[2] 'cause next to u!

219 46 14
                                    

jangan lupa vote dan komennya teman teman! luv uuu more!!!

°°°°°°

Sesuai perkataan Suga kemarin, presensi Jungkook dengan pakaian serba hitam yang menjadi ciri khasnya sebagai seorang JK tidak boleh terlihat dalam beberapa hari kedepan. Artinya, Jungkook vakum sebentar dari pekerjaan mengerikan yang mereka lakukan demi secarik kertas bernilai tinggi.

Tetapi tak memungkiri Jungkook memiliki ide untuk keluar rumah dengan berbusana seperti warga biasanya. Tidak ada lagi topi dan masker untuk menyembunyikan wajah, tidak ada lagi kous serta jaket kulit hitam, tidak ada lagi sepatu boots kulit, yang ada hanya sendal jepit, kous berlengan panjang guna menyembunyikan tatto, celana jeans sebatas lutut, serta rambut gondrong yang di kuncir. Pria itu menampakan wujud di kerumunan orang sebagai masyarakat pada umumnya. Sekilas Jungkook terlihat seperti orang biasa yang tidak memiliki banyak rahasia.

Langkah pria itu berhenti di depan tokoh baju dan aksesoris wanita. Sebenarnya Jungkook itu pemalu dan sangat pendiam, bahkan tidak suka berbaur dengan banyak orang. Lihat saja bagaimana ia berbicara dengan Sohyun, hanya beberapa kata yang ia ucapkan secara langsung, selebihnya semua kalimat di ucapkan di dalam batin. Namun, kata hati membawanya ketempat ini, tidak lain dan tidak bukan untuk Sohyun. Ya, untuk membeli beberapa pakaian luar bahkan pakaian dalam gadis itu, agar dia tidak lagi mengenakan pakaian Jungkook yang memiliki size terlalu besar. Tetapi, tidak bisa di jelaskan Jungkook benar-benar menahan malunya ketika seluruh pandangan tertujuh padanya. Bagaimana tidak, semua costumer yang masuk adalah kaum wanita hanya dia pria seorang didalam sana.

Dan yang jadi pertanyaan adalah kenapa Jungkook mau melakukan itu? Masih ada tanda tanya besar di dalam pertanyaan tersebut. Sial, Jungkook saja kurang mengerti bagaimana hatinya berbicara, ia hanya mengikuti alur sebagaimana sekenario harus di mainkan.

Maniknya bergerak kesana-kemari memandang beberapa dress dengan motif terlampau sederhana, bunga-bunga disertai warna-warna yang random. Namun jujur, Jungkook itu tidak paham seperti apa selera Sohyun, apakah gadis itu menyukai pakaian yang berwarna cerah atau sebaliknya. Pun, kerutan pada pelipisnya mulai nampak sebelum seorang pegawai wanita datang menghampirinya.

"Permisi Tuan," sapa pegawai itu dengan senyum malu-malu. "Adakah yang bisa saya bantu?"

Jungkook mendengarnya, namun tatapannya tidak teralihkan dari beberapa sederetan dress yang masih menggantung sempurna, "Kira-kira pakaian mana yang cocok dengan kekasihku?"

Damn! what the hell? apa yang baru saja Jungkook katakan? apa pria itu gila? atau satu urat sarafnya telah putus? demi tuhan, Jungkook bahkan tidak menyangka akan berkata seperti itu. Mulutnya beroperasi sendiri tanpa sejalan dengan isi pikirannya. Hingga ia berhasil menimbulkan kekehan dari pegawai wanita yang masih setia mendampinginya.

"Seperti apa kekasihmu Tuan?" Tanya pegawai itu hati-hati.

Jungkook menggaruk belakang kepala dengan canggung, "Dia cantik." Jawabnya tenang.

Pegawai dengan nametag Kang Hyein di sisi kiri kamejanya itu melongo sebelum ia kembali terkekeh pelan, "Maksudku ukuran tubuhnya."

Pun, Jungkook memutar isi kepala, kembali mengingat seperti apa postur tubuh Sohyun dan tanpa sengaja pikiran pria itu berkelana pada kejadian semalam. Mereka tidur bersama, saling memeluk hingga pagi, saling menghangatkan dibawah derasnya hujan, bahkan waktu itu Jungkook tidak menduga bahwa Sohyun mencium dadanya saat gadis itu pikir ia tertidur lelap. Astaga, spontan Jungkook mengusap wajahnya kasar sebelum menatap pegawai itu kembali, "Aku tidak tahu ukuran tubuhnya, dia kecil."

Sontak, Hyein sebagai pekerja yang sudah lama mengabdi di tokoh tersebut menahan tawa seraya menunduk sopan, "Baiklah Tuan, mungkin sekitar ukuran s atau m. Kau boleh duduk di kursi tunggu."

HealerWhere stories live. Discover now