V

187 23 14
                                    

Asahi menutup pintu kamarnya tergesa-gesa, bersandar di belakang pintu lalu memegang dada sebelah kiri. Jantungnya berpacu amat cepat dengan nafas yang terengah-engah.

"Gw kenapa dah?" monolog Asahi.

"Cuman malu kali ya?" lanjutnya.

Ia mengambil handuk lalu menuju ke kamar mandi.

Selama kegiatan membersihkan diri, pikiran Asahi tertuju pada kejadian yang menimpanya barusan.

"Kok bisa sih badannyanya sekekar itu"

"Dadanya..." monolog Asahi sembari memegang dadanya sendiri, mengingat dada Jaehyuk yang sempat tersentuh saat terjatuh tadi.

Asahi menggeleng cepat, menurunkan tangannya yang menangkup dadanya sendiri.

"Gw pasti udah gila."


🐋


Suasana canggung kembali melanda Asahi dan Jaehyuk yang kini tengah menuju ke galeri seni milik Jaehyuk.

Asahi fokus dengan kegiatan memandang pemandangan lampu kota lewat jendela mobil milik Jaehyuk, baginya ini adalah pemandangan yang jarang dijumpai mengingat Asahi baru kali ini tinggal di kota.

Sesekali Jaehyuk melirik Asahi, ia tersenyum melihat mata berbinar milik Asahi dengan mulut yang sedikit terbuka akibat kekagumannya, sepertinya Asahi menyukai suasana malam.

Roda kemudi di putar memasuki area parkir galeri seni. Suasananya cukup ramai karena sedang diadakan pameran.

Setelah memarkirkan mobil, Asahi dan Jaehyuk berjalan memasuk galeri seni.

Jaehyuk membalas sapaan para kolektor yang mengenalnya, beberapa pelukis yang memajang karyanya di galeri seni milik Jaehyuk pun kerap hadir dan menyapa Jaehyuk.

Sejak memasuk galeri senI, Asahi tidak bisa diam. Ia berjalan dari lukisan satu ke lukisan lainnya. Sangat antusias melihat detail dari setiap lukisan. Berpisah dengan Jaehyuk yang terus berbicara dengan rekan kerjanya.

Asahi tak henti-hentinya ber-decak kagum melihat berbagai karya yang terpajang.

Hingga Asahi menemukan lukisan yang membuatnya diam mematung. Lukisan tersebut menampilkan sosok remaja, tengah menunduk sembari memegang sebuah pot dengan tumbuhan setinggi 20 sentimeter.

Namun bukan itu yang membuat Asahi terdiam.

"Aku udah berusaha sebaik mungkin buat bikin dia mirip sama kamu, Asahi,"

Dugaan Asahi benar adanya, 'DVD' tertulis pada pojok kanan bawah lukisan tersebut semakin menegaskan bahwa pelukisnya adalah orang yang Asahi kenal.

Orang yang amat Asahi hindari 3 tahun belakangan ini.

Asahi menengok ke arah sumber suara, mendapati sang pelukis tengah tersenyum manis dengan kedua tangan yang berada di belakang tubuhnya.

"Asahi! Kamu dari mana aja? saya cariin kamu ternyata ada di sini," Jaehyuk menghampiri Asahi, ia kesulitan mencarinya karena cukup banyak orang di galeri seni.

"Junkyu? Tumben lu dateng, biasanya asisten lu yang dateng." Jaehyuk dan Junkyu berjabatan tangan, Junkyu terkekeh menanggapi.

Junkyu merupakan salah satu pelukis yang rutin memamerkan karyanya di galeri seni milik Jaehyuk, sehingga mereka sudah saling mengenal dekat.

Asahi masih terdiam di posisi yang sama, berusaha mengartikan keadaan.

"Gw dateng, karna lukisan yang gw pamerin sekarang ini cukup spesial buat gw." Junkyu melirik Asahi sekilas lalu kembali tersenyum ke arah Jaehyuk.

HIGHLAND GREEN || ASAHI HAREMWhere stories live. Discover now