"Ko kamu bilang gitu sih? aku udah minta maaf lho dari kemarin aku berusaha bujuk kamu tapi APA? KAMU MALAH MENGHINDAR!!" Kata Senja meninggikan suaranya membuat Abian menangis terkejut.

"Lo kalo ngomong bisa baik-baik gak, hah?! lihat tuh gara-gara lo dia nangis" Kata Langit setelahnya dia pun menggendong Abian guna menenangkan nya.

"Lo duluan yang ninggiin suara!"

"Dan lo harus ikutan, gitu? ck mikir kek, kalo liat suami udah gitu harusnya lo tenangin minta maaf yang bener bukan malah ikutan ngomong tinggi" Jawab Langit dengan menatap Senja tajam.

"Bisa gak sih lo gak lupaan, lo udah punya suami punya anak juga, kayak Lena dong dia gak pernah lupa, lah lo sering banget lupa, capek tau gak gue" Kata Langit membuat Senja menatapnya tak percaya.

"Lang, lo- gue gak salah denger? tadi lo banding-bandinginin gue sama Lena?" Tanya Senja tak percaya.

"Iya, kenapa? gak terima lo"

"Kalo lo capek kenapa masih bertahan sampai sekarang? harusnya lo pergi dari gue Langit!!" Marah Senja dengan menahan airmata nya namun naas hati Senja sudah sakit dia sudah tidak bisa menahan air matanya.

"Karena ada Abian, kalo bukan Abian gue udah pergi dari lo" Katanya membuat hati Senja seperti tertusuk pisau, rasanya perih sekali.

Cklekk

Suara pintu terbuka, Senja dan Langit melihat siapa yang sudah membuka pintu kamarnya dan ternyata disana sudah ada empat orang yang memang semalam menginap disana.

"Kalian kenapa sih? pagi-pagi udah debat aja" Kata Rey dan masuk menghampiri keduanya.

"Bisa kan dibicarakan baik-baik gak perlu teriak-teriak gini?" Tanya Kayla.

"Dia duluan yang ngomong tinggi, salah kalo gue juga balas?" Tanya Senja dengan suara yang bergetar.

"Ya gak salah cuman kalo lo berdua sama-sama keras kepala nih masalah gak akan selesai" Kata Aura yang diangguki yang lain.

"Dah lah, gue pergi dulu" Kata Langit pergi begitu saja meninggalkan Senja yang hanya diam dan menatap punggung Langit yang menghilang dari balik pintu kamarnya.

Sebelum pergi Langit sempat menitipkan Abian digendongan Rey.

Senja duduk dikasur dia menunduk dengan diam namun sepertinya dia tengah menangis terlihat dari kedua bahunya yang bergetar.

Senja mengingat betapa teganya Langit berbicara tentang Lena didepannya, bahkan yang membuat Senja tak percaya jika Langit bertahan dengan cuman hanya adanya Abian.

"Nja?"

"Hikss Kay, Ra hati gue sakit hikss" Kata Senja dengan menatap kedua temannya.

Keduanya pun memeluk Senja mereka jadi tidak tega melihat Senja yang menangis begitu memilukan.

"Hikss di-ia bandingin gue sama Lena hikss hati gue sakit banget"

Kayla dan Aura saling pandang mereka tak percaya jika Langit akan separah itu sampai membandingkan Senja dengan Lena, musuh mereka dulu.

LANGSA (TAHAP REVISI)Where stories live. Discover now