10. Hidup sementara dan siksaan

4 2 0
                                    

12.30

Matahari berada 90 derajat di atas permukaan bumi. Suhu panas menyelimuti bagian bumi yang terkena sinar matahari.

Semua siswa-siswi SMA BUDI PEKERTI di haruskan pulang karena rapat guru dadakan. Semua murid begitu senang. Semua murid cepat-cepat pulang.

Inara memutuskan untuk berjalan ke arah rumahnya. Karena jarak antara rumahnya dan sekolah tak terlalu jauh.

Inara melihat beberapa orang yang sedang berjalan. Ia melihat seorang anak yang berjalan-jalan dengan orang tuanya.

"Pengen kayak mereka juga. Jalan-jalan sama orang tua." Batin Inara.

Sekelompok preman datang mendekati Inara. Ingin rasanya Inara kabur. Namun tak bisa. Sekelompok preman tersebut sudah berada di dekatnya.

"Neng, mau kemana. Sini sama abang." Ucap salah satu preman, yang itu adalah ketua dari sekelompok preman tersebut.

"Ma-mau p-pulang." Ucap Inara takut. Preman tersebut mengusap leher Inara dengan telunjuknya. Dengan cepat Inara mengawasi telunjuk preman tersebut.

"M-mau ng-ngapain?." Tanya Inara.

"Ayo lah neng... Sini sama abang.. Lebih enak." Goda salah satu preman.

"A-aku m-mau pulang a-aja." Inara semakin ketakutan.

"Bebasin dia." Ucap laki-laki yang tiba-tiba saja datang. Dia memakai jaket kulit hitam, dan gaya rambut seperti badboy. Tangannya ia kunci ke belakang. Inara melihat dia seperti laki-laki yang tenang.

"Lu orang siapanya dia? Hah?!." Ucap ketua preman tersebut.

"B-bos, dia itu Rafka bos." Ucap salah satu preman ketakutan. Inara berpikir mungkin laki-laki tersebut adalah ketua geng.

Sekelompok preman tersebut lalu kabur. Inara merasa tenang. Namun pandangannya terasa buram. Darah mulai keluar dari hidungnya.

"Makasih ya kak." Ucap Inara. ia Tersenyum lemah. Tubuhnya terasa sangat lemah.

Laki-laki tersebut mendekat ke arah Inara. Ia terlihat bingung.

"Dia sakit?." Batin Laki-laki tersebut.

Brug

Tiba-tiba saja tubuh Inara tergeletak jatuh ke tanah. Ia pingsan.

●●●

Di sebuah rumah sakit, Seorang laki-laki sedang berada di sebuah ruangan. Ia sedang berbicara dengan dokter. Dengan seorang perempuan yang tertidur di ranjang.

Laki-laki tersebut adalah yang menolong Inara. Dia adalah Rafka Narendra. Sang ketua geng motor yang bernama Straight gang.

"Dia sakit apa dok?." Tanya Rafka.

"Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa pasien mengalami penyakit kanker darah stadium empat. Hidupnya tak akan lama. Di perkirakan hidup pasien tak akan lama." Jelas Dokter.

"Baik dok, nanti saya sampaikan ke pasien." Dokter pergi untuk memeriksa pasien lain.

Mata Inara terbuka. Ia melihat sosok laki-laki, memakai jaket kulit hitam. Inara mendengar semua perkataan dokter dengan laki-laki yang tadi menolong nya.

"Lo udah bangun?." Tanya Rafka.

"Aku denger perkataan dokter tadi kak."

"Hmm gue Rafka." Rafka mengulurkan tangan kepada Inara. Sebelum nya, ia tak pernah mengulurkan tangan kepada perempuan apalagi memegangnya. Kecuali ibunya.

"Nama aku Inara, kak." Inara tersenyum.

"Lo harus ngejalanin perawatan kemoterapi." Beri tahu Rafka.

"Buat apa kak. Aku udah mau mati. Udah mau nyusul kakak aku." Inara tersenyum sebisanya. Menahan tangisnya.

"Itu pilihan lo."

"Lo gue anter pulang." Lanjut Rafka.

"Ng-nggak usah kak. A-aku bis-bisa pulang sendiri hehe." Ucap inara Canggung.

"Gak ada penolakan."

"Y-yaudah deh, iya kak." Inara takut dengan tatapan tajam Rafka.

●●●

Inara sampai di rumahnya. Rumah yang tak begitu besar. Dengan cat putih polos. Banyak tanaman yang tersimpan di halaman.

Inara berterima kasih kepada Rafka. Ia dengan cepat memasuki rumahnya. Ia melihat ayahnya sedang duduk di ruang tamu.

"Bagus, pulang sama laki-laki lagi. Siapa lagi dia?. DASAR ANAK LEMAH, ANAK GAK PUNYA OTAK!!!."

Rangga terus memukuli Inara dengan sabuk nya. Teriakannya mampu di dengar oleh orang luar. Dan ternyata sedari tadi Rafka belum pergi. Dan ia mendengar semua percakapan ayah dan anak tersebut.

"Jadi gitu sikap seorang ayah sama anaknya. Anaknya masih punya otak. Tapi ayahnya yang gak punya otak." Batin Rafka.

Bersambung

●●●

Hai guys..... Lama BGT ya..? Hehehehhehe.

Gimana, Udah seru belum...? Udah bikin nangis belum...?

Di sini aku nambah tokoh ya guys...... Namanya si Rafka.... Kenapa? Soalnya kita itu harus memperbanyak tokoh... Meskipun kita masi harus nyambungin sama alur ceritanya... Yang di mana alur cerita tokoh utamanya ini nyambung sama kata diary sama Alone...

Vote dan komen ya.... Semoga bab kali ini seru dan sedih....


Diary for AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang