Corpse in Room Number 1003

801 61 0
                                    

- Alpha - Seven -

Hi, selamat datang di book baru. Awalnya cerita ini akan debut setelah "Be There For You" tamat, namun tidak ada salahnya jika author spill kasus pertama Dreamies :). 

Enjoy your reading. Semoga suka ya :)

Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka dan hasil karangan penulis. Sehingga mohon kebijakannya dalam membaca. :)

Selamat membaca :)


***

Breaking News

"Telah ditemukan sosok tidak bernyawa berjenis kelamin perempuan di Apartemen Neo Living. Mayat ditemukan pertama kali oleh adiknya pada pukul 6 pagi. Saat ini kepolisian setempat sudah mendatangi tempat kejadian perkara. Menurut informasi dari Taeyong selaku Kepala Kepolisian mengatakan bahwa dugaan sementara adalah pembunuhan, karena terdapat luka di kepala dan perutnya akibat benda tajam. Saat ini kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap motif dari pembunuhan yang terjadi. Sekian breaking News pagi ini, saya Hendery melaporkan. Terima kasih."

Lokasi Kejadian, Apartement Neo Living

Kejadian menghebohkan yang terjadi pada Minggu pagi membuat sekitar Apartemen Neo Living dikerumuni para petugas kepolisian, petugas medis, wartawan serta warga sekitar apartemen. Penemuan mayat wanita dengan luka ditubuhnya membuat warga dan penghuni apartemen terkejut, karena sebagian besar tidak menyangka akan terjadi kejadian mengenaskan di ápartemen dimana lingkungannya adalah elit. Dan ini adalah kejadian pertama kalinya terjadi di Apartemen Neo Living.

Tidak lama sebuah mobil sedan hitam mendekat ke kerumunan di sekitar Apartement dengan membunyikan klakson agar warga sekitar dapat menghindar ke tempat yang lebih aman.

Dari sebuah mobil sedan hitam tersebut keluarlah 2 orang wanita dan 1 laki-laki yang dengan tidak santai menutup pintu mobil, lalu kemudian mendekat ke arah Polisi penjaga garis polisi sambil menunjukan kartu pengenal, ya mereka bertiga adalah Detektif.

"Jaehyun Sajangnim." Panggil salah satu detektif wanita kepada seseorang yang baru saja keluar dari sebuah mobil.

"Oh, Renjun-sii, Chenle-sii, and Jisung-sii." Sapanya kepada 3 detektif tersebut.

"Mengapa kalian yang disini? Jungwoo kemana?" tanya Jaehyun tergesa sambil berjalan memasuki apartemen Neo Living untuk memeriksa kejadiannya. Diikuti oleh ketiga detektif itu.

"Jungwoo-sii sudah ada di unit korban Sajangnim." Jawab Jisung.

"Unit nomor berapa?" Tanya Jaehyun sambil berjalan masuk ke lift.

"1003." Jawab Chenle sambil menekan tombol lift lantai 10.

Sesampainya di lantai 10, ternyata situasi tidak jauh beda dengan situasi di halaman apartement. Banyak sekali penghuni unit lain yang penasaran dengan situasi dan kejadian yang sedang terjadi.

"Jaehyun Sajangnim." Sapa Jungwoo sambil membungkukkan badan kepada Jaehyun, begitu pula Renjun, Chenle dan Jisung melakukan hal yang sama kepada Jungwoo seniornya.

"Bagaimana? Ada petunjuk dan barang bukti?" Tanya Jaehyun kepada Jungwoo.

"Sejauh ini ada beberapa barang bukti yang sudah berhasil dikumpulkan oleh tim penyelidik, dan forensik. Dugaan sementara, korban tewas karena kehabisan darah, karena terdapat luka besar di perut, dan dugaan penyebab kematian lainnya bisa juga karena akibat pukulan benda tumpul yang ada di kepala korban. Namun dugaan itu perlu diperkuat dengan hasil autopsi dan penyelidikan lebih lanjut." Ujar Jungwoo, Jungwoo adalah detektif sênior dari divisi criminal.

