CH.01 Bang Daud

12.5K 281 68
                                    

PRIA ARAB MAJIKANKU : SEASON 2 E01

Ibrahim P.O.V

Pesawat yang aku tumpangi sudah mulai take off, Abuya melakukan upgrade pada seat tempat aku duduk menjadi bisnis class, satu seat ini begitu luas, berbeda dengan kelas ekonomi ketika aku pertama kali berangkat ke Saudi, dengan pembatas khusus, seperti apa ya ? Ahh seperti bilik warung internet yang dulu biasa aku kunjungi, hahaha, memang udik sekali aku ini, seatku berada tepat di window seat, sehingga aku bisa menatap ke arah luar, rasa berat begitu terasa ketika aku menatap ke arah bandara yang perlahan mulai terlihat semakin mengecil, teringat Abuya yang pasti akan merasa kesepian, tapi kembali lagi, ini adalah pilihan yang aku ambil, lagipula hanya satu bulan saja.

Penerbangan diestimasi memakan waktu sekitar kurang lebih sembilan jam, including transit di Abu Dhabi, panjang sekali perjalanan ini, tapi rasa excited bertemu dengan keluarga, terutama Ibu dan bang Daud, setelah satu tahun penuh tidak berjumpa secara langsung, celengan rindu terhadap mereka ini sudah penuh hampir membeludak.

Pramugari maskapai mulai membagikan complimentary snacks tepat ketika kami diperbolehkan membuka seatbelt, berbeda sekali snack yang aku dapat ketika duduk di kursi ekonomi, terlihat sedikit lebih mahal jika dilihat.

Setelah memakan dan minum snack, mataku begitu terasa berat, sesekali aku lelap sejenak namun kembali membuka mata dengan cepat, namun kemudian mataku tak dapat lagi menahan rasa kantuk dan jatuh lelap dalam rasa kantuk.

Aku terbangung ketika merasakan guncangan guncangan yang lumayan terasa kasar, kali ini aku tidak terlalu panik, aku kini sudah tahu bahwa ini adalah turbulansi, namun tetap saja, aku sempat kaget di awal, rasa kantuk sudah terpenuhi, sudah sekitar dua jam pesawat terbang, pramugari kembali masuk ke kabin dan mulai membagikan makanan berat, lagi dan lagi aku terpukau kagum dengan makanan yang disajikan pada kelas bisnis ini, entah sepadan atau tidak, tapi makanan ini jelas lebih premium dan lebih lezat.

Tiga jam penerbangan pesawat sampai di Abu Dhabi, tempat dimana pesawat transit, dilakukan penggantian pesawat dan setelah sekitar lima jam lebih terbang yang kuhabiskan dengan tidur, pilot mengumkan bahwa kami akan segera landing di bandara Jakarta, pilot dan pramugari menyuruh kami untuk kembali ke seat masing masing dan memakai seatbelt kami untuk landing, berputar beberapa kali hingga kemudian mendapatkan izin landing, dan pesawat mendarat dengan aman di Jakarta.

Para penumpang mulai deboarding, satu persatu keluar dari pesawat dan masuk ke Bandara, masik ke area terminal kedatangan, celingak celinguk mencari dimana keberadaan Ibu dan bang Daud, mataku bergerak kesana kemari mencari wajah wajah familiar, hingga kemudian terlihat Ibu dan bang Daud yang melambaikan tangan mereka ke arahku, wajah mereka tersenyum sumringah, reflek bibirku tertari membentuk sebuah senyuman lebar sambil mempercepat langkahku, setelah dekat, tanpa aba-aba aku langsung melepaskan gagang koper dari lenganku dan memeluk Ibu dengan erat, Ibu terisak menangis sambil memeluku erat, tanganya bergerak mengusap punggungku, lama kami berpelukan, Ibu mengusap wajahku sambil tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah kata kecuali Alhamdulillah.

Bang Daud kemudian memeluku, erat, tentu saja aku membalas pelukanya, badanku yang pendek hanya sebahu bang Daud, kami saling mengusap punggung, bang Daud mengecup pucuk kepalaku bersyukur aku pulang dalam keadaan selamat.

“Lama nunggu disini bang?.” 

“Dua jam kayaknya, Ibu yang maksa abang maksa biar kita dateng kesini lebih awal, gak sabar katanya.” Ibu mengangguk sambil tersenyum.

“Ia atuh, aduhhh, Ibu teh meni semangat mau ketemu kamu Ra.” Ucap Ibu sambil mengusap bahuku, aku hanya tersenyum sambil mengusap tangan Ibu.

“Capek Ra?.”

PRIA ARAB MAJIKANKU (SEASON 2)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt