🦋 Butterfly 8 🦋

4.7K 481 205
                                    

Hallo, mau nyapa pembaca baru dulu.
Selamat datang di book NichaKanawut, buat kalian yang tau cerita ini dari tiktok. Banyak kan? Wkwk udah pasti, soalnya viewers nya sampai 1,3jt di vt itu.

Dan cerita ini bertambah 30rb read lebih dalam 2 hari. Wow, kaget banget aku. Terima kasih buat kalian yang sudah mampir, apalagi bela-belain install wp cuma karna mau baca cerita ini.

Kenalan gak nih? Kenalan aja lah.
Aku NichaKanawut, panggil aku Princess aja ya sayang🤟🏻

Maaciw juga loh buat pembaca lama aku, bahkan yang ikutin aku dari cerita pertama sampai sekarang. Terima kasih banyak support nya.

Okee, dah gas langsung baca aja.

Samudra memijat pangkal hidungnya pelan, melihat Geskana yang berlarian mengejar kucing

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Samudra memijat pangkal hidungnya pelan, melihat Geskana yang berlarian mengejar kucing. Sekarang mereka berada di kantor Samudra, dan Geskana masih menggunakan celana pendek tetapi ada jas milik Samudra yang terikat di pinggang si manis untuk menutupi paha mulus Geskana.

Kucing itu milik salah satu karyawan Samudra, tadi ketika Geskana melihat karyawan yang membawa kucing, Geskana langsung merengek pada Samudra menginginkan kucing itu.

Dan Samudra tentu saja menuruti keinginan Geskana. Dia mengambil kucing milik karyawannya, di ganti dengan sejumlah uang dengan nominal cukup besar. Sebenarnya para karyawan Samudra bingung siapa Geskana, tapi mereka tidak berani bertanya langsung dan berujung tebak-menebak saja.

"Geska... sini atau saya makan kamu," ujar Samudra, membuat Geskana langsung berhenti mengejar kucing itu, dan menoleh kearah Samudra.

Geskana cemberut, dia berjalan kearah Samudra dengan menghentakkan kakinya kesal. "Mas ini! Saya mau main sama kucing tau!" Geskana menatap Samudra dengan alis menukik tajam.

Samudra terkekeh, sembari menarik si manis untuk duduk ke pangkuannya. "Kamu kucing saya." Samudra berucap sambil mengecupi pipi Geskana.

"Mas! Tidak boleh di kiss saya nya. Nanti ada melihat bagaimana? Mas di pecat dari kantor, mau memang?!" tanya Geskana dengan wajah galaknya.

Samudra malah semakin gemas, Geskana benar-benar mirip bayi kucing di matanya. "Hmm... bila saya di pecat, itu artinya karena kesalahan kam--"

Plak!

Geskana memukul kencang bahu Samudra. "Masa saya?! Kan Mas Samudra yang kiss. Bila Mas di pecat, itu artinya kesalahan Mas sendiri tau!" Geskana tidak terima, ia ingin beranjak dari pangkuan Samudra, tetapi untuk melepaskan tangan Samudra yang melingkar di pinggangnya saja Geskana tidak bisa.

"Nakal sekali kamu...," Samudra menatap Geskana dengan tatapan elangnya. Geskana langsung menunduk, tidak berani menatap Samudra lagi.

"Astaga Geska... kamu sangat menggemaskan. Mau saya nikahi besok saja, tidak?" Samudra menggigit pipi dalamnya menahan gemas. "Kamu kenapa gemas sekali, hmm? Coba sini tatap saya."

Behind the Butterflies 🔞Donde viven las historias. Descúbrelo ahora