Bab 23. Ikatan Batin

Start from the beginning
                                    

"Aku setuju dengan Syakilla." Ucapan Kujang itu membuat lainnya menatap tak percaya dengan Kujang.

"Saya juga telah menyadarinya sedari awal ke tahun ini. Hanya saja saya masih mencari-cari kebenaran dari semua ini."

"Oh iya satu lagi, sepertinya Dio bukan bagian dari Scotlette."

"Apa yang kamu ucapkan, Kujang? Jelas-jelas Dio pernah membuat Sabrina celaka dan hampir kehilangan nyawa?" Tanya Andriani yang sedikit emosi mendengar pernyataan Kujang itu.

Baru kali pertamanya Kujang, Arfan, Andrian, Salsa, Arsyaa dan Karin melihat Andriani bersikap seperti itu.

"Maaf Andriani, aku nggak bisa menjelaskannya secara rinci untuk pembuktian Dio nggak bersalah."

"Tapi kita harus buktikan secara pasti dengan langsung masuk ke laboratorium pusat milik Scotlette." Lanjutnya.

"Kalau gitu, kita menuju tempat Mamahnya Syifa berada sebelum kita berangkat tadi." Ajak Sabrina.

"Baik." Jawab semuanya.

Syifa hanya terdiam sedari Syakilla berkata demikian. Kujang meyakinkan Syifa bahwa semua kebenaran akan terungkap.

"Assyifa Syarifah, jangan bersedih, semua kebenaran akan terungkap, begitu juga dengan misteri-misteri yang ada sedikit-sedikit sudah mulai terungkap. Dan kita akan mengungkap misteri yang ada." Ucapan Kujang membuat Syifa tersenyum sumringah dan tambah semangat memecahkan segala misteri yang ada.

"Kamu janji ya, nggak akan jauh dari aku dan memecahkan misteri ini bersama?" Tanya Syifa untuk meyakinkan dirinya sekali lagi ke Kujang.

"Iya, aku janji ke kamu. Syifa."

Aura hanya terdiam melihat itu, Aura mengalihkan pandangannya ke arah yang lain.

"Ada yang datang." Ucap Aura sambil melihat ke pintu yang mau mereka masuki.

Dikarenakan posisi mereka sedang transparan dan tidak terdeteksi radar. Sehingga mereka tidak perlu khawatir akan ketahuan.

Mereka bersiap-siap, dan mengambil posisi untuk siaga. Dan ternyata orang yang keluar dari pintu utama itu adalah seseorang yang mereka kenal.

"Hidatal Nashl." Ujar Sabrina tak percaya.

"Apa dia ikut terlibat?" Ucap Zennia.

"Sepertinya dia terlihat baik-baik saja. Kemungkinan bisa jadi ia terlibat, tapi bisa jadi ia nggak mengetahuinya." Jawab Naira.

"Tidak! Data tidak seperti itu!" Ucap Kanya yang memang telah lebih dulu mengetahui tentang Data dan menaruh rasa kepadanya.

"Aku juga sependapat dengannya." Ucap Aura.

"Kenapa kamu bicara begitu, Aura?" Tanya Han.

"Nggak tau kenapa, aku merasa ada ikatan batin dengan pria bernama Hidatal Nashl." Jawab Aura.

Syifa yang mendengar itu, langsung menyadari ucapan Aura. Syifa yang tadinya tersenyum malah menjadi cemberut kembali. Kujang pun menyadari perubahan raut Syifa.

"Itu memang mustahil jika aku mengharapkan bersama Kujang bersama selamanya. Selain berbeda zaman, aku dan dia pun berbeda tahun dari usia yang sangat jauh jika dilihat dari real time data yang ada saat ini. Apakah aku harus benar-benar mengikhlaskan Kujang bersama Aura? Apakah aku adalah reinkarnasi dari Aura di masa lalu yang Allâh Ta'ala ciptakan dan memiliki misi khusus?"

"Iya, misi di masa depan ini. Aku pernah dengar saat tinggal di masanya Kujang, bahwa manusia memiliki 7 kembaran. Dimana pada saat aku memerankan menjadi Anindya Ghilista di masa kerajaan Prabu Siliwangi pada masa silam." Ucapan dalam hati Syifa itu di dengar oleh Kujang, Seruni, Andriani, Kanya, Lintang dan Sabrina. Meski Sabrina hanya samar-samar mendengarnya.

"Syifa." Gumam Kujang.

Syifa yang merasa namanya di panggil, dia mengalihkan pandangannya ke arah Kujang.

"Hemm, iya ada apa?" Tanya Syifa.

"Owh Emm nggak apa-apa kok." Jawab Kujang salah tingkah.

Syifa hanya terkekeh kecil melihat salah tingkahnya Kujang.

"Apa Data itu merupakan anak kamu di masa depan, Aura?" Tanya Kanya yang membuat lainnya terkejut dengan pertanyaan Kanya.

"Hah??" Dengan ekspresi paniknya Aura yang memang sangat mirip dengan Syifa menjadi ciri khasnya.

"Tapi bisa jadi. Mengingat aku aja ada di masa depan bahkan udah berkeluarga dan punya anak dan cucu." Ujar Arfan.

Zahrany, Zhafira dan Zhafran yang memang sedang bersama mereka merasa sangat senang. Terlebih lagi kedua perempuan itu yang sangat senang karena kakeknya mengingatnya.

Disaat yang lain sedang asyik menanggapi pembicaraan Arfan. Aura ternyata sudah mulai mendekati Data yang bersama dua orang pria dewasa. Aura muncul dan mulai berjalan pelan mendekati Data.

Data terkejut melihat kehadirannya. Begitu juga teman-temannya Aura.

"Mau ngapain dia itu?" Tanya Sarah.

"Nekat sekali." Sambung Syakilla.

Aura tiba-tiba menarik tangannya Data, yang membuat Data terkejut.

Data hanya tergugup melihat itu, dan kedua pria dewasa itu juga heran melihatnya.

"Syifa.. ka--kamu mau ajak aku kemana?" Tanya Data yang memang sejak awal mengira Aura itu Syifa. Karena belum ketemu sejak awal kedatangan Aura.
***
Mau tahu kisah selanjutnya dari Kujang The Series Season 2 (Mengungkap Misteri) kuy ikuti terus ya RIFER Story.
Bab. 23 : Ikatan Batin
@rifer_story : IG

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 23 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kujang The Series 2Where stories live. Discover now