03

38 5 1
                                    

Hari telah berganti, berarti scene pun ikut berganti.

Sekarang Aleah sedang dalam perjalanan pulang dari pasar. Kebutuhan habis ma.

Dalam perjalanan, ia tak sengaja melihat punggung Boboiboy dan Gopal yang berdiri diam di tengah jalan. Keduanya seperti sedang memperbincangkan sesuatu yang serius.

"Haiyo, dia sudah datang kat Yaya dan Ying, lepastu mesti aku dan Aleah pula!" Gopal berbicara dengan Boboiboy, seperti agak takut? Gopal pun melanjutkan. "Macam mana ni Boboiboy?!"

Aleah mengerutkan alisnya, lalu berjalan menghampiri keduanya. Sangat pelan. "Memangnye kenape ngan aku dan kau Gopal?"

"Waaaa!"

Boboiboy dan Gopal sontak berteriak, keduanya terjungkal kebelakang saking terkejutnya. Sedangkan Aleah hanya menatap mereka bingung, ia menyimpan tas belanjaannya lalu dengan segera mengulurkan tangannya membantu mereka berdiri.

Boboiboy dan Gopal pun segera menerimanya dan kembali bangkit berdiri.

"Ha, sekarang jawab pertanyaan aku tadi." Aleah menatap mereka menuntut penjelasan. "Kenapa ngan Yaya dan Ying? Kenapa pula ngan aku dan kau Gopal?"

"Ee ... Sebenarnye-- sebenarnye ...." Boboiboy terlihat ragu.

Aleah mengangkat kedua alisnya. "Hm?"

"Yaya dan Ying dah kena culik Adudu!" Papar Gopal. "Habis ni, mestilah kita berdue."

"Ape?!" Manik merahnya berkilat, memancarkan kobaran api yang dahsyat. Tanah retak karena sentakannya, membuat Boboiboy dan Gopal merinding. "Kenape tak bagi tau awal-awal?!"

"Ee, betenang Aleah betenang." Gopal dengan sekuat tenaga dan jiwa raga berusaha menenangkan Aleah.

"Takpe, aku ada ide."

"Hah?"

Aleah menatap bingung Boboiboy, rasa amarahnya yang meluap-luap tadi tiba-tiba saja menghilang bagaikan dibawa angin yang berhembus kencang. Gopal mengelus dada bersyukur.

"Ikut aku!"

Aleah pun sontak berlari mengikuti Boboiboy, tak lupa mengambil tas belanjaannya. Rugi lah kalau ketinggalan. Kembali ke topik, Gopal yang tertinggal pun dengan segera berlari menyusul kedua kawannya yang sudah berlari pergi dahulu.

Melupakan satu hal.

"Woy budak! Macam mana ngan jalan ni?!"

.

.

.

"Tok Aba! Tok Aba!" Panggil Boboiboy. "Boboiboy nak ide."

Boboiboy, Aleah dan Gopal berlari menghampiri Tok Aba, ketiganya tergesa-gesa.

"Tok Aba!" Panggil Boboiboy, lagi.

Tok Aba yang sedang meletakkan gelas kotor pun berbalik menatap cucunya, Boboiboy. "Iye, Boboiboy. Kenape?"

Ketiga anak itu berhenti, mengatur nafas yang terengah-engah. Sebelum akhirnya Boboiboy kembali bersuara mewakilkan. "Adudu ... Hah, die ...."

"Sabar, Boboiboy. Apa die?" Tanya Tok Aba.

"Tok Aba!" Kali ini, bukan Boboiboy. Tapi Gopal yang memanggil Tok Aba dengan ekspresi yang sangat serius.

"Ya, Gopal!" Dan Tok Aba yang tak kalah seriusnya.

"Coklat tarik kurang manis satu." Ujung-ujungnya, dia malah pesan minuman.

Childhood II Boboiboy x OCWhere stories live. Discover now