🦋 Butterfly 18 🦋

2.6K 321 124
                                    

Yang minta up tapi gak vote sama spam komen ku sentil ginjalnya yaa.

Vote nya dulu sayangku!

Geskana tersenyum, melihat Samudra masih ada di sampingnya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.


Geskana tersenyum, melihat Samudra masih ada di sampingnya. Tapi Geskana sedikit bingung, bagaiman bisa dia berbaring di samping Samudra padahal sebelumnya Geskana ingat sekali bahwa ia berbaring di atas tubuh Samudra.

Geskana mengusap pelan rahang tegas sang kekasih. Ia sangat mengagumi ketampanan prianya itu. "Mas Samudra tampan, semoga bila Adek bayi laki-laki dia akan mirip dengan Mas Samudra." Geskana berucap dengan senyuman manisnya.

"Beruntung sekali Adek bayi mempunyai Daddy Mas Samudra. Adek bayi harus bahagia nanti, bersama Bubu dan Daddy. Adek bayi tidak boleh merasakan apa yang Bubu rasakan. Sehat selalu Adek bay--"

Si manis menghentikan ucapannya, ketika mendengar bel rumah berbunyi. "Mas Samudra Geska tinggal sebentar ya. Ada tamu memencet bel." Geskana berucap pelan, lalu mengecup bibir Samudra.

Setelahnya ia beranjak dari kasur dengan perlahan agar tidak membangunkan Samudra. "Papay Mas Samudra," setelah mengucapkan itu, Geskana membuka pintu kamarnya.

Geskana melihat jam dinding, dan ternyata sudah menunjukkan pukul 8 malam. "Siapa bertamu malam seperti ini." Geskana bergumam, ia berjalan kearah pintu depan sambil merapikan bajunya.

Geskana membuka pintu rumahnya perlahan. Geskana mengerutkan alisnya bingung, melihat perempuan yang berdiri di depan pintu rumahnya dengan tersenyum.

"Samudra ada?" tanya perempuan itu. "A-ah iya. Perkenalkan nama saya Darcy, temannya Samudra," ujar perempuan itu memperkenalkan diri.

"Darcy? Siapanya Mas Samudra? Ada hubungan apa kamu dengan Mas Samudra?" tanya Geskana penuh selidik.

"Temannya Samudra, lebih tepatnya teman dek--"

"Oh, ya sudah. Perkenalkan, saya Geskana pacarnya Mas Samudra." Geskana menatap tidak suka pada Darcy. "Kamu lebih baik pulang dulu saja, Mas Samudra nya tidur tidak bisa di ganggu." Geskana ingin menutup pintu rumahnya, tapi segera di tahan oleh Darcy.

"Saya ingin bertemu Samudra! Kamu tidak punya hak melarang saya untuk bertemu Samudra." Darcy mendorong bahu Geskana, membuat si manis mundur beberapa langkah.

Geskana memejamkan matanya, tangannya mengepal kuat. Ingin sekali rasanya Geskana meninju wajah Darcy, bila saja tidak mengingat bahwa Darcy itu perempuan.

"Jelas saya ada hak melarang Anda, yang pertama ini rumah saya dan yang kedua, Mas Samudra kekasih saya. Lebih baik kamu pulang dan temui Mas Samudra besok saja. Tidak baik bertamu di rumah orang malam-malam seperti ini." Geskana berucap selembut mungkin, dia tidak ingin memancing keributan.

"Dengar, saya hanya ingin bertemu Samudra sebentar. Ada yang harus saya bicara-- SAMUDRA!" Darcy sedikit berlari menghampiri Samudra yang baru saja keluar dari kamar, Darcy bahkan sengaja menubruk bahu Geskana ketika melewati Geskana.

Behind the Butterflies 🔞Kde žijí příběhy. Začni objevovat