6. Salah Paham

858 74 0
                                    

"Sayang, kamu udah siap?" tanya Gracia sembari mengetuk pintu kamar putri semata wayangnya.

"Sudah mih, bentar lagi Adel selesai."

Adel menghembuskan nafasnya berat, dia sangat tidak suka jika harus diajak untuk ikut acara bersama kolega papanya karena pasti akan sangat sangat membosankan sekali. Lebih baik dia bermain dengan Zee, omong-omong soal Zee. Hari ini sejak tadi pagi, sejak kejadian itu dia belum berbicara dengan Zee sama sekali. Apalagi tadi seharian jam kosong sehingga dia selalu bersama temannya yang lain tanpa Zee.

Adel buru-buru menyelesaikan make up. Dia merias wajahnya sendiri tidak terlalu banyak hanya tipis-tipis saja agar dia tak terlihat pucat itu sudah cukup. Untuk sentuhan terakhir tak lupa Adel menggunakan aksesoris berupa bando yang maminya sudah pilih. Apapun yang dia kenakan saat ini adalah pilihan Gracia, dia hanya bisa menurut.

Mengapa Zee tak menghubungi dirinya, aneh sekali. Biasanya Zee selalu men spam Line miliknya, tetapi ini tidak ada satupun notif pesan dari Zee. Apa mungkin ini karena Zee baru saja menemukan pujaan hatinya sehingga dia melupakannya.

"Non Adel, Tuan sama Nyonya sudah nunggu Non dibawah, saya diminta manggil Non agar cepet turun." ucap bi Gina

"Baik Bi, Adel habis ini turun kebawah." balas Adel

Sebelum turun kebawah dia mengambil tas Dior pemberian kolega papanya saat dirinya berulang tahun. Dia sebenarnya tidak terlalu suka tas tas mewah hanya saja karena Gracia yang meminta dia tak bisa melakukan apapun.

 Dia sebenarnya tidak terlalu suka tas tas mewah hanya saja karena Gracia yang meminta dia tak bisa melakukan apapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Visualisasi dress yang Adel pakai

Adel keluar dari kamarnya, dia berjalan dengan sangat anggun bak putri kerjaaan. Dia harus berjalan dengan anggun dan cantik karena semua orang memperhatikannya, dimanapun dia berada selagi ada maminya dia harus bersikap seperti anak yang baik. Menurut seperti boneka yang menurut saat dimainkan oleh tuannya.

"Malam Mih, Pah." sapa Adel saat menghampiri Mamih dan papahnya.

"Malam juga princess kesayangan papah. Malam ini kamu udah siap kan?" tanya Brian kepada putrinya

"Adel sudah siap Pah." ucap Adel yang sudah siap untuk berakting menjadi anak yang baik dan penurut didepan kolega Brian dan Gracia.

"Bagus, ayo kita berangkat."

~~~

Tebakannya benar, hari ini sangat membosankan. Mereka sedang menghadiri di party anak kolega Brian. Dia hanya sendirian, lagipula jika dia bersama mami nya dia juga akan bosan bahkan tak bisa berkutik sedikitpun.

Adel memutar bola matanya malas saat melihat Harsa Jhonatan Gunawan atau yang biasa dikenal dengan sebutan Harsa teman sekolahnya. Yang orang tau dia adalah Crush Adel, nyatanya bukan dia adalah calon tunangannya.

Huft, Adel sangat membenci pria itu, dia sangat tidak menyukai sikap angkuhnya dan Harsa yang merasa dirinya tampan. Menurutnya Harsa bahkan jauh dari kata tampan, dia benar-benar tak suka pria itu.

Friendzone (ZeeDel)Where stories live. Discover now