🦋 Butterfly 15 🦋

3.2K 370 180
                                    

Vote nya dulu.
Setelah itu komen, otey?
Princess tidak menerima pembaca gelap.

Genna menatap khawatir pada Geskana yang masih memejamkan matanya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Genna menatap khawatir pada Geskana yang masih memejamkan matanya. Ketika Geskana pingsan, Genna langsung membawa Geskana ke rumahnya. Karena jarak rumah Genna dan tempat makan mereka tadi lebih dekat dari pada rumah Geskana.

"Geska ... aku mengambil minum dulu ya? Kamu jang--"

Ucapan Genna terhenti, ketika melihat Geskana perlahan membuka matanya. "GESKA!" pekik Genna, membuat Geskana yang baru sadar dari pingsannya terkejut. "Hehe ... maaf." Genna menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ketika Geskana menatapnya datar.

"Kepala ku pusing sekali, apa tulang kepala ku retak ya karna jatuh tadi." Geskana mengusap pelan kepalanya, rasanya seperti berputar bahkan untuk bangun pun sepertinya Geskana tidak bisa.

"Heh! Mulutmu itu sembarangan sekali berbicara. Kepala kamu pusing karena baru sadar. Itu tidak apa kok, nanti juga sembuh. Atau mau aku panggilkan Dokter saj--"

"NO! AKU TIDAK MAU ADA DOKTER DI ANTARA SAKIT INI! TIDAK! TIDAK MAU, JANGAN PANGGIL DOKTER."

Geskana langsung duduk dan menggoyang-goyangkan bahu Genna. "Tidak mau ada Dokter, aku tidak mau di suntik!" Geskana benar-benar panik, takut Genna akan memanggilkan Dokter untuk nya.

"Tuh, kamu sudah bisa bangun berarti sudah tidak pusing lagi?" tanya Genna dan langsung si tanggapi anggukan oleh Geskana.

"Tapi aku sedih sekali, itu siapanya Mas Samudra, ya? Apa istrinya? Kenapa setelah Mas Samudra main hentak-hentak dengan aku langsung kabur? Dia tidak mau tanggung jawab atau bagaimana?"

Raut wajah Geskana seketika sendu, si manis mengambil bantal kemudian menaruh bantal itu pada pahanya. "Coba kamu rebahan di sini," pinta Geskana, sambil menepuk pelan bantal itu.

"Tidak mau! Aku sudah ada pacar, ya! Lagipula bila kita menjalin hubungan siapa yang akan menusuk?"

Plak!

Geskana memukul kencang lengan Genna. "Bukan seperti itu maksud ku, kamu rebahan di sini terus aku cerita!" ujar Geskana, ia sangat kesal pada Genna sekarang.

"Tidak mau, seperti orang pacaran saja. Kamu bisa cerita tanpa harus aku rebahan di paha mu." Genna bergidik ngeri, ia sedikit menjauh dari Geskana.

"Ish, kamu ini tidak asyik sekali. Padahal lebih enak seperti itu, agar kamu menghayati cerita ku." Geskana memanyunkan bibirnya, membuat Genna terkekeh kecil.

"Kamu kok sedikit aneh sekarang? Biasanya tidur dengan ku saja tidak mau." Genna bingung dengan perubahan Geskana. Sepertinya Geskana mejadi manja setelah bertemu dengan Samudra.

"Karna aku mau, eh bukan. Dedek bayi." Geskana tersenyum dan mengusap pelan perutnya. "Belum aku periksa, tapi sepertinya di dalam perut aku memang ada dedek bayi."

Behind the Butterflies 🔞Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon