transparan

75 11 0
                                    

Akhirnya kami tidur di kamar taesan , ya walau pun suasana nya terasa canggung..
" Kamu yakin tidur disini ???" Tanyanya sambil merebahkan tubuhnya di kasur empuk berukuran sedang , secara dia kan tidur sendiri...dulu..

" kamar heesa ???" Tanyaku ragu
" gak bisa dibuka , dikunci kali sama ibu "
Aku menghela nafas..
" ya udah sih tidur aja , takut ya ??? Aku gak macem macem kok , cuman satu macem aja " aku melotot mendengar ucapan nya , sedangkan dia menaik turunkan alisnya menggodaku ..

" Gila " ujarku sambil perlahan naik keatas kasur..
" Aluna mulutnya ih " taesan bangkit dari tidurnya.
" kamu juga mulutnya becanda Mulu "
" emang mau beneran ??? " tanyanya sambil mencondongkan badan nya kehadapan ku , membuatku otomatis mundur dan mengacungkan tinju kehadapan wajahnya..
Seketika tawa nya meledak..
Lalu aku membekap mulutnya untuk meredam tawa yang lumayan berisik , ayolah ini sudah malam..
Dan seketika tawanya terhenti..
" berisik ini tuh malam "
Namun tak ada jawaban dari nya , ya iyalah mulutnya kan aku bekap ...

Dan entah kenapa suasana jadi canggung , bahkan kini kami saling bertatapan dalam diam..

Entah kenapa aku ingin sekali melihat matanya yang indah , hidungnya yang tinggi , kulit wajahnya yang terawat , serta dagunya yang runcing , terakhir bibinya yang pink dan menggoda.. apa ??? Tunggu.. apakah aku bilang bibirnya menggoda , tidak .... Tidak ... Sadar Aluna sadar..

Aku langsung menurunkan tanganku dari bibirnya , mengembalikan kesadaran ku yang sempat menghilang..
Aku berdehem menetralkan kecanggungan ..
" rasanya aku ngantuk , aku tidur dulu " ujarku sambil merebahkan tubuhku dan langsung menutupnya dengan selimut tebal..

Entah kenapa setiap bersentuhan dengan taesan, suasana terasa canggung , baik aku maupun dia..



***
Aku terbangun saat merasakan hembusan nafas yang menerpa kepalaku .
Namun aku masih ngantuk , aku mengeratkan pelukan kepada guling yang berada di hadapan ku , tapi tunggu ... Memang ada guling hangat ??? Aku merasa guling yang aku peluk hangat dan .... Bernafas .... Tunggu... Ini kenapa ????

Aku langsung membuka mataku , dan betapa terkejutnya aku ketika melihat taesan menatapku dengan tatapan datar.

Ya ampun ternyata aku bukan memeluk guling , tapi memeluk...taesan ...
Dengan pelan aku mengurai pelukan ku..
" maaf gak sengaja " cicit ku pelan
Kenapa aku bisa sebodoh ini ??? Bukan kah aku yang tidak mau taesan macam macam padaku ?? Tapi kini kenapa malah aku yang memeluknya erat ??? Aluna you stupid..

" kenapa dilepas ??? Bukan kah itu terasa nyaman ???"
Aku memicingkan mata, memeng nyaman harus ku akui pelukan taesan adalah pelukan ternyaman setelah ibu , bahkan rasanya berbeda saat heesa memeluk ku dulu...

Kurebahkan kembali tubuhku di atas kasur , ini masih jam lima pagi dan aku masih ingin tidur , namun aku merasa kasur sebelah sisi ku bergerak , membuat ku menoleh kearahnya..
" mau kemana ???" Tanyaku
" olahraga" jawabnya sambil pergi dari kamar...
Aku heran kenapa olahraga jam segini ??? Bukan nya terlalu pagi untuk olahraga dijam lima ?

Awal nya aku ingin tidur lagi mungkin sampai jam enam pagi , tapi tenggorokan ku haus dan mau tak mau aku harus pergi ke dapur di bawah ...
Dengan langkah gontai aku bangkit dari ranjang dan berjalan menuju dapur di lantai bawah...

Sesampainya di dapur ,aku melihat taesan sedang berdiri pinggir kolam renang.
Kebetulan kolam renang bersebelahan dengan dapur hanya di pisah dengan pintu kaca yang bisa di geser..

Aku hanya melihatnya sekilas , lalu kembali fokus pada tujuan utamaku yaitu minum , mengisi gelas dengan air di galon.
Saat aku akan duduk untuk minum ,aku melihat taesan meloncat kedalam kolam, aku sempat berpikir apakah dia tidak dingin berenang jam segini ??? Namun lagi lagi aku mengabaikan nya..

adik pacarku | Han Taesan Where stories live. Discover now