bagian 2

91 9 0
                                    

(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)🌹






Sunghoon berniat menghampiri heeseung di kelas, kebetulan kelas Heeseung berada di samping kelasnya, kelas XII IPA 2.

"Heeseung!!"

"Wah di cariin pacar lo seung" ujar salah satu siswa disana yang sudah terbiasa dengan tingkah Sunghoon. Saat pagi, saat beristirahat di siang hari, maupun sedang jam kosong, Sunghoon akan menyempati untuk menghampiri Heeseung.

"Seung, kamu kok ga nyaut sih"

"Heeseung~~"

Brukk

Sunghoon yang berada di depan meja Heeseung seketika kaget sebab Heeseung mendorong meja ke arah depan. Heeseung lantas berdiri dari duduknya dan menatap sunghoon geram.

"Bisa diem ga si lo? Pagi gua yang cerah jadi suram gara gara kedatangan lo" nada tinggi dari Heeseung tak membuat Sunghoon gemetar. Sunghoon masih setia di posisinya yang tadi dan menatap Heeseung dengan senyuman manis.

"Ini ada buket bunga dari aku untuk kamu!" Sunghoon menyodorkan buket bunga yang terbuat dari kertas yang sudah ia buat dari semalam, buket bunga yang terbuat dari  kertas itu terlihat cantik dengan banyak warna warna cerah.

"Cihh, sampah" Heeseung menepis pemberian sunghoon begitu saja.

"Kenapa di tabok sih buket dari aku? Kan jadi penyok..kamu ga suka sama modelnya? Yaudah besok aku buatin lagi deh yang lebih cantikk! Cuman buat kamu heeseung" senyum Sunghoon merekah.

ia berpikir mungkin Heeseung akan menerima jika ia membuat ulang buket yang lebih bagus dari sebelumnya.

"Ga perlu, gua ga bakalan suka sama pemberian sampah dari lo"

Deg

"Heeseung ga boleh kayak gitu, nanti hati aku jadi sakit..nanti siapa lagi coba yang mau ngejar ngejar kamu kayak yang aku lakuin?" Ucap Sunghoon percaya diri.

"Emang gua ada nyuruh lo buat ngejar ngejar gua? Gaada kan?"

"Iya deh, aku kalah. Karna aku kalah.. kamu dapet hadiah dari aku!" Sunghoon merogoh saku celananya sibuk mencari sesuatu.

"Taraa!" Sunghoon mengeluarkan tangannya dari saku celana dan menunjukkan jemarinya yang berpose saranghae.

"Ahaahhaa anjing, ga tau malu dia, udah di tolak masih aja kekeh buat ngejar heeseung"

"Iya, harga dirinya udah hilang kalik, hahaha"

Beberapa orang melontarkan hinaan seperti itu untuknya, tetapi Sunghoon akan tetap pada pendiriannya, bahwa ia akan tetap mengejar pujaan hatinya.

"Hoon?"

Jay datang dan menarik atensi orang orang yang mengetawai sunghoon, yang kini beralih menatap kedatangan Jay.

"Hoon, yuk ke kelas" ajak Jay.

"Engga ah, gue masih mau disini liat ayang" tolak Sunghoon.

"Udah ah ayok" Jay menggandeng tangan Sunghoon dan perlahan menariknya untuk keluar dari kelas XII IPA 2.

"Jay ih" rengeknya

"Ayang! Aku balik dulu ya, jangan kangen~~"

"Ga punya malu kayaknya" ujar Heeseung.

"Woi seung, lo gak inget apa yang gua kasi tau?"

"Anjing, lupa gua"

"Hadehh, coba lo kontrol emosi lo"

"Ya, lain kali gua usahain"



(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)🌹




"Hoon..jangan kayak gitu lagi"

"Kayak gitu gimana Jay?" Bingung Sunghoon.

"Itu pas lo nyamperin Heeseung"

"Hmm, kalo gak gitu gue gaakan bisa deket sama dia"

"Terus, lo mau di kata katain kayak tadi? Di bilang ga punya harga diri?"

"Ya mau gimana lagi, kalo buat Heeseung harga diri gue udah hilang kayaknya"

"Hadeh" meski respon Jay terlihat acuh, tetapi rasa khawatirnya begitu dalam. Ia tak mau sunghoon sampai terluka oleh perkataan orang lain.

"Kalo lo jatuh gua bakal jadi orang pertama yang nuntun lo buat bangun"

"Kalo lo nyerah, samperin gua. Gua setia nunggu lo" sambungnya.

"Jay, jangan buat gue ngerasa bersalah lagi deh, bisaan banget lo"

"Lo gaperlu ngerasa bersalah hoon, lo tau perasaan gua aja gua udah seneng"

Tanpa aba aba sunghoon langsung memeluk Jay, tak tahu saja Sunghoon, perlakuan kecilnya itu membuat jantung Jay berdetak kencang.

"Hahaha, deg deg'an ya lo kalo gue peluk kayak gini?" Sunghoon menduselkan pipinya pada dada bidang Jay, seperti kucing manja.

"Pake nanya"

"Hehee"

"Ga mau pulang nih? Katanya tunggu bentar, tapi ini udah lama"

"Eh iya, ayok pulang!" Seru sunghoon.

Jay mengendarai motornya dengan Sunghoon yang duduk di jok belakang dan tangan Sunghoon memeluk erat pinggang Jay sambil bersadar di punggung itu. Tentunya membuat sang empu yang di peluk kegirangan, sepanjang jalan Jay tak berhenti tersenyum saat sunghoon merasa nyaman memeluknya. Sayangnya hanya sahabat..

"Aa makasih Jay, baik plus ganteng deh lo"

"Iya gua tau"

"Dih kebiasaan, kalo di puji pasti kayak gini"

"Hahaha, yaudah gua pulang dulu yak"

"Iya hati hati ya"

"Iya lah gua harus hati hati, kalo gua kenapa napa, siapa coba yang mau lindungin lo kayak biasa?"

"Hehe, iya juga"

"Dada!"

Sunghoon masih menatap kepergian Jay dengan senyum manis.

"Jay baik, gue mau coba buat nerima dia awalnya, tapi hati gue lebih milih heeseung" gumamnya.

"Maaf.."

TBC.

Yuk votenya!

4ndravani_

Heehoon Or JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang