[0.4] BUKU

21 10 14
                                    

Disinilah Aruka, tempat dimana para pembaca dan juga pelajar menyebutnya Surga Dunia.

Sebuah tangan sibuk membuka halaman demi halaman pada sebuah buku, sudah beberapa menit gadis itu terus membuka lembaran buku dengan cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah tangan sibuk membuka halaman demi halaman pada sebuah buku, sudah beberapa menit gadis itu terus membuka lembaran buku dengan cepat.

"Bukan ini," Aruka sudah mengulang kata itu berkali-kali. Ia terus saja menaruh buku yang ia buka barusan, entah buku apa yang gadis itu inginkan.

"Argh! Ini juga bukan."

Seorang gadis mengenakan dress coklat, dengan rambut hitamnya yang terikat ditambah dengan kacamata yang tertempel di atas hidungnya membuat tampangnya semakin menarik. Ia sedang berada di meja peminjaman buku, gadis itu baru saja melayani beberapa orang disana.

Ia melihat Aruka yang sedang berdiri di depan rak buku sembari mengambil dan meletakan buku secara berulang-ulang, gadis itu yang geram melihatnya pun segera mendekati Aruka.

Velyn berkacak pinggang. "Sebenarnya apa yang ingin kau cari, Aru?"

Aruka yang sadar akan suara milik Velyn segera melontarkan kalimat tanpa menoleh,"Velyn, tolong carikan buku yang ku baca pekan lalu, aku lupa tidak membawanya pulang," ucapnya masih sibuk memilih buku yang akan ia ambil lagi.

Velyn berdecak dan menggelengkan kepalanya, ia mendekati meja peminjaman buku, mengambil buku bersampul hijau lalu kembali mendekati Aruka.

"Yang ini?" Aruka menoleh dan segera mengambil buku itu dari tangan Velyn. Ia mulai membukanya memastikan bahwa itu adalah buku yang benar-benar ia cari.

"Velyn, kau yang terbaik!" Aruka spontan langsung memeluk Velyn.

"Ya, aku tahu itu," jawab Velyn dengan menampilkan wajah sombongnya.

Aruka melepaskan pelukan, "aku akan meminjam buku ini."

Mereka pergi ke meja peminjaman, sesampainya di sana, Aruka meletakan dua jenis buku di atas meja, Velyn pun segera melayani Aruka.

"Aruka, kau benar-benar langsung pulang? Tidak mau menemaniku di sini?" Tanya Velyn sembari mencatat sesuatu di buku lebar milik perpustakaan.

"Maaf, kali ini aku tidak bisa menemanimu," Aruka tersenyum menunjukan deretan giginya.

"Padahal aku ingin mengajakmu membeli kelapa mud- EH?" Ucapan Velyn terjeda, membuat Aruka yang sedang melihat keindahan Perpustakaan kembali menatap Velyn.

"Untuk apa kau meminjam buku ini?" Velyn mengangkat buku bersampul putih dengan judul 'INGATAN'.

"Ehh itu.. aku hanya ingin mempelajarinya, untuk menambah pengetahuanku." Aruka mengulum bibirnya sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.

"Benarkah?" Velyn memberikan kedua buku itu pada Aruka.

"Iya, kalau kau tidak mempercayaiku tidak apa," Aruka mengambil buku itu dan segera memasukannya ke dalam tas selempang yang ia bawa dari rumah.

Keneth in Zhephyre Where stories live. Discover now