Teror

50 8 6
                                    

Typo itu wajar
.
.
.
Lance menaruh gelas di meja dapur, lance mengucek matanya. Beberapa menit lalu lance terbangun dari tidurnya karena haus.

Lance kembali ke kamar. Pintu kamar terbuka lance dikejutkan dengan dot yang membeku dan gemetar sambil menatap ke arah depan.

"Dot? Lo kenapa?" Tanya lance, ia tak bergeming.
Lance mengikuti arah pandang dot kemudian ikut mematung sambil membelalak.

"Dot, ayo keluar" kata lance sambil menyeret dot yang masih tak bergerak.
"Sekarang!" Seolah disadarkan oleh teriakan lance, dot segera menggerakan tubuhnya dan pergi dari kamar itu bersama lance.

Lance menutup kasar pintu kamar dan terengah engah.
"Lo kemana aja si bambang, gue takut sendirian" kata dot.

"Gue minum tadi" jawab lance jujur.
Pintu kamar Rayne terbuka, nampaklah rayne dengan wajah lelahnya.

"Kenapa sih ribut ribut?" Tanya rayne yang merasa terganggu.
"Ada setan di dalem kamar gue bang" jawab dot masih gemetar.

"Hah? Setan apaan?" Tanya mash.
"Mbak mbak yang pernah ada di samping gue" jawabnya.

"Itu siapa di lorong dapur?" Tanya finn sambil menunjuk sosok perempuan tinggi yang berdiri membelakangi mereka di lorong menuju dapur.

"Kak sophina kah?" Tanya mash.
"Masa sih? Kok tinggi banget" jawab lance.
"Ehm firasat gue nggak enak" kata Rayne.

"Positif thinking dulu bang" sela lance.
Mereka masih memperhatikan sosok itu, hingga sosok itu berbalik dan menampakkan wajahnya yang menyeramkan.

"I-i-i-itu mba mba yang tadi!!" Teriak dot.
Sosok itu merentangkan tangannya dan terbang sangat cepat menuju ke arah mereka sambil cekikikan.

"AAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!" Teriak mereka bersamaan. Sosok itu menangkap dot dan membawanya terbang, pergi.
"DOT!!" Teriak finn dan mash.

"Kunti nya bawa dot kegedung itu, kita harus selametin dot" kata rayne lalu hendak menyusul dot.
"Bang! Ada peraturan desa, kita tunggu sampe pagi" kata lance.

Mau tidak mau, Rayne menuruti ucapan lance.
'dot tunggu kita' batin finn.
"Kenapa ini??" Tanya kaldo , di susul orter dan eita di belakangnya.

"Dot di bawa kunti" jawab Rayne.
"Hah?! Kok bisa!?" Kata orter.
"Kagak tau gue" jawab Rayne putus asa.

"Kunti nya bawa dot kemana?" Tanya kaldo.
"Pasti ke gedung itu" ucap Eita.
Rayne mengangguk "iya bener" katanya.
"Nanti kita datang ke sana kan?" Tanya rayne ragu ragu.

Orter merangkul Rayne "iya lah, dia murid gue harus di selamatin" jawab orter.
"Eh! Kaya ada yang lari lari muterin rumah" ucap finn membuat suasana hening untuk mendengarkan suara tersebut.

Drap drap drap drap.

Kalso membelalak.
"Nggak boleh ada yang sendirian di antara kita! Panggil abyss sama temennya sekarang juga!" Kata kaldo tegas.

Mash yang posisinya di depan pintu abyss langsung berbalik dan hendak membuka pintu, tapi ia terhenti.
"Ini pintu dorong apa pintu tarik!?" Tanyanya bingung.

Rayne yang paham situasi langsung menghampiri mash dan membantu membuka pintu, namun susah seperti terkunci.

"Abyss buka pintunya!!!" Teriak Rayne sambil menggedor-gedor pintu kamar abyss.
Mash bersiap siap untuk menghancurkan pintu itu di tahan oleh lemon.

"Mash tunggu! Jangan di hancurin nanti hantu itemnya marah!" Katanya, mash pun terhenti. Tadi saat kaldo mengatakan tidak boleh ada yang sendirian di antara mereka, orter langsung menuju kamar sophina dan lemon, lalu membawa mereka ke situ.

He's Here.. [Mashle X Random Anime] EndWhere stories live. Discover now