2.BUKU DIARY ALGIO

1.7K 200 18
                                    



Happy reading 🐬💙

.
.
.

•||Aljio OR Algio||•



Sebelum membaca, akan lebih baiknya Vote dulu. Supaya Muna semakin semangat untuk meneruskan kelanjutan Aljio OR Algio.

Salam hangat dari keluarga Devantara 🐬💙


Bait demi bait Algio baca tidak ingin melewatkan satu huruf pun yang ada di buku ber Cover, seekor Ikan yang berada di dalam lautan biru, dan juga ada sebuah kapal yang seperti tengah berlayar.

Jari jemari kanan Algio membuka lembaran itu lagi, setelah ia membaca tulisan sebelumnya. Buku Diary pemilik tubuh yang Aljio tempati sekarang, tidak sengaja ia temukan di bawah bantal.

"Jadi..."

"Nih, bocah nggak mau di kekang!" gumamnya melihat tulisan tangan yang tertata rapi di kertas putih tersebut.

Kemudian, anak lelaki itu tidak sengaja menjatuhkan sebuah kertas putih. "Eh?" Algio langsung mengambilnya. Dan dapat ia lihat dari sana, ada gambaran orang yang bergandengan tangan satu sama lain, berserta ada tulisan nya juga.

Algio mengamati gambar itu. "Papa, Daddy, Abang Langit, Bang Jayden, Bang Samudra, Bang Maven dan Algio. Hehehehe!" Tulisan yang ada di gambar tersebut, sekaligus ada juga tulisan yang memang sengaja di hitamkan untuk semakin memperjelas nya.

"Devantara Family."

"Keluarga Devantara? Seperti pernah dengar?" monolog Aljio yang sekarang ada di tubuh Algio.

"Pokoknya. Gue ingin jadi diri gue sendiri," itulah keputusan yang ia ambil. "Tubuh boleh Algio, tapi jiwa tetap Aljio," ucap nya penuh semangat dan bangga menjadi diri nya sendiri.

Love yourself!!!

Jadilah diri sendiri, mau di sukai atau tidak sama orang lain biarkan saja. Tidak perlu mengikuti standar orang lain.

Karna setiap manusia punya versi terbaik nya sendiri.

So, belajar untuk lebih mencintai diri sendiri.

Tok

Tok

Tok

Algio menoleh kearah pintu, di saat pintu kamarnya di ketok oleh seseorang. "Siapa lagi? Mengganggu saja," ucap Algio kesal. Namun, lelaki itu tetap berdiri dari duduknya guna membuka pintu agar mengetahui siapa mengetok pintu.

"Pa-papi?" ujar Algio gugup.

"Kenapa Papi?" Ia sedang berusaha untuk terlihat biasa saja di hadapan Andrei.

Sementara Andrei menatap dari ujung kaki sampai ujung rambut ponakan nya itu. "Tidak ada!" balas Andrei santai.

"Kalau nggak papa, kenapa mengetok pintu? Bjir mengganggu saja," misuh Algio di dalam hati.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 26 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aljio OR Algio Where stories live. Discover now