"Hai, Gar. Sorry ya gue lama." Ucap perempuan itu.

"Gapapa santai aja. Mau langsung pulang aja? Ini udah hujan soalnya." Ucap Sagara pada perempuan itu.

Perempuan itu mengangguk terlihat antusias. "Langsung pulang aja! Gapapa ko keujanan dikit."

Sagara mengusap lembut puncak kepala perempuan itu. "Yaudah, nih pake jaket aku. Baju kamu lengan nya pendek, biar ga terlalu basah." Memberikan Jaket allstar milik lelaki itu.

Perempuan itu menerima nya, dan mengenakan jaket itu. Tak lupa, Sagara membantu perempuan itu memasangkan helm dan menaiki motor nya.

Setelah itu, kedua nya pergi, meninggalkan Bella yang melihat pemandangan ini.

Bella mematung. Jadi, lelaki yang ia cintai ternyata sudah memiliki kekasih? Dan setau Bella, perempuan itu adalah Alysa. Ketua eskul dance.

Bella merasa lemas. Baru saja ia semangat ingin mendekati Sagara, tapi semuanya runtuh.

*flashback of!

Bella menghela nafas.

"Jadi karena itu?" Tanya Aurora, dan dijawab dengan anggukan dari sahabatnya. "Lo yakin mereka deket? Atau mungkin, bisa aja mereka sodara?" Tanya Aurora memastikan.

Bella menatap Aurora. "Ngga, Ra. Gue tau, kalo Sagara tuh ga punya sodara cewe. Jadi ya kalo bukan pacar nya siapa lagi? Oh atau jangan-jangan gebetan nya yang bentar lagi jadian?" Bella tertawa hambar.

Aurora tertegun. Bella sepertinya jelas jatuh cinta pada Sagara.

"Lo kan belum tau jelas, terus kenapa lo galau?" tanya Aurora pada Bella.

Bella memutar bola mata malas. "Ck, gue gamau temenan sama Alysa." Ia membenarkan rambut nya yang terkena terpaan angin. "Oh ya, gue juga mau moveon dari Sagara. Males, jatuh cinta sama dia bikin gue sakit hati terus."

Aurora terkekeh geli. "Kalo suka itu perjuangin. Jangan nyerah cuma karena satu kali bantaian. Lo berani jatuh cinta, itu artinya lo udah siap buat patah hati. Saran dari gue sih, lo harus semangat perjuangin perasaan lo buat dia. Masa iya, selama lo suka sama dia, lo cuma dapet patah hati nya doang?" Jelas Aurora panjang.

Bella menoleh ke arah Aurora. Matanya berbinar. "Ra? Gue seneng banget punya sahabat kaya lo. Lo tuh beneran bisa ngasih semangat buat gue. Thank you ya." Ucap Bella kemudian memeluk Aurora.

"Udah ya, lo gausah galau." Ucap Aurora yang dibalas dengan anggukan dari Bella. Syukurlah, Aurora senang, Sahabat nya ini bisa kembali ceria lagi.

***

Ruangan bernuansa white and cream ini menjadi tempat paling nyaman untuk Aurora. Dengan satu novel nya, dan ditemani milk strawberry, membuat Aurora dapat menghabiskan waktu nya seharian di kamar milik nya ini.

Tok.. Tok..

Aurora menoleh ke arah suara. Lalu bangkit, membuka pintu kamar nya.

Sosok pria tampan berada dihadapan nya. Membuat Aurora sedikit menyunggingkan senyum nya, bahkan tak terlihat.

"Hallo sweetie." Sapa pria dihadapannya. Dia adalah Aeron Bagas Valeria, lebih tepat nya kakak laki-laki Aurora.

XAVIORA [On Going]Where stories live. Discover now