12 Perdebatan

552 71 14
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Siapa yang nungguin Ariana dan Darren??

Hari ini author bawa kelanjutan kisah mereka kalian harus banget baca kisah ini yg akan semakin seru

Jangan lupa VOTE dan komen ya. Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Ariana dan Darren berdiri di depan sebuah kamar kosong dengan wajah speechless. Kamar yang mereka lihat sama sekali tidak ada perabotan di dalamnya, benar-benar hanya ruangan kosong seperti rumah baru.

"Kamu bilang saya boleh pilih kamar manapun yang saya mau, ini kenapa nggak ada satupun kamar yang ada isinya?" tanya Ariana setelah mencerna keadaan. Bagaimana tidak? Dari 3 kamar yang tersedia, memang kosong semua.

"Kamar ini ada isinya kok, jelas-jelas sebelum kita menikah semua kamar masih lengkap," bantah Darren yang ikut bingung.

"Kamu liat sendiri kan? Semua kamarnya kosong. Kamu mau nyuruh saya tidur di lantai?" ujar Ariana kesal.

Darren tampak menghela napas sebelum akhirnya berjalan menuju kamarnya yang terletak di depan kamar kosong ini. Ia kembali lagi sambil membawa dompetnya.

"Kamu beli lagi aja isi kamarnya, sepertinya keluarga saya yang ngosongin semua kamar di rumah ini," ujar Darren sambil memberikan sebuah kartu kepada Ariana.

"Kamu nyuruh saya beli sendiri perabotannya?" balas Ariana yang masih kesal.

"Kamu yang mau nempatin dan make perabotannya. Ya kamu beli sendiri lah," ujar Darren heran melihat kekesalan Ariana.

Ariana yang sudah kesal menjadi semakin kesal mendengar jawaban Darren. Sungguh lelaki itu tidak peka. Apa pria itu menyebut dirinya bersikap layaknya suami saat memenuhi kenyamanan istrinya saja tidak bisa?

"Apa pin-nya?" tanya Ariana menyambar kartu yang diberikan Darren. Meskipun dirinya kesal, dia tidak akan merugikan diri sendiri dengan berbelanja menggunakan uang pribadinya.

"100197," jawab Darren.

"Nggak ada yang lebih susah dari itu?" sinis Ariana.

"Saya kirim ke nomor kamu nanti," jawab Darren tak menanggapi kesinisan Ariana.

Ariana tak mengatakan apapun dan langsung pergi meninggalkan Darren. Hari ini sudah membuat mood-nya buruk. Dia yang tidak bisa tidur semalaman, pagi-pagi harus berperan layaknya pasangan bahagia, berdebat dengan Darren terkait aturan tempat tinggal, dan sekarang harus membeli kasur dulu untuk bisa tidur. Benar-benar menyebalkan.

***

Darren sedang memasang kembali foto-foto Ralinda di tempatnya saat pendengarannya menangkap suara mobil dan beberapa orang yang hendak masuk ke rumahnya.

Saat Darren menoleh ke ruang tamu, dirinya bisa melihat pintu terbuka dan menampilkan beberapa orang sedang mengangkat kasur dan berusaha membawanya masuk ke dalam rumah. Tidak hanya itu, ada juga perabotan lain seperti lemari, meja, kursi dan lain-lain yang diangkut langsung masuk ke rumahnya. Ditengah kebingungannya, ia melihat Ariana yang masuk sambil berbicara dengan seseorang. Darren segera menghampiri Ariana.

"Ada apa ini? Kenapa banyak orang bawa barang masuk?" tanya Darren yang merasa terganggu karena ketenangannya terusik.

"Seperti yang kamu liat, saya beli perabotan untuk ngisi kamar kosong," jawab Ariana santai.

Not A Surrogate WifeWhere stories live. Discover now