Bab 15. Kebenaran

3 3 0
                                    

Lintang kekuatannya terkuras setengah dari yang dia gunakan barusan untuk melakukan pertarungan dengan robot itu. Tiba-tiba saja, ada bayangan besar diatas mereka. Beruntungnya Kujang membelah dua robot itu dengan kekuatan senjata kujang emas yang dimilikinya. Kanya pun menjauhkan serpihan-serpihan robot yang telah di belah dua oleh Kujang itu.

Andriani yang telah berhasil membawa jasad dari Zahrany itu, segera kembali ke pesawat kapsul terbang. Araasyaa yang juga hendak kembali, menemukan sebuah kunci brangkas yang sudah berkarat di beberapa bagian, di tempat terjatuhnya Zahrany itu.

"Sepertinya aku kenal tanda di kunci ini. Pernah ngeliat dimana ya? Emm.. simpan aja dululah, mungkin nanti bisa jadi petunjuk."
Gumam Araasyaa dalam hati.

Di tempat lain, Andrian dewasa melihat dirinya kembali yang masa remaja datang itu, sedikit termenung mengingat suatu kejadian. Akan tetapi, lamunannya dibuyarkan oleh istrinya yang bernama lengkap Alana Karina Uzama, yang merupakan teman di sekolahnya dulu meski, tidak sekelas ketika di masa SMK. Memang dia memiliki nama panggilan yang sama dengan Karina Nadila Cindi. (*Supaya tidak bingung kita panggil Lana.)


Lana mencoba menenangkan suaminya itu, dan mengajaknya diskusi seperti biasanya. Andrian dewasa mengatakan sesuatu ke istrinya tentang sebuah rahasia di beberapa tahun lalu. Kebetulan, Yumna dewasa, Fatih, dan lainnya sedang tidak terlalu dekat jadi belum mengetahui rahasia yang baru saja diungkapkan oleh Andrian dewasa, tentang kejadian 3 tahun yang lalu sebelum Kujang dan Arfan melaksanakan sebuah misi.

Andrian dewasa meminta istrinya untuk tidak mengungkapkan kepada siapapun dulu, tapi ekspresi terkejut dari Lana membuat Salsa dewasa menghampirinya dan menanyakan apa yang terjadi? Sampai-sampai Lana berekspresi seperti itu? Salsa juga merupakan orang yang cukup mengenal Lana ketika disekolah. Lana dan Andrian dewasa kaget dengan kedatangan Salsa. Akhirnya, Andrian dewasa dan Lana menceritakannya.

"Salsa, sebenarnya saya merasa Kujang dan Arfan itu masih hidup." Ujar Andrian dewasa dengan pelan.

Akan tetapi, Salsa dewasa terdiam dan tidak lama dia tersenyum sambil berkata, "aku yakin mereka masih hidup. Hanya saja, ada sesuatu yang membuat mereka belum bisa kembali dalam 3 tahun terakhir ini."

"Jadi kamu udah tau, Sa?" Tanya Lana.

"Aku tidak tau pasti, tapi melihat perjuangan Arfan yang muda sebelumnya sangat tinggi untuk kembali, bahkan saat ini mereka kembali lagi. Padahal baru beberapa menit saja mereka dikembalikan ke masa mereka. Karena itu, aku yakin mereka akan kembali." Jawab Salsa dewasa.

"Lalu bagaimana dengan temannya Karin yang sebelumnya manggil kamu sayang Sa? Dia kan cewek?" Tanya Andrian dewasa yang masih sama pemikirannya dengan yang remajanya sedikit.

"Kyanya itu sebuah pesan." Ujar pria yang datang bersama seorang perempuan.

"Maksudnya Fatih itu, ada sebuah pesan tersembunyi. Karena setelah itu si temannya Karina itu yang seorang gadis keturunan China itu tidak berbicara lagi." Sambung Yumna dewasa yang menjelaskan detailnya dari suaminya tadi.

Ketika Andrian dewasa, Lana, Salsa dewasa, Yumna dewasa dan Fatih sedang berkumpul itu, datanglah Tasya dan Wirda anak dari Andrian dewasa dan Lana bersama Tiara (pernah hadir di KTS series 1), Dara dan Zakwan. Dimana, mereka bertiga merupakan anak dari Andriani dewasa yang saat ini belum diketahui keberadaannya.

"Ummu Syifa, kami minta izin untuk menyusul rombongan yang tadi." Pinta Tiara, dimana Tiara merupakan paling bontot itu.

"Baiklah, tapi kalian hati-hati, karena orang tua kalian menitip kalian ke saya." Jawab Yumna dewasa.

"Baik, kami hanya ingin mengenal mama kami lebih dekat lagi dan menjaga mama kami yang saat ini seusia sama dengan kami." Jawab Dara.

Sebelum Zakwan, Dara dan Tiara berangkat datanglah Hidatal Nashli atau Data datang untuk memberikan laporan dengan portal misterius di wilayah Timur laut. Data pun yang tidak sengaja mendengar ucapan dari Dara itu penasaran dan bertanya dengan menyebut "menjaga mama kami yang saat ini seusia sama dengan kami" itu.

