55 so let's go see the star

83 6 2
                                    


Suara petikan gitar menyapa pendengaran ku
Ternyata heesa sedang memainkan gitar di dalam tendanya yang terbuka.

Sengaja dia duduk di dalam tenda,karna takut ada yang melihatnya disini,mungkin memakai masker terus menerus membuatnya gerah.

Taesan menidurkan kepalanya di pangkuan ku.
Kami sama sama diam,memandang langit yang penuh bintang.

Ku pejamkan mata ini saat ku rindu hadirmu
Maka tak sedetikpun bayangmu menghilang.

Suara petikan dan alunan suara heesa memulai terdengar,membuatku menarik diri dari lamunan

Kau lebih dari sekedar bintang bintang
Kau lebih dari sekedar sang rembulan
Bagiku kau ratu penguasa isi hatiku

Aku menatap heesa yang sedang menatapku,matanya yang menatap ku tajam entah kenapa membuat hatiku bergetar
Tidak ... Aku tidak boleh lemah dengan tatapan heesa,kamu harus kuat Aluna ingat..

Begitu banyak bintang berpijar menemaniku
Namun tak satu pun terangi hatiku seperti hatimu

Heesa tersenyum di akhir nyanyian nya,dan yang lebih membuatku kesal aku tak sedetik mu berpaling menatapnya
Hingga suara tepuk tangan dari taesan membuat ku tersadar dan segera menundukkan tatapan ku.

" Wah daebak..." Taesan memuji penampilan heesa sambil bersiul,membuat heesa tertawa renyah
" Bagus kan penampilan nya ?" Taesan mencolek lengan ku, otomatis aku menatapnya yang masih berada di pangkuan ku,lalu mengangguk mengiyakan.

Taesan bangkit dari baringan nya,lalu berjalan mendekati tenda yang berisikan heesa sedang terduduk
" Pinjam" taesan meminta gitar yang sedang di pangkuan heesa,lalu ia memberikan nya pada taesan.
Setelah mendapat gitar milik heesa,taesan kembali duduk di hadapan ku yang masih terdiam memperhatikan mereka.
" Kau bernyanyi,aku yang main gitar" ajak taesan
" Aku tak bisa bernyanyi taesan,suaraku jelek"
" Bagus Aluna,aku sudah mendengarnya"
" Tapi aku sedang tidak ingin bernyanyi taesan,kau saja"
" Kau malu dengan ka heesa ???" Taesan menaikan sebelah alisnya membuatku berdecih
Aku tau dia sedang memaksaku untuk bernyanyi.
" Aku sudah sering mendengar dia bernyanyi dulu"sambung heesa sambil merebahkan dirinya di dalam tenda
" Aku memeng sedang tidak ingin bernyanyi taesan,kau duluan saja"
Dia menghela nafas panjang " baiklah,tapi jika kau mendengar ku bernyanyi jangan speechless"
" Huh gr " aku memukul lengan nya pelan,membuatnya terkekeh.

Suara gitar nya mengalun sopan masuk kedalam gendang telingaku.
" This is for you my wife" ujarnya sambil tertawa ngakak,sungguh tidak ada romantis nya kau Han taesan.

Suaranya mulai mengalun bersamaan dengan Suara gitar yang ia petik.

Tanpamu,larut malam tak berarti apa apa
Matahari terbenam tak berarti apa apa
Bintang yang bersinar pun tak berarti apa apa

Aku memandang nya yang kini menatap ku dalam,sungguh aku tersentuh dengan nyanyian nya yang bahkan baru aku dengar sekarang.

Bersamamu,larut malam penuh cahaya bintang
Matahari terbenam penuh mimpi
Jadi ayo kita lihat bintang bintang sekarang

Suara taesan berhenti,tapi aku masih betah menatapnya

Kali ini heesa yang bertepuk tangan sambil keluar dari tenda
Kebetulan ini sudah hampir magrib,sudah jarang orang berada di sekitar sini.
" Ohh so sweet" heesa bergerak lebay,sambil memperagakan wanita yang meleyot karna dinyanyikan taesan.
" Aish.. menjijikan" taesan berdecak
Membuat kami terkekeh.

Karna ini magrib,kami pun berinisiatif untuk masuk kedalam tenda,meski pun aku yakin akan sangat sempit,tapi gak papa hanya sebentar.

" Aluna di tengah gak sih ???" Saat kami sedang sibuk menentukan tempat duduk di dalam tenda.
" Gak Aluna di pinggir aja pokoknya"tolak taesan
" Kamu tega, masa Aluna di simpan di pinggir sih"protes heesa tak terima
" Kalau di tengah tar di apa-apain kakak lagi,gak ah Aluna di pinggir aja"
" Emang kamu kira,kakak mau ngapain Aluna ??? Aish,terserah deh" heesa marah dan segera menidurkan diri di dekat pintu
Rencananya,kami bertiga mau istirahat sebentar sebelum kami lanjut pulang ke rumah.
" Ihh kakak mah ambekan,pantes cepat tua"
" Bodo amat" heesa membalikan badan nya menjadi menghadap samping,memunggungi kami yang berada di belakang nya.
" Udah jangan berantem,aku diluar aja kalau gitu" ujarku sambil bersiap untuk beranjak,namun taesan segera menahan tanganku.
" Jangan atuh teh,nanti teteh di gondol kuntilanak lagi kalau sendirian diluar,udah disini aja di tengah biar kita jagain" taesan menepuk sisi sebelah heesa
" Kau yakin ???"
" Ya yakin lahh,kan aku juga jagain teteh" bibirnya tersenyum
Aku mengangguk,dan langsung merebahkan badanku di samping heesa,disusul taesan yang berada di sampingku.

adik pacarku | Han Taesan Where stories live. Discover now