You Have Beautiful Eyelashes

542 106 11
                                    

Musim panas, 2013

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Musim panas, 2013.

Riuh rendah suara mengisi kelas 12-1 pagi itu. Masing-masing meributkan pasal ketidakhadiran Son Young Jae—salah satu tokoh penting yang akan berperan dalam proyek drama mereka.

3 bulan kerja keras yang sudah mereka lakukan rasanya terbuang sia-sia sekarang. Semua orang kini saling lempar untuk cari pengganti yang sesuai.

"Bae Jinyoung?"

"Tidak, dia bodoh. Dia hanya akan merusak pertunjukan."

Reaksi yang ditimbulkan sebagian anak yang terkekeh sebab Jinyoung yang baru saja menoyor belakang kepala Sunwoo sedikit banyaknya berhasil meminimalisir ketegangan.

"Kita harus menemukan seseorang yang pintar menghafal dan juga tampan."

"Ketua kelas!" salah satu yang entah siapa tiba-tiba saja berteriak dari balik gerombolan.

Jaemin menjentikkan jari. Setuju dengan pendapat tersebut,"Benar, sekarang di mana ketua kelas?"

Seolah memang di atur, semua orang kompak minggir—memperlihatkan sosok ketua kelas—Lee Jeno yang tampak terkejut di kursi nya.

"A-aku?"

"Tutup matamu sebentar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tutup matamu sebentar."

Wajah Jaemin maju lebih dekat. Nafas hangat yang keluar teratur dari lubang hidung nya menerpa kulit wajah Jeno yang kini ditimpa make up tipis.

"Sekarang buka matamu," Jaemin sedikit menarik diri. Mata nya sibuk memperhatikan hasil poles tangannya. Tersenyum—saat tahu hasilnya bagus. Kedua manik mata mereka lantas  bertemu.

"Ketua kelas, kau sungguh terlihat seperti orang yang berbeda tanpa kacamata. Seolah-olah, ada dua orang Jeno dengan kepribadian yang berbeda."

Jeno tidak menjawab. Daksanya masih terbujur kaku; duduk menghadap Jaemin sementara tangannya erat menggenggam naskah dialog.

"Oh—sebentar. Tolong jangan berkedip."

Wajah Jaemin kembali maju. Kali ini dengan mata yang terbuka, Jeno malah tidak tahu harus memfokuskan perhatian nya kemana. Tanpa sadar, dia menahan nafasnya.

Fokusnya kini jatuh pada anak rambut Jaemin yang begitu legam, turun pada dahinya yang putih bersih lalu pada kelopak matanya yang sama tidak berkedip.

"Bulu mata mu lentik." bibirnya tiba-tiba saja bersua.

Jaemin tersenyum tipis,"Aneh?" dia menarik diri; duduk tegak seperti semula.

Jeno menggeleng,"Cantik." jawabnya tanpa basa-basi.

Jaemin seketika tertawa kecil,"Benarkah?" dengan polos Jeno mengangguk.

"Ketua kelas kau—benar-benar orang yang apa adanya ya. Tapi sungguh terimakasih!"

Setelah mengemasi peralatan make up nya, Jaemin kemudian berdiri.

"Ayo, aku bantu pakaikan kostum mu—"

"Tidak!"

"Hm?"

"Maksudnya, aku bisa sendiri ...."

Melihat Jeno yang memalingkan wajah, Jaemin dengan cepat lantas mengerti. Dia lagi-lagi tersenyum tipis,"Baiklah." serunya.

tbc

tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My You, nominWhere stories live. Discover now