sampaikan

34 8 3
                                    

Typo itu wajar
.
.
.
.

"Abyss, lo masi kuat jalan?" Tanya dot. Ia sedikit khawatir karena abyss terlihat sangat lelah. Abyss mengangguk.
"Gue kangen anna" lirih lance.
"Ini bukan waktunya buat mengsiscon bego" celutuk dot yang di beri tatapan sinis oleh lance .

Saat mereka sedang berdebat, abyss tiba tiba menggeram seperti macan membuat lance dan dot mengalihkan pandanganya.

"Abyss? Lo kenap— ohokk" ucapan dot terpotong karena tiba tiba abyss mencekik leher dot dan menyudutkannya ke tembok.
"Oi! Abyss! Sadar cok! Takut gue!" Kata lance sambil berusaha membantu dot melepaskan cekikan abyss.

"Ab-byss s-sadarr beg-o" ucap dot.
"Lo jangan ngomong goblok, napas lo abis nanti!" Panik lance. Abyss masih terus menggeram dan menguatkan cekikannya.

Dot merasa tidak kuat lagi, ia kehabisan nafas, pukulan di tangan abyss melemah.
Lance meninju wajah abyss membuat ia terlontar ke samping.

Abyss langsung bangkit dan menunduk.
Abyss menatap mereka. Mata kirinya, menjadi aneh dan berbeda dari sebelumnya.

"Abyss? Lo kenapa?" Tanya lance sambil membantu dot duduk namun wajahnya menghadap abyss.

"C-cepetan pergi, sebelum gue bunuh lo semua" ucap abyss, suaranya berubah menjadi menyeramkan di beberapa kata tadi, abyss hebat bisa mengendalikan dirinya saat sedang kesurupan, meski tak sepenuhnya terkendali.

"Tapi lo.."
"Cepetan! Jangan buat pengorbanan gue sia sia.. please lance.. gue mohon pergi sekarang juga" pintanya sekali lagi.

Mau tak mau lance memapah dot yang setengah sadar dan pergi. "abyss, gue pergi dulu makasih udah mau berkorban, gue minta maaf nggak bisa tolongin lo" katanya sebagai salam perpisahan. Lance tak sadar setetes air matanya telah meluncur.

Abyss tersenyum.

Deg!

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


Deg!

Abyss merasakan sakit luar biasa di sekujur tubuhnya saat lance dan dot pergi. Ia meringis merasakan sakit yang teramat pada tubuhnya.

Abyss berteriak. Bola matanya memutih, mulutnya terbuka lebar karena berteriak. Darah mengalir dari hidung, telinga dan mata kirinya. Sedangkan mata kanannya yang masih normal, mengeluarkan air mata.

Abyss ambruk, tubuhnya sudah tak bernyawa.

***

Orter masih mencoba berbagai cara untuk membuka pintu itu, pikirannya merasa dia harus membukanya.
Akhirnya setelah berbagai usaha, pintu itu terbuka.

Bau anyir darah tercium sangat pekat.
Orter masih terdiam di ambang pintu, dengan bantuan cahaya rembulan dari jendela besar, ia dapat melihat.

Mayat kaldo di sebuah kursi. Dengan langkah gontai orter mendekatinya, tak memperdulikan bau anyir yang menggelitik hidungnya.
"K-kaldo.. itu bukan lo kan?" Gumamnya membohongi diri sendiri.

He's Here.. [Mashle X Random Anime] EndOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz