14. Perempuan

83 5 0
                                    

Jadi chapter ini cerita pas Meisya ke rumah Jack, nah Willi kan gak tau sama siapa dia jalan, jadi ini ngeritain Willi nya jalan sama siapa.

"WILLI!"

Willi yang mendengar sebuah panggilan kepadanya langsung mencari-cari sumber suara sampai ia mendapatkannya.

Teman kampusnya yang mengajaknya keluar hari ini, perempuan, temannya sejak SMA, hingga duduk di dunia perkuliahan keduanya di pertemukan di jurusan yang sama.

Willi tersenyum manis mengarahkan kepada perempuan seumurannya itu, "NIA!"

Agnia, lebih di kenal oleh orang-orang dengan sebuah panggilan Nia, berparas cantik, tak mungkin orang-orang di kampus tak mengenalnya.

Hari ini Nia mengajak Willi untuk pergi ke salah satu taman bermain yang berada di kota. Willi tak menjemputnya, perempuan itu memiliki rumah di dekat sana.

Tugas Nia hanya memesankan tiket untuk Willi saja selagi Willi belum datang.

Willi menghampiri Nia dengan cepat, "udah lo beli tiketnya?"

Nia menganggukkan kepalanya semangat, "udah dong, kita tinggal masuk aja."

Willi dan Nia memasuki kawasan taman bermain, banyak anak muda seperti mereka yang berkunjung, anak-anak, remaja SMA, remaja SMP, bahkan orang tua pun banyak untuk menemani anak-anaknya bermain.

"Wil, lo nanti mau berenang?" Tanya Nia kepada Willi.

Willi sebenarnya mau, namun mengingat itu kolam renang untuk anak-anak alhasil ia tak mengurungkan keinginannya. Belum lagi ia tak memiliki baju ganti. Ia pun tak ingin tubuhnya terekpos dan di lihat oleh banyak orang.

"Gak, gak minat, isinya anak-anak doang" sahut Willi berbohong untuk menjadikan alasannya.

Nia terkekeh pelan, "oh minta tempat khusus orang dewasa gitu?"

Willi menggelengkan kepalanya, "gak, kemaren gue udah berenang di rumah."

Nyatanya ia berbohong, kemarin saja ia menghabiskan waktu bersama Meisya di apartemen, lalu sorenya pergi menemui teman-temannya.

"Naik bianglala tuh lebih aesthetic pas malam gak sih?" Tanya Nia pada Willi.

"Iya, emang. Tapi ini tamannya buka dari pagi sampe sore kan? Lo aja deket sini kayak gak tau aja" sahut Willi, "emang lo kagak pernah ke dufan apa?"

Nia menganggukkan kepalanya, "pernahlah anjir, wisata di Jakarta kayaknya udah gue kunjungin semuanya. Jangan lupa ya gue asli orang Jakarta."

Willi terkekeh pelan, "nah anggep aja ini di Jakarta, biar vibes-nya kayak di dufan."

Nia memutarkan bola matanya kesal, "ih bedalah Wil, ini mah Jogja, bukan Jakarta."

"Tapi buktinya lo suka banget tinggal di Jogja" peringat Willi pada Nia.

"Hm gimana ya? Gue emang suka banget sama Jogja, terus gue juga udah terlanjur betah banget tinggal disini, enak lah pokoknya, beda gitu vibes-nya Jakarta" jelas Nia.

Willi mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, "jadi mau naik apa nih dulu?"

Nia melihat-lihat wahana di sekitar, "kora-kora gimana?"

Willi mengikuti kemauan Nia, keduanya pergi ke wahana yang di tawarkan oleh Nia. Keduanya langsung menaikinya.

Willi memang menyukai permainan yang menantang, Willi begitu bersemangat menaikinya, sampai teriakannya yang biasanya tak pernah terlihat menjadi terlihat.

MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang