23

3.5K 291 12
                                    

✪HAPPY READING✪


Setelah kejadian yang cukup mengejutkan tadi, mereka semua pun akhirnya memutuskan untuk membahas apa yang seharusnya mereka bahas saat ini.

"Lalu bagaimana selanjutnya, apa kalian setuju ?" Tanya salah satu dari mereka yang bernama Brian yang perusahaan nya menduduki (peringkat 1) saat ini.

"Saya berharap jika apa yang kita rencanakan saat ini bisa secepatnya dilakukan" ucap Rendra yang ikut dalam pertemuan tersebut karena perusahaan nya berada di (peringkat 7).

"Kau benar Rendra lebih baik kita memang seharusnya mempercepat rencana ini agar perekonomian negara kita menjadi semakin lebih maju lagi" balas Savero yang berada di (peringkat 5)

"Namun apa kalian akan siap jika rencana kita gagal, maka perusahaan kita semua akan mendapatkan kerugian yang cukup besar nanti" ucap Arga yang sebenarnya kurang setuju dengan rencana yang sudah di sarankan tadi.(peringkat 2)

"Ayolah tuan Arga, perusahaan mu itu adalah terbesar ke dua di negara ini, apakah kau takut untuk sekedar mengeluarkan uang yang berjumlah beberapa miliar saja?!" Balas Orion yang saat ini sudah menampilkan senyuman sinisnya. (Peringkat 6)

"Hoa~m kalian para orang tua hanya tahu tentang keuntungan semata saja, tanpa adanya pertimbangan untuk berjaga-jaga jika rencana kalian nanti akan gagal" ujar Dion yang saat ini sedang bersandar di kursinya sambil memakan kue yang saat ini berada di pangkuannya.(peringkat 3)

"Kau hanya bocah, jadi mana tau kau tentang masalah seperti ini" ucap Darren yang sejak tadi menyimak akhirnya membuka suaranya karena sebenarnya dirinya tidak menyukai kehadiran Dion sejak awal (peringkat 9).

"Oh ya?" Tanya Dion dengan menampilkan senyuman merendahkan ke arah Darren.

"Kau!!, kau hanyalah bocah yang beruntung karena yang menjalankan perusahaan mu itu adalah tuan Axel bukan kau bocah, jadi kau jangan berlagak seperti orang pintar di sini!!" Marah Darren karena merasa bahwa dirinya baru saja di rendahkan oleh bocah yang berada tepat di hadapan nya ini.

"Ffft....kau benar-benar sangat lucu tuan Darren, bahkan kau tida-"

"Sudah cukup!!, kita berkumpul di sini bukan untuk melihat kalian bertengkar melainkan membahas tentang masa depan perusahaan kita masing-masing" ucap Brian yang memotong ucapan Dion karena sudah jengah atas tindakan Dion dan Darren yang terbilang kekanak-kanakan.

"Andai saja dia tidak berada di sini, mungkin aku tidak akan mempermasalahkan nya" balas Darren yang masih terlihat sangat keras kepala sehingga membuat yang lain nya hanya bisa menggeleng kan kepala saja.

"Apakah kehadiran anakku ini mengganggu mu tuan Darren?" Tanya Arga dengan aura penuh intimidasi karena tidak terima atas ucapan Darren tersebut.

"Huh....langsung saja ke intinya, jadi siapa yang setuju akan rencana yang kita buat sekarang ini, bagi yang setuju silahkan angkat tangan kalian" ucap Brian yang tidak ingin memperpanjang perdebatan di antara Darren dan Arga.

Setelah Brian mengatakan hal tersebut, hampir semua orang mengangkat tangan mereka, kecuali Dion yang sedang sibuk memakan kue nya dan tak memperdulikan semua orang yang menatapnya saat ini.

"Dion?" Tanya Arga yang mencoba menyadarkan Dion yang masih sibuk dengan kue nya.

"Untuk apa aku mengangkat tangan, toh aku bebas ingin memasarkan produk ku ke benua manapun" balas Dion dengan acuh karena memang sedari awal Dion sama sekali tidak tertarik dengan pertemuan ini.

"Apa maksudmu Dion?" Tanya Brian yang masih belum paham dengan ucapan Dion barusan.

"Huh....sebelum kalian melakukan pertemuan seperti ini, perusahaan ku sudah terlebih dahulu masuk kedalam pasar  benua Eropa dan Amerika" ucap Dion yang sekarang sudah menaruh toples yang sudah kosong karena kue yang sejak tadi ia makan sudah habis.

KEVIN  [HIATUS]Where stories live. Discover now