🦋 Butterfly 21 🦋

1.5K 267 107
                                    

Vote nya dulu🤟🏻

Samudra mengecilkan volume televisi, ia sedikit bergeser agar lebih dekat duduk dengan Geskana

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Samudra mengecilkan volume televisi, ia sedikit bergeser agar lebih dekat duduk dengan Geskana. Pria tampan itu memegang tangan Geskana  membuat sang kekasih menoleh kearahnya.

"Mas tidak sabar, kita sebentar lagi akan menikah. Nanti kita bikin banyak Baby ya, sayang," sorot kebahagiaan terlihat jelas di mata Samudra ketika mengucapkan itu.

Geskana terkekeh kecil kemudian mengangguk. "Boleh, nanti kita membuat banyak Baby lagi bila Adek bayi sudah lahir," ujar Geskana.

"Puk-puk Mas Samudra. Gemas sekali seperti bayi." Geskana menepuk-nepuk pelan kepala Samudra, memperlakukan pria dewasa itu seperti anak kecil.

Samudra tersenyum, hanya dengan Geskana ia bisa bertingkah seperti itu. "Bayi biasanya nenen kan, say—"

Belum selesai Samudra berbicara, Geskana sudah menatap tajam dirinya. "M-maksud Mas, bayi biasanya memang suka di manja. Itu artinya Mas bisa manja dengan Geska, kan?"

"Hu'umm ... bisa saja. Nanti Geska puk-puk dan kiss-kiss Mas Samudra seperti bayi." Geskana berucap sembari beranjak dari duduknya. "Sebentar ya, Geska membuat cake dulu. Mas Samudra mau ikut membantu, tidak?" tanya Geskana dan di tanggapi anggukan pelan oleh Samudra.

"Ayo ikut Geska ke dapur, tidak mungkin kita membuat cake di sini." Geskana menarik tangan Samudra, tapi Samudra tidak bergerak sama sekali. "Mas Samudra berat sekali! Ayo Mas, nanti Adek bayi marah!" Geskana bersedekap dada dengan wajah galaknya.

Samudra yang melihat itu langsung berdiri. "Ayo, sayang. Mau Mas gendong?" tanya Samudra, tapi Geskana tidak menghiraukan pertanyaannya dan malah berjalan mendahului Samudra dengan kaki yang ia hentakkan kesal.

"Suasana hatinya benar-benar tidak mudah di tebak. Saya kira tadi dia akan mengajak saya ke kamar." Samudra menggelengkan kepalanya pelan, kemudian sedikit berlari untuk menyusul Geskana yang sudah berada di dapur.

Ketika sudah di dapur, Samudra melihat Geskana yang sedang sudah sibuk mengeluarkan bahan yang akan ia pakai untuk membuat Cake dari dalam kulkas.

Samudra berjalan pelan kearah Geskana, memeluk anak manis itu dari belakang sambil mengusap-usap lembut perut Geskana. "Anak Daddy harus jadi anak yang pintar," ucapnya pelan.

"Eumm ... Mas Samudra ingin bayi perempuan atau bayi laki-laki?" tanya Geskana, sembari berbalik badan menghadap Samudra.

"Mas mau bayi perempuan, tapi bila nanti yang lahir laki-laki tidak masalah. Yang terpenting Geska dan bayi kita sehat," jawab Samudra membuat Geskana mengangguk pelan.

Behind the Butterflies 🔞जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें