🦋 Butterfly: 5 🦋

7.9K 457 120
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Geskana melemparkan ponselnya ke sofa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Geskana melemparkan ponselnya ke sofa. Si manis berkacak pinggang, melihat banyaknya makanan yang ada di depannya. Sekarang Geskana bingung akan dia apakan makanan itu.

Geskana tadinya sempat berpikir, bahwa ada orang yang salah mengirimkan makanan ke alamatnya. Tapi, seperdetik ketika makanan itu tersusun rapi di meja ruang tamu, notifikasi ponselnya berbunyi tanda pesan masuk. Dan Geskana sempat terdiam melihat Samudra dengan mudahnya mengatakan bahwa dia yang mengirimkan makanan sebanyak itu.

"Apa aku berikan makanannya pada Genna saja, ya?" monolog Geskana, sambil menggigit kukunya. "Sudahlah, aku makan beberapa dulu," ucapnya, lalu duduk di sofa.

Geskana memandangi sebentar makanan itu. "Mau makan yang mana? Sepertinya enak semua. Tapi sayang bila di cicip semua, nanti tidak bisa di bagikan lagi."

Akhirnya tangan Geskana terulur mengambil ponselnya. Geskana mencari nomer Genna dan langsung menelpon Genna.

"Hallo? Genna bisa kamu ke sini? Aku ada banyak makanan, cepatlah sebelum makannya aku habiskan." Geskana mematikan sambungan telponnya, tanpa menunggu jawaban dari Genna.

Geskana membuka aplikasi burung biru miliknya, anak manis itu berusaha fokus dengan ponselnya tapi matanya sesekali melirik kearah makanan.

"Apa ada makanan yang kalorinya sedikit? Aku lihat itu... ya sudahlah. Harusnya Mas Samudra membelikan dessert saja. Walaupun dessert juga memiliki lemak dan kalori berlebih, setidaknya aku suka karena manis." Geskana beranjak dari duduknya.

Behind the Butterflies 🔞Where stories live. Discover now