Who is Black Rose?

245 35 7
                                    

- Alpha - Seven -

Hi, Selamat datang kembali.

Let's go to new part yaa :)

Sepertinya mulai ada hilal-hilal book ini akan selesai, mungkin 3 atau 5 chapter lagi :D Eh masih banyak sih hehe

Kira-kira siapa ya Black Rose dan Money Boss?

Semoga cerita ini tidak membosankan yaa karena alurnya yang lambat :) Happy Reading :)

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka dan hasil karangan penulis. Sehingga mohon kebijakannya dalam membaca. :)

***

"Mark-sii, kau kenapa eoh?". Tanya Haechan kepada Mark. Saat ini mereka berdua sedang berada di sebuah café yang tidak terlalu jauh dari Kantor Kepolisian. Mereka berdua memutuskan untuk ke Café sambil menunggu Jeno.

Mark menaikan satu alisnya, "Maksudmu?".

Haechan menghela nafasnya, "Mengapa kau tadi terkesan menyudutkan Jaehyun Sajangnim? Padahal memang dia sesibuk itu."

"Aku memang sengaja menyudutkannya." Jawab Mark sekenanya.

"Kenapa? Ya, memang sih akupun merasa Jaehyun Sajangnim jarang terlihat di kantor. Tapi bukan berarti dia tidak peduli dengan tim nya."

"Arraseo, aku hanya ingin saja. Toh, dia juga melakukan hal yang sama, dia menyudutkan Renjun-sii, dan bahkan dia tidak memberikan solusi apapun. So, I think, It's fair for him." Ucap Mark.

Haechan tak menyangka bahwa Mark sangat realistis.

Ada keheningan beberapa saat diantara mereka yang masing-masing sedang menikmati minumannya, dan Haechan yang sesekali mengecek ponselnya.

"Mark-sii." Panggil Haechan sambil mendekat dan menatap Mark.

"Oh Sh*t. It's so close." – Batin Mark. Mark terkejut karena kini Jarak antara wajah Mark dan Haechan hanya 1 jengkal tangan dewasa. Sehingga mata mereka saling bertemu satu sama lain, dan itu membuat jantung Mark berdetak tidak beraturan dan membuatnya terdiam, padahal Haechan sudah memanggil Namanya lagi.

"Mark!" Panggil Haechan lagi sambil menepuk pelan tangan Mark.

"Hmm, ya". Jawab Mark yang tersadar dari lamunannya.

"Kenapa melamun?".

"Tidak apa-apa. Mengapa kau memanggilku?".

"Oh ya. Menurutmu apakah Lee Min-Ki benar pelakunya?". Tanya Haechan sambil mendekatkan wajahnya ke Mark, karena ini diluar sehingga Haechan harus mengecilkan volume suaranya.

Mark yang masih belum terbiasa dengan kebiasaan partnernya dalam berdiskusi ini, sontak memundurkan badannya dan bersender ke sofa yang dia duduki. (Supaya hatinya aman guys :D)

Namun Haechan justru menarik tangan Mark untuk tetap diposisi semula.

"Waeyo?". Tanya Mark terkejut.

"Kita ingin membahas hal rahasia Mark-sii, sehingga kita harus memelankan suara."

Mark menghela nafas Lelah sambil menatap Haechan, "Ya, aku fifty-fifty."

Kali ini Haechan yang menghela nafas, mengapa berbicara dengan Mark ini sulit. "Mengapa jawabanmu singkat dan justru membuatku menyesal untuk bertanya." Protes Haechan dengan nada merajuk.

Tiba-tiba Mark tertawa pelan.

"Mwo, kenapa kau tertawa? Tidak ada yang lucu Mark-sii." Ujar Haechan sambil menatap Mark dengan kesal.

Alpha - Seven | NCT Dream | GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang