CHAPTER 5 : Jalan-jalan(?)

Beginne am Anfang
                                    

"Ash antarkan aku ke tempat latihan yang ku lewati beberapa hari lalu" ucap Boboiboy.

"Baik, yang mulia" balas ash sambil sedikit membungkuk dan tangan kanannya di dada.

Ash langsung berjalan melewati lorong panjang itu dan di ikuti Boboiboy di belakangnya.

Aksesoris dan lukisan mahal masih terpajang di sepanjang lorong itu.

'kalau di jual berapa ya harganya??' pikir Boboiboy.

Waktu berlalu, tidak ada dari mereka berdua yang membuka pembicaraan. Hingga akhirnya saat Boboiboy dan ash hampir tiba di tempat latihan.

Tetapi, mereka berpapasan dengan seseorang.

Rambut coklatnya dan beberapa helai rambut putihnya itu berantakan dan kotor. dengan Netra jingganya seperti api.

Yang membedakannya kali ini adalah luka diwajahnya, darah segar mengalir dari dahinya. Kepalanya bocor, darahnya mengalir hingga mengenai mata dan menetes ke pakaiannya.

Ya, blaze sedang terluka dan berjalan sempoyongan di lorong.

"Kak Blaze?! Ada apa denganmu?" Panik Boboiboy, dia langsung mendekati blaze.

"Sshhtt... Adik diam dulu okey, Kepalaku sakit" jawab blaze sambil memegang kepalanya.

"Yang mulia Lagan, biarkan saya antarkan anda ke ruang perawatan" Ash segera mendekati blaze

"Yang mulia, izinkan saya mengantar yang mulia Lagan ke ruang perawatan" izin ash pada boboiboy.

Boboiboy mengangguk sebagai balasannya. Lalu ash menuntun blaze dan meninggalkan Boboiboy sendiri di lorong itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi" gumam Boboiboy.

'tunggu, blaze terluka dan dia dari tempat latihan' batinnya.

Boboiboy langsung menuju ke arah tempat latihan. Saat tiba di tempat latihan Boboiboy dapat mendengar dentingan pedang.

Ternyata suara itu berasal dari pedang Halilintar dan Taufan.

Mereka berdua bertanding pedang dengan sengit. Tidak ada dari mereka yang mau mengalah. Tetapi, kecepatan pedang Halilintar dan Taufan jauh berbeda.

Halilintar jauh unggul dalam hal kecepatan dan kekuatan. Walau begitu Taufan masih bisa bertahan.

Boboiboy hanya bisa menatap kagum pada kedua insan tersebut. Namun, pertarungan mereka tidak bertahan lama.

Halilintar menambah kecepatannya dan melempar pedang Taufan ke udara. Lalu mendekatkan pedangnya dengan leher Taufan.

Membuat Taufan harus mengakui kekalahannya.

"Huhhh.." Taufan menghela nafas dan jatuh terduduk.

"Kau kurang cepat Taufan. lalu kau terlalu lengah, itu dapat membuat musuh mudah menyerangmu" ucap halilintar dan menjauhkan pedangnya dari Taufan.

"Aku sudah sangat cepat tau! Kau saja yang memiliki kekuatan seperti monster" balas Taufan dengan wajah kesal.

Boboiboy yang melihat mereka selesai bertanding, langsung menghampiri mereka berdua.

"Barusan itu adalah pertandingan yang keren" ucap Boboiboy pada mereka.

"Hai adik, sejak kapan kau kemari?" Seru Taufan.

"Baru saja dan saat aku kemari, aku melihat kepala kak blaze terluka. Apa terjadi sesuatu?" Tanya Boboiboy.

' 'KAK', Boboiboy baru saja mengatakan 'KAK' ?!' batin halilintar.

Aku Tak Ingin Menjadi Antagonis! [BoboiboyFanFiction]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt