Gavin mengangkat bahu acuh, "udah sifat dia begitu." balas Gavin malas.

Mereka pun memesan makanan, dan mulai sibuk pada urusan masing masing.

.

.

.

Bel berbunyi, waktu istirahat pun mulai habis.

Murid murid pun segera memasuki kelas mereka untuk memulai pelajaran.

Tecna dan teman teman pun ikut segera masuk ke kelas.

Tecna melihat jadwal ekskul nya setelah duduk di bangku.

Tidak lama guri datang dan akan memulai pelajaran nya, sebelum itu guru menanyakan apakah mereka memiliki hal yang perlu di lakukan.

Beberapa murid termasuk Tecna mengangkat tangan, melihat itu guru mengizinkan mereka keluar kelas.

Tecna dan yang lain nya pun pergi keluar untuk melakukan urusan masing masing.

...

Tecna menendang betis Amira, membuat gadis itu terjatuh.

Mereka sedang berada di gudang belakang sekolah, mengapa bisa?

Saat istirahat telah selesai dan Tecna memiliki urusan di ruang seni, tiba tiba seorang datang mengatakan ada yang memanggilnya untuk pergi ke belakang sekolah.

Tanpa basa basi Tecna menuruti orang itu dia tidak perlu bertanya siapa yang menyuruh nya, hanya orang bodoh yang bertanya seperti itu.

Dia tidak takut kali dia di jebak, toh juga siapa yang berani menuding kan tangan pada nya.

Bahkan kalo dia membunuh orang di depan umum pun tidak ada yang berani protes, jika tidak kepala mereka akan menjadi yang selanjutnya.

Saat sudah tiba di belakang sekolah dia tidak menimbulkan suara sedikit pun, dengan pelan dia melintasi gudang belakang sekolah.

Melihat keadaan, dengan hati hati dia mengintip dari jendela dia melihat seorang gadis yang sedang memasang sesuatu di tempat yang tidak mencolok.

Bodoh sekali, pikir nya mengejek.

Setelah selesai memasang benda itu, dia perlahan melihat keluar. Melihat seseorang datang yang tidak lain Tecna sendiri.

Tecna berpikir dengan cepat di otak nya, dengan sigap dia memanjat jendela yang tidak terlalu tinggi itu. Dengan cepat dia menendang bangku bangku yang tidak terpakai.

Akibat nya barang barang di situ semua jatuh membuat benda yang di pasang oleh gadis itu juga tertimbun.

Gadis yang berdiri di depan pintu berbalik terkejut, dia membulat kan mata nya melihat barang barang yang berserakan di tempat dia memasang kamera.

Dia menatap kaget pada Tecna, "T, Tecna...Kau..." ucap nya terbata.

Dengan wajah dingin Tecna melangkah mendekati gadis itu dan dengan kejam dia menendang nya membuat gadis itu terjatuh.

"Arggh..." teriak gadis itu.

"Barani ingin menjebak ku? Kau pikir siapa kau." ucap Tecna dingin dengan kembali menendang gadis itu.

Gadis itu, Amira berteriak penuh kesakitan. Setelah dada nya di tendang kaki nya juga ikut terkena tendangan.

Dia bahkan tidak bisa bangun lagi, Amira memegang dada nya menahan sakit.

Dia mengangkat kepala nya menatap marah Tecna, "Sialan! Harusnya kau mati saja!! Kenapa kau selalu mengacaukan rencana ku!!" teriak nya marah seperti orang gila.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang