Bab 37

6K 320 22
                                    

Melvin sudah meminta izin pada Kara untuk pulang terlambat, dikarenakan dia akan latihan band dahulu. Maka itu lah dia di sini di tempat latihan bersama teman-teman band-nya.

Melvin bagian vocal dan basis, dia menyukai musik. Mungkin turunan dari Bara yang diam-diam memiliki suara yang bagus.

Mereka memulai latihan lagu terbaru yang akan dibawakan saat perpisahan kakak kelas mereka nanti. Maka dari itu dari sekarang mereka terus berlatih, sampai kemudian ponsel Melvin bergetar ketika dirinya telah istirahat.

Melvin melihat nomor asing yang meneleponnya. Ia mengacuhkannya,  tentu saja, karena dia paling tidak menyukai orang asing yang meneleponnya. Karena menurutnya jika itu penting, mereka pasti akan mengiriminya pesan. Dan tak lama kemudian, ponsel Melvin kembali bergetar.

Melvin langsung menelepon sang mami begitu membaca isi pesan tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melvin langsung menelepon sang mami begitu membaca isi pesan tersebut.

"Melv?"

"Ini Melvin kan?"

"Ya, ini aku."

"Akhirnya! Mami seneng banget nomor kamu masih aktif."

"Aku, nggak kayak Mami."

"I'm sorry dear, Mami punya alasan. Kamu, mau ketemu sama Mami? Mami kangen banget sama kamu."

"Mami ada di mana?"

"Mami ada di deket sekolah kamu,"

"Mami serius?"

"Iya. Kamu masih di sekolah kan sayang?"

"Nggak. Aku lagi latihan, aku samperin Mami aja. Mami ada di mana sekarang?"

"Hotel Mulya Agung,"

"Oke aku ke sana."

"Makasih sayang, Mami tunggu di loby yah."

"Iya,"

Dan setelah itu ponsel terputus, Melvin segera membereskan peralatannya.

"Gue cabut, ya. Gue mau ketemu nyokap."

Teman-teman band-nya bingung mendengar ucapan Melvin.

"Tumben, udah akrab nih sama nyokap sambung," goda salah satu temannya yang memegang stik drum.

"Bukan Mbak Kara, gue mau ketemu nyokap kandung gue."

"Hah!"

Kali ini teman-teman Melvin langsung menghentikan segala aktifitasnya.

"Serius lo, Melv?"

Melvin hanya mengangguk, ia masih sibuk dengan pekerjaannya.

"Yaudah gue cabut, ya."

Setelah selesai membereskan peralatannya, Melvin pun pergi dari basecamp. Meninggalkan teman-temannya yang masih terkaget-kaget dengan ucapan dia.

"Gue gak salah denger kan?" Tanya Riko pada kedua temannya yang lain.

Mas Duda, Anak Dua. Siapa takut?Where stories live. Discover now