Seperti dahulu

13 1 0
                                    

"apa itu?" Tanya Orion mendekat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"apa itu?"
Tanya Orion mendekat

"Em.bukan apa-apa"
Umpat Rigel menyembunyikan secarik kertas tersebut.

Ting tong (jam istirahat telah berakhir dalam 5 menit)

"Ayo kembali" Ajak Orion

"Iya" Jawab Rigel berjalan menuju Orion.

"Terimakasih kak" Ucap Rigel.

"Iya.kapan-kapan lagi" Ajak Orion.

Rigel pun tercenir malu. "Iya... Boleh"
Jawab Rigel dengan senyum tipis.

"Da.kak Orion" Pamit Rigel. Menuju kelasnya.

"Kalo ada apa-apa hubungi aku"
Pinta Orion.

"Ha?" Rigel terkekeh.

"Ada nomorku di sakumu" Seru Orion.

Rigel pun memeriksanya. dan benar saja
Ada secarik kertas berisi nomor Orion bahkan lengkap dengan alamat rumahnya.

Menatap senang pemberian tersebut Rigel tersipu sampai masuk ke kelas. Tanpa menjawab pertanyaan Orion.

*******

Bib bib

Surel masuk pada saat jam pelajaran menuju jam istirahat ke 2.

"HP siapa itu?"
Tanya Pak guru dengan tegas.

"Em,maaf... H-hp saya pak"
Sahut Rigel dengan ketakutan.

"Hmmmmh.baiklah matikan datanya"
Pinta Pak guru,tiba-tiba menjadi lembut.

"B-baik pak. Terimakasih" Sahut Rigel lega.

Ting tong
Jam istirahat ke dua akan datang daam lima menit.

"Yap baik. Samapi di sini saja, bapak akhiri selamat siang"
Ucap PKa guru.kemudian meninggalkan ruangan kelas.

"Terimakasih pak!" Ucap seluruh murid.
Kemudian keluar tuk istirahat siang.

Brak

"Rigel....ada waktu sebentar?"
Tanya Izumi dengan wajah serius.

" ....Ya" Jawab Rigel dengan kebingungan.

********
Izumi pun membawa Rigel ke belakang ruang OSIS.

"apa yang akan kamu lakukan?"
Tanya Rigel dengan khawatir meremas lengan yang sendiri.

"itu..... Aku, Aku, inggin mengajakmu jalan bersamaku.... Nanti malam. Apakah kau ada waktu? !"
Pinta Izumi Dengan pasti.

"Em....aku... -"
Pikir Rigel dengan bingung.

"Aku.... Aku sangat berharap kau bisa hadir!"
Paksa Izumi

"Aku.... Akan hadir!"
Jawab Rigel dengan wajah terpaksa.

please, stop it(dalam proses) Where stories live. Discover now