Rei Arthur Davis

12.7K 736 2
                                    

Dia melihat ke arah Nadine yang menatap nya sombong. Dia menggigit bibir nya, "Nadine aku minta maaf, karena menabrak mu." Ucap nya memohon.

Dia tidak punya pilihan lain, jika tidak dia akan semakin malu.

"Hmm! Sebenarnya gue ga mau maafin Lo." Kata Nadine, Amira sempat ingin membantah.

"Tapi karena gue orang yang baik, gue bakal maafin Lo, asal Lo ganti baju gue yang basah. Ga mungkin gue make baju basah?" Lanjut Nadine, membuat Amira terdiam.

Amira tidak ingin berlama lama lagi di sini, "iya Nadine, aku bakal ganti baju kamu yang basah."

Setelah mengatakan itu dia buru buru meninggalkan kantin, melihat itu banyak yang mencibir nya karna tidak tau diri.

Gissel mendengus kasar, "Ga tau malu tuh anak." Ucap nya.

Mendengar perkataan Gissel, Bara melirik nya.

"Apa!" Sentak Gissel tidak suka "Ga terima gue hina selingkuhan Lo?" Ucap nya sinis.

Bara mengabaikan nya, dan bejalan menjauh dari kantin di ikuti teman teman nya.

"Cowok sialan!" Maki Gissel.

Nadine dan Lily hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah Gissel.

Karna sudah selesai yang lainnya pun pada bubar dan kembali pada aktifitas nya masing masing.

"Ayok kita makan,gue udah laper ni." Ajak Lily yang disetujui mereka.

.

.

.

Jam menunjukkan pukul 9 malam.

Tecna masih berdiam diri di balkon kamarnya sambil memegangi sebuah laptop.

Dia tampak memeriksa beberapa data yang dia cari sedari tadi.

"Rei Arthur Davis." Ucap Tecna sambil memegang laptop nya.

"Si antagonis pria dalam novel." Lanjut nya.

Yang ia tau dari membaca novel sebelum nya, Arthur si antagonis pria tidak muncul dalam pertengahan novel.

Antagonis ini cukup misterius, dia akhirnya muncul saat kedua protagonis mulai menjalin hubungan.

Awalnya ia mengira Arthur antagonis yang mirip dengan Gissel, yang tertarik menghancurkan hubungan Bara dan Amira karena ia suka pada Amira.

Mengapa demikian, itu karena sebelum hubungan Bara dan Amira di kisahkan sebagai sepasang kekasih.

Amira tidak sengaja bertemu dengan Arthur dalam keadaan Arthur yang sedang terluka akibat kejaran musuh.

Saat itu Arthur bersembunyi di dekat taman yang di gambar kan dekat dengan panti asuhan yang pernah Amira tinggali.

Amira baru saja selesai pulang dari panti asuhan setelah mengunjungi keluarga nya di sana, dan dia tidak sengaja melihat darah berceceran di jalan menuju taman.

Tentu dia ketakutan melihat darah yang berceceran tidak jelas di taman yang bisa di katakan tempat bermain anak anak.

Namun seperti halnya semua protagonis
Yang memiliki rasa penasaran yang tinggi. Akhirnya dia mengikuti jejak darah itu, dan menemukan Arthur di balik pohon sekitar taman.

Amira sungguh terkejut namun tanpa pikir panjang dia menolong Arthur dan membawa nya ke flat kecilnya sejak ia masuk SMA.

Dia merawat Arthur hingga sadar dari pingsan nya.

Namun Arthur segera menghilang saat Amira keluar rumah untuk membeli makanan. Belum sempat Amira bertanya siapa nama Arthur dan bagaimana itu bisa terjadi, Arthur nya sudah menghilang.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Where stories live. Discover now