48 mencari kebenaran

42 4 7
                                    

Narator POV

" Tumben banget ngajak ketemu ???" Enchi sumringah karna tidak biasanya taesan mengajaknya bertemu
Malah sampai bela belain datang ke kotanya untuk menemuinya di cafe,sangat istimewa bukan ???

Dia yang baru datang langsung memposisikan duduknya di hadapan taesan yang memang sudah datang sedari tadi
"Minum apa ???" Taesan membuka buku menu yang tergeletak dihadapan nya,membaca isinya satu persatu
" Apa aja " senyuman tak pernah luntur di wajah nya
" Wine ???" Enchi menaikan alisnya bingung,namun detik berikutnya dia tersenyum lebar saat taesan menawarkan wine untuk nya
" Kau yakin ???? Kau merindukan ku ??? Kau ingin melanjutkan  permainan yang sempat tertunda ???"
Mata taesan beralih dari buku menu jadi menatapnya " memang kita belum sempat melakukan nya ???"
Enchi tertawa renyah " kau lupa sayang ???"
" Maybe" taesan mengedikan bahunya
" Hampir,kita hampir melakukan nya" taesan bernafas lega mendengar penuturan enchi.
Perlahan senyum taesan terbit, akhirnya dia dapat bukti untuk Aluna.
Ya....
Taesan merekam percakapan nya dengan enchi

" Semua ini karna istrimu,kenapa dia harus datang disaat kita ingin bermain ???bikin kesal saja" lanjutnya
Taesan mengangkat tangan untuk memesan minuman untuk mereka.
Tak mempedulikan omongan enchi.
Lagian siapa juga yang suka kalau istrinya di jelek jelekin

" Kau tau kan aku sudah punya anak dan istri ???" Tanya taesan saat sudah berhasil memesan makanan
Dan pelayang pun sudah pergi untuk menyiapkan makanan yang mereka pesan.
" Tidak bisakah kau melihatku sedikit saja san,kurang aku apa ???" Enchi memandang taesan penuh harap
Sebelum menjawab taesan menarik nafas panjang terlebih dahulu " kau tau kan kalau cinta tidak bisa di paksa ??? Kau cantik enchi,cantik banget hanya saja hatiku sudah milik Aluna,dan aku tak mampu untuk berpaling darinya enchi,maaf"
Enchi tersenyum pahit " kadang aku iring padanya yang dengan mudah dapetin kamu,sedangkan aku ??? Sudah segala cara aku lakukan agar kamu mau sedikit saja buka hati buat aku"
" Kau gadis yang cantik,pintar enchi,dan aku mau kamu dapat lelaki yang mencintai kamu dengan tulus,dan aku rasa bukan aku orangnya,kamu hanya perlu menunggu orang itu datang,aku yakin kau akan lebih bahagia jika menjalani hubungan dengan orang yang mencintaimu juga"
" Memang ada orang seperti itu ???"
Taesan tersenyum,meyakinkan enchi " kau hanya perlu membuka mata mu lebih jauh,bukan hanya aku,banyak lelaki di luar sana yang tulus mencintaimu "
" Siapa San ??? Tidak ada"dia menggeleng kepala
" Ada pasti ada,mulai lupakan aku dan cari lelaki itu"
" Tidak semudah itu San,aku sudah sangat lama mencintai kamu dan untuk melupakan mu itu perlu waktu yang lama "
Taesan memijit pelipisnya yang mulai berdenyut,ternyata enchi memang gadis yang keras kepala
" Enchi, seberapa keras pun kau mencintaiku,aku tak akan pernah membalas cintamu,aku sudah milik Aluna,dan akan tetap seperti itu,jadi aku mohon lupakan aku dan mulai cari yang lain"

Pelayanan datang dengan membawa pesanan mereka,termasuk wine yang sengaja taesan pesan

Sebenarnya ini cafe milik teman nya Sandhy
Dan ini sebagian dari rencana mereka untuk mendapatkan bukti kalau taesan memang tidak melakukan apapun dengan enchi malam itu.
Bahkan Wildan dan aksara yang pergi ke hotel tempat kejadian waktu itu,mencoba melihat cctv yang mungkin bisa menjadi bukti.

Setelah makanan terhidang di meja,mereka melanjutkan kembali obrolan yang sempat tertunda.
" Aku ingin sekali mencintai seseorang yang juga mencintai ku,tapi kau tau ?? Hatiku selalu kembali lagi padamu
Aku lelah san,lelah sekali jika hanya aku yang mencintai,tapi bagaimana lagi ??? Hatiku ingin nya kamu"
Taesan memejamkan mata,mencoba menurunkan emosi yang mulai memuncak.
Jika setiap orang akan senang mendapat pengakuan cinta,beda hal nya dengan taesan yang kesal dengan enchi.
" Kau tak sungguh sungguh mencintaiku,kau hanya terobsesi mendapatkan ku enchi,sadarlah kau sudah salah"
" Hatiku tak pernah salah taesan"
" Aku harap kau bisa mempertimbangkan kata kata ku,sebelum aku kehilangan kesabaran ku"
Peringatan taesan membuat enchi terdiam.
" Kau mau aku bagaimana ???"
" Lupakan aku,jangan ganggu keluargaku,kita cukup berteman saja,dan aku harap kau dapat yang terbaik untuk hidupmu kedepan nya,simpel kan ???"
Enchi terkekeh yang menyeramkan seolah omongan taesan tak pernah ia dengar
" Simpel buat mu,tapi berat buat aku taesan"
Mungkin taesan sudah sangat kesal,ia tak menjawab omongan enchi,namun ia menatapnya dengan tatapan tajam seolah tatapan itu bisa menguliti kulit di badan nya.
Melihat itu enchi langsung terdiam,dan berdehem singkat
" Baiklah akan ku coba,tapi jika tidak berhasil,aku akan kembali"

adik pacarku | Han Taesan Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt