Kebenaran kevin

48 8 6
                                    

Typo itu wajar
.
.
.
.

Rayne berjalan tak tentu arah. Pikirannya sedang kalut memikirkan keselamatan adiknya. Sedangkan sophina hanya mengikutinya dari belakang.

"Ray.. gimana nih?" Pasrah sophina takut.
"Nggak apa apa, kita berdoa aja, buat akhir yang terbaik" jawab rayne sembari terus berjalan .

Sophina menunduk, ia meremas ujung bajunya.
Brukk!!

Sesuatu jatuh dari atas gedung menabrak langit langit dan jatuh tepat di depan Rayne. Rayne terjatuh kebelakang, begitu pula dengan sophina.

Peristiwa itu menghasilkan guncangan dan suara yang cukup kuat.
Finn yang mendengar pun bingung, ia berbisik kepada mash.

"Mash, itu suara apa" tanyanya khawatir.
"Gue ngga tau" jawab mash.
Mereka hanya berdua. Mereka terpisah lagi dari yang lainnya.

"Finn, ayo pindah jangan di sini terus nanti nggak keluar keluar" usul mash. Finn nampak ragu ragu.
"T-tapi" katanya.

"Nggapapa, siapa tau nanti kita ketemu Rayne" yakin mash. Mau tak mau finn mengikuti mash pergi dari ruangan itu.

Kembali ke sisi rayne dan sophina, Rayne menatap sengit ke arah sosok hitam yang kini memegang big hammer, yang sudah sedikit karatan.

Rayne merentangkan tangan kanannya bermaksud untuk melindungi sophina.
Sophina masih di posisi duduk, ia gemetar takut setengah mati.

Sophina segera bangkit berdiri, kemudian berbalik dan berlari menjauh. Rayne menatap sophina terkejut. "SOPHINA!! JANGAN LARI, KITA NGGA BOLEH KEPISAH!" Teriak rayne yang sama sekali tak di hiraukan oleh Sophina.

Mahluk itu menyeringai lebar, sangat lebar. Dia terbang melewati rayne dan mengejar sophina.
Rayne tak bisa berbuat apa apa, ia mengepalkan tangannya kuat.

"Bastard" umpatnya kemudian berlari mengejar mereka.
Rayne kehilangan jejak mereka, ia berbelok di koridor dan tak sengaja menabrak mash.

"Aduh!"
"Eh! Kalian? Kalian nggak kenapa kenapa kan?" Tanya rayne, tampak sangat jelas raut khawatir dari Rayne.

Mereka berdua mengangguk secara bersamaan.
"Lo sendiri gimana bang?" Tanya mash kemudian.
"Gue nggak apa-apa, saat ini sophina di kejar mahluk itu, gue juga ikut ngejar mereka, tapi gue kehilangan mereka, gue nggak tau mereka ada di mana sekarang"

"Sebenarnya masalah apa yang buat mahluk itu jadi gini" lirih Rayne.
Finn menepuk pundak Rayne.
"Kak, ayo jalan" katanya. Rayne mengangguk.
"Ayo kita cari sophina" ucap Rayne.

"Ya, ayo" jawab mash.
Di lantai bawahnya lagi, orter sedang berusaha mencari keberadaan kaldo. Ia menggenggam erat sarung tangan milik kaldo.

"Kaldo, lo di mana si anjir" ucapnya gelisah. Meskipun raut wajahnya datar, sebenarnya dalam lubuk hatinya ia sangat menghawatirkan semua teman temannya.

Waktu terus berputar, senja mulai memancarkan keindahannya, namun tidak dengan keadaan dalam gedung tua itu. Ruangan demi ruangan orter telusuri, tak ada satupun ruangan yg ia lewatkan, namun nihil tak ada kaldo di sana.

Orter sedang sibuk mencari kaldo, sedangkan carpaccio dan eita masih terdiam dalam ruangan yang penuh bercak darah, dan tengkorak berserakan.

Beberapa saat kemudian, mereka mendengar suara langkah kaki dan benda yang di seret. Mereka saling tatap panik, kemudian eita menunjuk ke lemari yang cukup besar untuk mereka bersembunyi.

"Ayo sembunyi di lemari tuh" kata eita. Mereka bergegas menuju lemari itu dan saat mereka menutup pintu lemari, sedetik kemudian pintu ruangan terbuka.

Mereka mengintip melalui celah kecil yang terdapat di pintu lemari itu. Mata carpaccio dan eita membelalak kaget. Mahluk itu berhasil menangkap sophina.

He's Here.. [Mashle X Random Anime] EndWhere stories live. Discover now