"Alat yang digunakan pelaku apakah sudah ditemukan?" tanya Jaehyun.

Jungwoo langsung menghela nafas berat, "Itu yang sedang kami cari Sajangnim. Kami belum menemukan barang bukti seperti senjata tajam atau tumpul yang digunakan pelaku. Namun, Alat masak di sekitar dapur baru saja selesai periksa dan ada beberapa sidik jari, itu akan diselidiki oleh tim forensik." Jaehyun mengangguk, dia masih tertegun dengan kondisi tubuh korban yang sangat mengenaskan.

"Saksi mata? Atau pelapor yang menelpon ke 119 siapa Jungwo-sii?" Tanya Renjun.

"Oh, yang melaporkan adalah adiknya. Dan sedang ada di ruangan terpisah karena saat polisi datang kesini, kondisi adikknya juga tidak baik-baik saja. Sehingga polisi membawa ke ruangan lain agar lebih tenang." Jelas Jungwoo. "Kau bisa introgasi saksi saat di kantor Polisi Jun." lanjut Jungwoo, dan diangguki oleh Renjun.

"Hyung, boleh aku masuk ke dalam?" Tanya Jisung kepada Jungwoo. Jungwoo mempersilakan Jisung untuk masuk. Sebelum masuk Jisung menggunakan sarung tangan dan sarung kaki plastik agar tidak merusak lokasi investigasi.

"Chenle-sii, kau bisa ke ruang informasi atau CCTV apartemen Neo Living untuk mendapatkan salinan rekaman CCTV ya. Kita perlu cek itu juga." Ucap Jaehyun.

"Baik Sajangnim." Jawab Chenle dan kemudian berlalu untuk menuju ruangan monitor CCTV.

"Hyung." Seru Jungwoo pelan kepada Jaehyun, pelan namun Renjun juga mendengarnya.

"Aku curiga dengan sesuatu di tubuh korban." Ucap Jungwoo sambil menggiring Jaehyun dan Renjun ke tempat yang lebih sepi.

"Ada tanda atau sticker yang sepertinya Renjun familiar dengan tanda tersebut." Ucap Jungwoo sambil mengeluarkan ponselnya untuk memperlihatkan sebuah tato di belakang leher korban.

Saat Renjun melihat gambar tato tersebut dia terkejut lalu menatap Jaehyun dan Jungwoo bergantian. Disaat situasi keterkejutannya, Jisung menghampiri mereka bertiga dengan tergesa.

"I found it." Jisung memperlihatkan sebuah foto obat yang diyakini adalah obat terlarang. "Untuk sementara sudah saya serahkan kepada tim penyelidik."

"Dimana kau menemukannya?" tanya Jungwoo.

"Kamar mandi, dan terselip dibawah closet." Jawab Jisung.

"Jaehyun." Panggil seseorang.

"Ya, Taeyong Sajangnim." Saat Taeyong mendekat, yang lain segera membungkuk. Ternyata Taeyong baru saja terlihat di lokasi setelah dia selesai memberikan keterangan sementara kepada wartawan.

"Bagaimana penyelidikan?" Tanya Taeyong.

"Sudah ditemukan beberapa bukti, dan baru saja kami mendapatkan bukti lain yang sangat mencurigakan." Ujar Jaehyun.

"Apa?". Tanya Taeyong.

Jaehyun segera memperlihatkan sebuah foto seperti tato ditubuh korban tersebut kepada Taeyong, dan Taeyong mengangguk dengan serius.

"OK. Kau telp Johnny, aku ingin berbicara dengannya untuk mengumpulkan tim nya, kita akan melakukan meeting mendesak jam 10 pagi ini." Ujar Taeyong. Renjun dengan siggap mengeluarkan ponselnya untuk menelpon Johnny.

***

To be continued....

See you :)

Start: 12 Juni 2023

End: -

Updated: As soon as possible :)

Jangan lupa like, komen, dan share ya :)

Mohon maaf jika banyak typo bertebaran ya. :)

Alpha - Seven | NCT Dream | GSWhere stories live. Discover now