Bagian 21

38 14 0
                                    

Happy Reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading!

"Senja Indah tapi sayang hanya sebentar," Ucap Safna.

Semuanya menginap dirumah Mama Latifah karena masih suasana lebaran.

"Senja itu memang Indah tapi ketika melihat senyummu seakan kamu mampu mengalihkan semua pandangan yang kutatap hanya karna dirimu." Bisik Athar mendengar ucapan Safna dirinya memeluk pinggang Safna dengan erat.

"Eh?" Kejut Safna dirinya berbalik.

"Kalo ada masalah cerita, jangan dipendam." Ujar Athar menatap mata indah Safna.

"Enggak kok, aku cuma lagi bengong aja hehe." Jawab Safna menatap sekeliling dapur.

"Kamu ngapain didapur?" Tanya Athar.

"Apa ya?gak tau hehe," Sahutnya menyengir.

"Kekamar yuk!" Ajak Safna.

"Iya,"

***

Tok, tok, tok

"Siapa sih?" Tanya Safna kesal karena tontonannya diganggu.

"Biar aku yang buka," Ucap Athar.

Ceklek,

"Bang Rafa?ada apa Bang?" Tanya Athar yang melihat Abang Iparnya.

"Ini gua mau minjem cas san sama Safna ada gak?cas san gua gak masuk." Tutur Rafa.

"Cas san ku beda sama punya Abang," Sahut Safna kepada Rafa.

"Emang iya ya?" Tanya Rafa.

"Iya gak muat colokannya," Ujarnya lagi.

"Yah gimana dong, batre gua tinggal 10%." Dengus Rafa.

"Punya Athar aja Bang, tipenya sama kaya punya Abang soalnya." Ucap Athar sembari mengambil cas san miliknya dan menyerahkan punyanya kepada Rafa.

"Gapapa nih?" Tanya nya tak enak.

"Gapapa,"

"Okey, nanti kalo udah penuh gua balikin, tengs Thar." Setelah mengatakan itu Rafa pergi dan Athar menutup kembali pintunya.

"Lagian bukannya beli cas san malah buat beli kuota uangnya." Dengus Safna dirinya sedikit kesal karena Abangnya selalu main game sampai lupa waktu.

"Gak boleh gitu ah," Sahut Athar mengusap pipi Safna.

"Iya,"

***

"Abang suka sad ending apa happy ending?" Tanya Safna.

"Happy." Jawabnya.

"Aku nonton youtube ya ceritanya sedih tau ada manusia normal sama kaya kita terus dia berteman sama manusia kerdil dia muncul aja gitu tiba - tiba karena si cowoknya ini kesepian karena sering ditinggal Ayah dan Ibunya jadi berteman lah mereka ouh iya nama manusia normalnya itu Eko nah yang manusia kerdil itu Gimli, aku suka alurnya tapi enggak endingnya, endingnya sad, si Gimli itu hilang tiba - tiba saat si Eko ini mau main lagi sama dia aku sedih tau." Ucap Safna menceritakan tontonan yang dia pernah nonton.

"Dipertemukan secara tidak sengaja dipisahkan karena khayalan yang tidak selalu bisa menjadi nyata." Tutur Safna sedih jika menonton itu.

"Disetiap pertemuan pasti ada yang namanya perpisahan, kita harus bisa merelakan dan mengikhlaskan apa yang hilang dari diri kita." Jawab Athar setelah mendengar cerita Istrinya.

"Semoga kita bisa meraih Jannahnya Allah bersama - sama." Ucap Athar menatap Safna dalam.

"Aamiin." Jawab Safna.

"Aamiin Allahumma Aamiin." Tutur Athar dirinya menarik Safna kepelukannya.

“Happy Ending sesungguhnya itu ada pada Surah Al Fajr bacaannya Wadkhulii Jannatii yang artinya Dan Masuklah Kamu ke Dalam Surgaku.

“Ma Syaa Allah,” Sahut Safna mendengar kalimat Suaminya yang begitu Indah.

Keduanya Tersenyum.

"Dia udah gak ganggu lagi, alhamdulillah berarti Do'a kita terkabul." Ucap Safna.

Athar mengerutkan dahinya, sedetik kemudian dirinya paham bahwa yang dimaksud Safna ialah Adit.

"Iya alhamdulillah, semoga dirinya sudah sadar karena melakukan hal yang tidak benar." Sahut Athar memikirkan yang pernah terjadi sangat membuatnya takut.

"Kalo semisal dia bener - bener melakukan hal diluar batas bagaimana?" Tanya Safna dirinya tentu sangat takut jika Adit akan berbuat hal yang lebih dari sebelumnya.

"Kalo memang benar aku akan membuatnya hancur." Ucap Athar serius sembari menatap Safna.

Glek

Safna menelan air ludahnya jika sudah melihat Suaminya marah dirinya sangat takut sekali.

"Ih takut." Sahut Safna pelan masih terdengar oleh Athar.

"Kenapa?" Tanya Athar bingung sembari mengangkat satu alisnya.

"Ya iyalah takut!kamu marah serem banget tau, galak banget lagi kaya waktu itu." Ujar Safna cemberut.

Mendengar jawaban Istrinya Athar tertawa kecil.

"Maaf ya lagian kamu susah buat dibilangin." Tutur Athar membawa Safna kedalam pelukannya.

"Hehehe."

"Jangan ketawa!aku serius, kamu gak akan pernah minum es dan pedas lagi, apapun yang membuat kamu sakit mulai hari ini kamu gak boleh makan dan minum itu." Ucap Athar tegas.

"Ih, kamu mah!" Cemberut Safna mendengar ucapan Suaminya.

"Biarin!"

Safna kembali fokus kepada tv yang menyala sedangkan Athar memejamkan mata karena capek.

"Tidur sini nanti kalo sebelum Adzan aku bangunin buat Shalat." Suruh Safna yang diangguki Athar.

Safna Tersenyum melihatnya dan kembali fokus kepada tontonannya.

TBC

Jangan lupa vote and komen nya ya, Terimakasih : )🦋

Garis Takdir 📍Selesai📍Where stories live. Discover now