Yumna menjelaskan, kalau Kujang dan lainnya kembali. Data terkejut dengan pernyataan dari Yumna itu.

"Apakah Kanya ada?" Data pun langsung to the poin.

"Semua ada, bahkan ada seorang gadis yang benar-benar mirip dengan Syifa yang ikut serta dalam rombongan Kujang." Jawab Yumna.

"Dia sih dipanggil Aura." Wirda menjelaskan singkat.

"Nama panjangnya itu Vania Auralia Sazsna kalo nggak salah." Tasya menambahkan.

"Baiklah, saya akan ikut bareng mereka bertiga ini." Jawab Data.

Mereka berempat pun berangkat, Yumna pun menugaskan Wirda menyusul mereka berempat menuju tempat Syifa berada. Sedangkan Tasya ditugaskan membantu memecahkan sebuah kode enkripsi. Karena memang, Tasya sudah masuk divisi intelejen sama seperti Zahrany dan Sabrina sebelumnya. Syifa hanya diajari oleh Scottlette.

Kujang, Syifa, Aura, Andrian, Arfan, Andriani, Dove, Han, Lissa, Karin, Araasyaa, Lintang, Lis Anandya, Kanya, Seruni, Zennia, Revano, Sabrina, Neira, Zhafran, Steve dan 2 lainnya berkumpul di satu titik.

Steve mengatakan jasad dari sersan Pahlevi hilang. Tapi, Halwa masih dalam penanganan oleh Sabrina, Syifa dan Zhafira yang telah datang membantu.

Zhilky pun memberikan laporan dari jauh ke Zhafran, dimana dia sedang ditugaskan di sebuah wilayah megamendung bersama Tania.

"Ada yang datang." Ujar Kanya yang merasakan hawa keberadaan seseorang yang datang.

Mereka bersiaga, akan tetapi ternyata yang datang bukanlah musuh. Melainkan orang yang mereka kenal salah satunya.

"Data.." ujar Kanya terpaku melihat kehadiran kembalinya Data.

"Hai Kanya, apa kabar? Maaf dengan kejadian sebelumnya."

Kanya hanya tersenyum membisu, sambil memandangi Data. Tapi, tiba-tiba tatapannya terganggu dengan Tiara dan Dara yang tiba-tiba memanggil Andriani dengan sebutan Mama.

"Mamah?" Semua orang terkejut tanpa terkecuali Kujang dan Sabrina.

Andriani yang masih tidak percaya dipanggil mamah, menampar dirinya sendiri. Dan memang dia tidak sedang bermimpi. Andriani mengenali Tiara dan Dara, yang pernah dia lihat di level 10 pada saat itu bersama Data, Sarah dan Syakilla.

"Kamu itu Tiara yang waktu itu bersama Data kan?"

"Iya ma, maaf. Nggak ada maksud nyelakai mama kok." Jawab Tiara sambil tertunduk dan memeluk Andriani.

Diikuti Dara dan Zakwan, yang membuat lainnya melongo.

"Jika mereka ini anak dari Andriani, harusnya anak gue ada dong?" Celoteh Arfan.

"Opah, ada atuh. Aku kan cucunya opah." Jawab Zhafira dengan tersenyum.

"Justru itu yang buat opah bingung cu. Eh." Yang lain tertawa melihat ekspresi dari Arfan.

Zhafira, Zahrany dan Zhafran tersenyum mendengar itu sesuatu yang sudah lama tidak didengar mereka. Zhafira menjelaskan, bahwa dalam perjalanan nanti akan ketemu dengan anak atau orang tua dari Triple-Z ini. Di lain sisi, Xie Qian memberikan sebuah chip yang berbentuk seperti kancing ke Kujang, karena memang Xie Qian ikut serta dalam rombongan Kujang tadi termasuk Karin dewasa.

Xie Qian memiliki kemampuan memanipulasi sebuah sistem pada perangkat yang jaraknya tidak terbatas tanpa harus pergi ke sana, termasuk bisa melacak seseorang meski alat pelacaknya mati. Xie Qian dengan penampilan yang barunya saat ini, menggunakan pakaian lengan seperempat, rambutnya dikuncir dua kanan dan kiri berwarna hitam sedikit keemasan dengan di balut sarung tangan dan alat canggih pada matanya, membuatnya dibutuhkan dalam perjalanan menuju titik lokasi yang sebelumnya sempat diberitahukan oleh Karin dewasa dan ingatan dari Lis Anandya yang pernah dibawa ke suatu tempat dulu oleh Dio. Sebelum akhirnya berada di laboratorium penelitian milik Scottlette.

"Baiklah kita akan menuju Barat Laut." Ujar Xie Qian yang telah selesai melacak.

Meski begitu, Zhafran yang kondisinya sudah pulih harus menyusul kembali rekannya di timur laut. Tania dan Zhilky yang tepatnya berada di Megamendung. Halwa kondisinya masih belum sadarkan diri.

***
Mau tahu kisah selanjutnya dari Kujang The Series Season 2 (Mengungkap Misteri) kuy ikuti terus ya RIFER Story.
Bab. 15 : Kebenaran
@rifer_story : IG

Kujang The Series 2Where stories live. Discover now