3 - Scent Vanilla Cuddle

56 6 0
                                    

Suasana malam masih mencekam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana malam masih mencekam. Ditambah dengan deru hujan yang terus menghujam beserta petir nya yang selalu menyambar seenaknya.

Tidur Svaxier menjadi tidak nyaman. Laki-laki itu masih setengah tidur, tidak sepenuhnya sadar.

"Come... Do with me... Leighton, you are so, so, so sexy. How can you so innocent and naive... God, you should damaged by me. Leighton, I love you. Want feel your body more..."

Suara itu mengusik ketenangan Svaxier. Lantas langsung membuka matanya. Nafas laki-laki itu tersengal-sengal, dahi dan lehernya sudah mengeluarkan keringat dingin.

Bathrobe navy Svaxier kenakan juga longgar. Ia masih rebahan di kasur miliknya.

Perlahan, Svaxier mengubah posisinya menjadi duduk. Berusaha menenangkan dirinya sendiri. Ia benci sekali dengan masa lalunya yang selalu menghantui nya.

Menyibak poni yang menghalangi matanya, Svaxier melihat sekitar kamar nya. Sangatlah classic dan spacious. Tipikal kamar old money family.

Lampu tidak dinyalakan, hanya cahaya luar yang masih di sela-sela tirai. Svaxier benci kegelapan. Tangannya meraih handphone dan melirik pukul berapa.

Memasuki tengah malam.

Svaxier merasa gundah. Victoria pasti sudah tidur kecapekan karena mengurusi pekerjaan yang seharusnya sebentar lagi sepenuhnya jatuh pada pemilik asli Oirse, siapa lagi kalau bukan Svaxier sendiri.

Svaxier juga tidak mempercayai pelayan yang ada di kediaman ini. Bukan rumah apa yang Svaxier inginkan. Semuanya terasa asing.

Tidak ada kegiatan lain. Laki-laki itu memikirkan Darrylene tiba-tiba. Terbesit begitu saja.

Jemarinya memegang pipi kirinya. Imajinasi aneh di pikiran Svaxier, ia masih bisa merasakan bekas kecupan kecil di pipinya tadi siang sampai sekarang.

Muka laki-laki itu memerah. Ujung telinga nya sudah memanas.

Mengambil nafas dalam barulah Svaxier menggunakan semua keberaniannya untuk menelpon Darrylene.

Setelah beberapa dering, akhirnya muncul suara familier di telinga Svaxier.

"Hi, bocil. What's wrong? It's quite weird you call me in this late night. Ohhhh. I get it. You want sleep call, right?"

Svaxier merasa malu. "Tidak. Saya... hanya ingin mendengar suara Kak Darry saja."

"Hm? Kenapa suara nafas mu berat? Have a bad dream?"

Terkesiap. Bagaimana Darrylene cukup detail mendengar semuanya? Ini cukup aneh untuk Svaxier. Ia sendiri tidak mengerti. "Yes..." Svaxier memilih untuk jujur. Setidaknya, dia ingin mencoba mempercayai Darrylene.

Dari gelagat perempuan itu, Svaxier cukup setengah yakin bahwa Darrylene tidak mempunyai maksud tertentu.

"Kak Darry, I have a bad dream. Can't sleep..." adunya seperti bocah kecil. Sedikit merengek. "Saya tidak nyaman di kegelapan dan kesunyian. Kak Darry, can't you come here? Sorry, it's too sudden and late... But..."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GLISTEN : REJUVENATE Where stories live. Discover now