Teguran Untuk Bara

10.9K 715 6
                                    

Saat ini hari minggu.

Bara menatap diam pada ponsel nya, dia baru saja bangun dan seseorang mengirim pesan pada nya.

~kamu pulang hari ini, Bara. Ada hal yang penting yang ingin Daddy bicarakan sama kamu.

Begitulah isi pesan itu di pagi hari yang suram ini.

"Huftt..."

Bara menghela nafas pelan, kenapa tiba tiba Daddy nya meminta nya untuk pulang.

Dia mulai jarang bertemu orang tua nya semenjak dia tinggal sendiri di apartemen.

Jika bukan karna hal penting atau Mommy nya meminta, dia tidak akan mau pulang.

Sekarang Daddy nya bilang ada hal penting yang harus di sampaikan pada nya, entah kenapa dia merasakan firasat buruk tentang itu.

Di tambah lagi semalam Amira meminta dirinya untuk menemani gadis itu pergi ke toko buku. Untung saja dia belum menjawab Iya, karena hal penting yang ingin Daddy nya sampai kan.

Dia akan menolak permintaan Amira.

Dia mengetik sesuatu pada ponsel nya dan mengirim nya ke pada sang Daddy. Kemudian dia juga mengirimkan pesan pada Amira kalo dia tidak bisa menemani gadis itu.

Terlihat Amira cepat merespon sedetik dia mengirim pesan itu, gadis itu sudah ingin menjawab nya. Tapi Bara sudah malas untuk melihat pesan balasan nya karena itu dia mematikan ponsel nya.

Bara bangkit dari tempat tidur nya dan pergi ke untuk membersihkan diri, dia akan pergi menemui orang tua nya.

.

.

.

Bara mengendarai mobil nya dengan santai, terkadang dia suka melihat jalan yang ia lalui.

Dia suka melakukan ini, menikmati pemandangan di pagi hari.

Saat akan melewati taman menuju komplek perumahan orang tua nya, dia tidak sengaja melihat orang yang dia kenal.

"Gissel?" Gumam nya pelan melihat gadis yang seperti nya sedang melakukan pemanasan.

"Ngapain dia di sini?" Heran Bara.

Dia tidak pernah tau kalo Gissel sering pergi ke taman ini, komplek rumah Gissel dan orang tua nya berbeda dua gang.

Dia juga melihat Tecna yang ada di situ sedang duduk di bangku taman sambil bermain dengan ponsel nya. Dia tidak melihat Erick, hanya kedua gadis itu saja.

Sudah lah, pikir nya. Dia masih memiliki hal penting dari pada bertanya tanya apa yang di lakukan kedua gadis ini di sini.

Bara memasuki gerbang rumah nya setelah satpam membuka kan gerbang untuk nya.

Dia berhenti di depan pintu dan kemudian turun dari mobil.

"Ini pak kuncinya, tolong di parkirin ya." Kata Bara memberikan kunci pada salah satu penjaga rumah nya.

"Iya Den."

Bara memasuki rumahnya, dia melihat beberapa pelayan yang melakukan pekerjaan nya.

"Bi, Mommy sama Daddy mana ya?" Tanya Bara pada pekerja rumah nya.

"Den Bara," Kaget sang Bibi. Dia terkejut melihat Bara ada di sini, Tuanya tidak mengingat kan kalo anak majikannya akan datang.

Setelah mengendalikan dirinya, dia menjawab. "Tuan dan nyonya ada di ruang kerja Tuan Wijaya, Den."

"Makasih bi." Ucap Bara singkat dan langsung saja menuju ruang kerja Daddy nya.

Di dalam ruangan.

Jessica Ayu Wijaya, selaku nyonya rumah sedang duduk anggun sambil meminum teh di sofa.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now