena Tuhannya yang ia sembah di caci maki oleh Andrian

"Dia ga tau!! Kenapa gw harus di uji seberat itu!! Gw lemah Tampa mereka!!" Air mata mulai keluar dari mata Andrian ia tak kuasa  untuk menahan rasa sakit,sedih,marah sekaligus.

||Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote, komen, dan fellow

See you bye bye||

Arah pulang   [End]Kde žijí příběhy. Začni objevovat