Nonton

7.5K 396 5
                                    

"Lo ngapain duduk di sini?" tanya Tecna pada Gavin, dia bahkan tidak mau menatap Bara yang duduk di samping nya.

"Mau makan lah," jawab Gavin, dengan tak tahu malu nya dia mengambil roti milik Nadine yang tersisa setengah lagi.

Nadine menatap julid pada Gavin yang seenaknya mencuri makanan nya, "Ini punya gue!" geram nya pada Gavin dengan kembali mengambil roti nya yang sempat Gavin gigit.

Melihat roti di tangan nya lenyap lagi Gavin menatap tak terima, tapi sebelum dia protes Nadine menatap nya tajam.

"Apa?! Beli sendiri biar tahu harga." sentak Nadine dan langsung saja memakan sisa roti bakar nya dengan ganas hingga wajah nya belepotan selai.

Gavin mendecakkan lidah nya, dengan wajah datar dia mengulurkan tissue untuk Nadine.

"Lap dulu yuh muka." ucap Gavin.

Dengan kasar Nadine mengambil tissue itu, dan segera melap bibir dan sekitar nya.

Yang lain hanya bisa menatap dalam diam perdebatan antara Gavin dan Nadine.

Tecna menghela nafas malas, dia menoleh melihat Bara dan terkejut karena pemuda itu seperti nya sudah menatap diri nya sedari tadi.

"Apa?" tanya Tecna datar.

Bara tidak menjawab dan hanya menatap Tecna dengan lama.

Tecna mendecih sinis, "Mau ganti Haluan Lo? Ga bisa dapet Gissel, sekarang mau deketin Gue?" ucap Tecna sinis.

"Minimal Lo harus jadi Arthur Davis dulu, baru layak buat gue." lanjut Tecna datar.

Dia segera berdiri dari duduk nya, dan meninggalkan bangku nya. Dia menatap Gissel, "Ga ikut?" tanya nya.

Melihat itu dengan cepat Gissel mengangguk dan bangkit dari duduknya dan pergi menyusul Tecna.

Lily bingung ingin menyusul atau tidak karena Nadine masih sibuk berdebat hal yang tidak penting dengan Gavin yang hanya menanggapi dengan santai dan wajah datar nya.

Melihat bangku kosong segera Riko, Erick dan Nanda segera duduk.

"Nad, ayo. Yang lain udah pada balik." ajak Lily.

Mendengar itu Nadine menghentikan omong kosongnya dengan Gavin, segera dia berdiri dan menyusul si kembar.

"Anjing." umpat Lily karena di tinggal. Padahal dengan baik hati dia mengajak Nadine, Lily menghela nafas pasrah.

"Ga pergi, Neng?" tanya Riko dengan wajah menyebalkan.

Lily melirik sinis, "Dih, sok asik Lo." balas Lily tidak santai, kemudian dia juga bangun dari duduk nya dan pergi menyusul yang lain.

Riko mengusap dada sabar dengan ketidak ramahan Lily, "cantik cantik galak." ucap nya.

Nanda menatap julid, "Modus Lo." ucap nya.

Riko hanya menge nyengir tidak bersalah.

Erick sedari tadi hanya diam sambil menatap Bara.

"Jangan coba main main, Tecna bukan orang yang mudah lo ganggu." peringat Erick pada Bara.

Bara hanya melirik dingin sebelum bangkit dan pergi dari sana, mereka heran melihat tingkah aneh Bara.

"Dia kenapa sih?" tanya Riko heran.

"Datang bukan kali." celetuk asal Nanda.

Erick dan Gavin melirik satu sama lain, seperti nya mereka tahu kenapa Bara seperti itu.

Erick hanya menghela nafas tidak berdaya,

"Dia suka sekali mencari masalah." ucap nya mengacak-acak rambut nya.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang